#NgobrolinPekanbaru Eps. 8 : Suka Duka Jadi Warga Pekanbaru

Memasuki minggu kedelapan, Mutia ngajakin ngobrolin tentang suka duka jadi warga Pekanbaru. Wah, bakalan curhat panjang lebar nih saya. 😆

Sebelum mulai curhat, baca dulu aja deh ya episode-episode #NgobrolinPekanbaru sebelumnya:

Eps. 1 : Tentang Pekanbaru
Eps. 2 : Beragam Cara untuk Datang ke Pekanbaru
Eps. 3 : Sarapan Apa di Pekanbaru?
Eps. 4 : Komunitas Seru di Pekanbaru
Eps. 5 : Transportasi Publik di Pekanbaru
Eps. 6 : Oleh-Oleh Khas Pekanbaru

Eps. 7 : Tempat Nongkrong Hits di Pekanbaru

Ya udah deh mari kita mulai sesi curhat-curhatnya tentang suka duka jadi warga Pekanbaru. Sembari nostalgia, berhubung sekarang saya udah gak menetap di sana lagi.

Baca versi Mutia di sini:
Suka Duka Menjadi Warga Pekanbaru

Kalo dulu waktu awal-awal saya pindah dari Batam ke Pekanbaru ditanya pertanyaan “apa sih suka duka jadi warga Pekanbaru?” pasti kebanyakan jawaban dukanya. Serius. Dulu saya suka gak terima kenapa sih harus pindah ke Pekanbaru. Trus bawaannya ngomel dan ngeluh mulu. Duh!

Tapi sejak saya kembali lagi menetap di Pekanbaru seusai merantau ke Bandung untuk kuliah, saya yang saat itu mulai pelan-pelan mengeksplor kota tersebut akhirnya menemukan hal-hal baru yang seru. Dari sana saya baru bisa menikmati masa-masa tinggal di Pekanbaru.

Yang tadinya penuh keluhan, malah berbalik 180 derajat menjadi sangat menyenangkan. Apalagi selama tinggal di Pekanbaru, saya dikelilingi oleh teman-teman dari berbagai circle yang punya energi positif. Mungkin karena itu juga akhirnya saya pun jadi lebih bisa menikmati jadi warga Pekanbaru. Bahkan sampai sekarang malah jadi suka kangen pengen balik ke Pekanbaru. Kangen beraktivitas dengan teman-teman di sana dan menyebarkan positive vibes ke satu sama lain. 😀

Kalo diingat-ingat, proses ‘adaptasi’ saya itu lama juga sih. Pertama kali pindah ke Pekanbaru itu tahun 2006 saat SMA dan waktu itu memang gak ada aktif wara wiri ke sana ke mari. Hanya bolak balik ke sekolah, sesekali main ke mall sama teman-teman trus udah deh pulang. Tahun 2007 berangkat kuliah ke Bandung dan hanya sesekali pulang saat libur semester. Februari 2013 kembali menetap di Pekanbaru setelah sempat kerja hampir setahun di Jakarta. Baru akhirnya mengeksplor Pekanbaru di bulan Juni dan Juli 2013.

Jadi, apa aja nih suka duka sebagai warga Pekanbaru?

Mari kita mulai dari dukanya dulu. Ini dia:

1. Minim Transportasi Publik

DSC00292_zps40e60bbd

Trans Metro Pekanbaru

Ini jadi kendala utama yang saya rasakan saat tinggal di Pekanbaru. Mostly, warga Pekanbaru itu wara-wiri ke sana ke mari  naik motor. Saya gak bisa bawa motor. Baru ambil kursus mobil juga setelah hampir setahun tinggal di sana. Jadilah selama itu saya harus merasakan diantar jemput orang tua saat pergi kerja atau kumpul bersama teman-teman. Cerita tentang transportasi publik ini udah pernah dibahas juga di #NgobrolinPekanbaru eps. 5 dan pernah juga saya share ceritanya di sini dan di sini.

Permasalahan transportasi publik ini bukan sekedar ketersediaannya saja. Tapi juga masalah kenyamanan dan keamanannya. Ini yang belum saya rasakan ada di Pekanbaru.

Mungkin masalah ini gak terlalu dirasa jadi suatu masalah ya sama warga Pekanbaru lainnya yang memang jarang menggunakan transportasi publik, karena lebih memilih naik kendaraan pribadi. Tapi ini sangat terasa banget buat saya terutama di awal-awal pindah dan belum bisa nyetir mobil. Juga sangat terasa untuk wisatawan yang datang ke Pekanbaru entah untuk berlibur atau business matters.

Karena di blog ini saya memang beberapa kali nulis tentang transportasi publik di Pekanbaru, jadi saya cukup sering menerima email yang berisi pertanyaan dari banyak orang, terutama ini orang-orang dari luar kota yang mau datang ke Pekanbaru, tentang informasi mengenai transportasi publik ini. Trus saya suka bingung mau jawab apa hehehe. Mudah-mudahan pemerintah kota Pekanbaru bisa segera membenahi masalah transportasi publik di Pekanbaru ini ya. 🙂

2. Minim Pelayanan yang Memuaskan

Masalah pelayanan ini mungkin agak subjektif ya. Karena bisa aja bagi orang lain pelayanannya udah oke, tapi bagi saya masih kurang oke. Jadi bukan bermaksud menyudutkan pihak-pihak tertentu. Tapi salah satu ‘keluhan’ saya dari dulu di Pekanbaru adalah masalah pelayanan ini. Terutama di instansi-instansi pemerintahan.

Entahlah apa saya yang memang apes mulu atau gimana. Tapi dari pertama kali datang ke Pekanbaru saya selalu mengalami ‘masalah’ sama pelayanan ini. Ya ketemu dengan customer service yang jutek lah, yang menjelaskan ketus lah, macem-macem sih. Kurang berasa service excellence-nya. 😀

Selama saya bekerja di Pekanbaru juga saya sering ketemu dengan rekan kerja yang bicara dengan ketus dan kasar ke customer/client, yang tidak memberikan pelayanan terbaik padahal ia bekerja di bagian service, dan banyak lagi hal-hal yang berkaitan dengan masalah pelayanan yang bikin saya geleng-geleng kepala.

Saya gak tau juga sih kenapa kok selama di Pekanbaru banyak ketemu dengan masalah kayak gini. Tapi apa yang saya yakini ya kalo masalah service ini sih intinya semua niatin dari hati aja sih. Niatin kalo emang mau bantu orang lain. Sebarkan aura positif instead of aura negatif dengan pasang muka bete, misalnya. Selalu senyum, kalo lihat customer/client pulang dengan tersenyum, ada kepuasan tersendiri lho. 🙂

3. Minim Tempat Wisata

Hahahaha kalo ini sih salah satu yang suka saya keluhin waktu awal-awal pindah dari Batam ke Pekanbaru. Apalagi di Batam kan banyak pantai ya dan saya sering banget ke pantai bareng keluarga. Kadang di weekend cuma ingin makan siang dengan suasana yang berbeda doang, langsung deh angkut bekal dan gelar tikar di pinggir pantai. Segampang itu untuk menikmati suasana liburan.

Di kota Pekanbaru sendiri memang tidak ada pantai, atau pun gunung. Kalo mau ke pantai, harus mau jalan agak sedikit jauh ke arah Rupat atau ke Padang Sumatera Barat. Opsi tempat wisata di dalam kota paling wisata kuliner dan menikmati landmark-landmark Pekanbaru seperti Masjid An-Nur, Perpustakaan Wilayah, dan kantor gubernur.

Saya termasuk orang yang hobi jalan. Paling suka sih jalan-jalan ke pantai karena dari kecil udah besar di pulau yang pastinya ketemu air laut terus. Makanya waktu diajak Disparekraf Riau jalan-jalan ke Rupat Utara bulan April lalu, saya senang banget karena akhirnya bisa ketemu pantai lagi hehehe.

DSC08018

Rupat Utara

Jadi ya kalo tinggal di Pekanbaru dan ingin jalan-jalan ke tempat wisata, memang harus ngeluarin effort yang lumayan. Baik itu dari segi waktu, tenaga, dan biaya. Karena minimal harus jalan keluar Pekanbaru. Paling dekat bisa jalan-jalan ke Siak untuk menikmati keindahan Istana Siak Sri Indrapura, misalnya. 🙂

***

Nah, yang di atas itu dukanya saya sebagai warga Pekanbaru. Kalo sukanya apa? Sebenarnya ada banyak sih sukanya, tapi biar imbang saya tulis dalam 3 poin aja ya.

1. Kulinernya Enak-Enak

Kalo di atas tadi saya bilang Pekanbaru minim tempat wisata, jangan khawatir. Karena di kota ini kamu bisa berwisata kuliner. Asli, kuliner di Pekanbaru itu enak-enak banget lho! Ini yang bikin saya betah tinggal di Pekanbaru dan juga bikin badan saya bertambah lebar hahahaha.

Percaya atau nggak, kurang lebih setahun tinggal di Pekanbaru berat badan saya naik 15kg lebih lho. Luar biasa gak itu? Selain karena faktor tinggal di rumah yang pastinya banyak sekali makanan yah, selama tinggal di Pekanbaru kerjaan saya ya kulineran mulu. Makanya timeline socmed saya dulu banjir banget dengan beraneka kuliner-kuliner yang menggugah selera. 😀

Salah satu kuliner andalan di Pekanbaru adalah gulai kepala baung ini. Asli, enak banget! Wajib coba deh kalo ke Pekanbaru. 🙂

DSC05361

Pekanbaru memang terkenal dengan gulai baung atau patin asam pedas. Ada juga ikan pantau goreng, udang sungai yang digoreng, roti canai, dan macem-macem deh. Saya banyak nulis tentang kuliner Pekanbaru ini di sini. Silahkan dibaca dan siap-siap dibuat lapar. 😆

2. Komunitas & Social Movement

Anak-anak muda Pekanbaru lagi bergerak banget nih. Banyak komunitas dan social movement dengan tujuan yang positif mulai bergerak untuk menyebarkan energi positif ke banyak orang. Tinggal pilih mau terjun ke komunitas yang mana. Saya pernah bahas list komunitas dan social movement ini di #NgobrolinPekanbaru Eps. 4. Silahkan dibaca dulu, siapa tau ada komunitas yang kamu taksir. 😉

Bangkitnya komunitas dan social movement di Pekanbaru ini menandakan anak-anak muda Pekanbaru sedang bergerak. Kegiatan-kegiatan positif di Pekanbaru jadi semakin banyak karena beragamnya komunitas-komunitas ini. Dijamin deh setiap akhir pekan pasti adaaaa aja kegiatan seru di Pekanbaru. Tinggal pintar-pintar cari infonya aja. 🙂

Karena udah banyak pilihan komunitas dan social movement seru yang ada di Pekanbaru, berarti wadah anak-anak muda Pekanbaru untuk berkembang itu semakin banyak. Jadi kegiatan sehari-hari gak cuma diisi dengan kuliah doang tapi juga aktif di komunitas-komunitas seperti ini. Selain mengembangkan diri, aktif di komunitas juga bisa memperkaya jejaring yang pastinya akan sangat bermanfaat, terutama saat nanti masuk ke dunia kerja. 🙂

3. Home Sweet Home

Terlepas dari semua yang enak-enak di Pekanbaru, tetap rumah adalah tempat yang selalu akan dicari kalo pulang ke Pekanbaru. Ya suasananya, ya makanannya, ya orang-orang di dalam rumahnya. Semua itu yang bikin saya betah tinggal di Pekanbaru.

Tapi gak cuma rumah yang literally ini aja lho ya yang kadang suka dirindukan dari Pekanbaru. ‘Rumah’ saya di berbagai komunitas yang saya ikuti juga selalu saya rindukan, terutama Akber Pekanbaru.

Berkumpul bersama orang-orang yang memiliki satu frekuensi dengan kita itu sangat menyenangkan lho. Ngobrolin apa aja juga nyambung. Lagi ngobrolin ini itu, eh tiba-tiba udah jadi action aja. Ritmenya cepat tapi gak bikin eungap. Ah, ngebahas ini sih jadi semakin rindu ingin pulang ke Pekanbaru. 😀

***

Ini suka duka jadi warga Pekanbaru versi saya. Kalo kamu apa? Share yuk! 🙂

10 thoughts on “#NgobrolinPekanbaru Eps. 8 : Suka Duka Jadi Warga Pekanbaru

  1. maembie

    Itulah kenapa aku masih suka bawa motor kemana-mana daripada naik tranportasi publik di Pekanbaru. Untuk halte transmetro juga beberapa cuma tangga doang, bikin gak nyaman. Kalo naik oplet belum pernah, karena gak tau rute mereka kemana.

    Lagi berharap ada inisiatif dari pemerintah untuk buat taman lebih banyak, biar tempat main juga lebih banyak.

    Meskipun kotanya panas, udah ngerasa enak juga disini. Udah tau tempat makan yang enak, tempat pusatnya elektronik. Mungkin bakalan jadi tempat mencari rezeki di sini setelah lulus kuliah.

    Like

    Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Iya transportasi publiknya gak nyaman. 😔

      Aku gak bisa bawa motor, jadi seringkali ngandalin diantar-antar ke mana-mana kalo lagi gak ada mobil yang bisa dibawa. Jadi ribet juga karena kalo lagi gak ada yang nganterin ya gak bisa pergi-pergi. 😫

      Like

      Reply
  2. Pingback: #NgobrolinPekanbaru Eps. 9 : Public Area untuk Keluarga di Pekanbaru | liandamarta.com

  3. Pingback: #NgobrolinPekanbaru Eps. 10 : Tentang Blogger di Pekanbaru | liandamarta.com

Share your thoughts!