Pengalaman Mengikuti Seleksi Masuk Program Magister Psikologi Profesi Universitas Padjadjaran

Halo teman-teman, seperti yang saya tulis di tulisan rencana tahun 2022, di tahun ini insya Allah saya akan banyak berbagi cerita mengenai kegiatan #maprolyfe yang sedang saya jalani. Sebelumnya, saya juga sudah bercerita tentang mengapa sih saya merasa perlu untuk kuliah lagi. Nah, kali ini, saya akan menceritakan tentang pengalaman saya saat mengikuti seleksi masuk di program Magister Psikologi Profesi Universitas Padjadjaran (Unpad).

Disclaimer dulu ya, tulisan ini tidak akan berisi tentang tips agar diterima atau yang semacamnya. Saya benar-benar hanya akan membagikan pengalaman pribadi saya saat mengikuti rangkaian seleksi ini. Semoga bisa memberikan gambaran bagi teman-teman yang sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Magister Psikologi Profesi ya! 🤗

Perbedaan Magister Psikologi Profesi dan Magister Psikologi

Sebelum mulai cerita tentang proses seleksi di Universitas Padjadjaran, saya mau info dulu nih. Mungkin ada yang belum tau bahwa di jurusan Psikologi, jenjang Magisternya tuh terbagi menjadi dua. Ada Magister Psikologi Profesi dan ada Magister Psikologi. Nah, bedanya apa sih?

1. Magister Psikologi Profesi

Untuk menjadi Psikolog, program inilah yang harus diambil. Syarat utamanya adalah memiliki pendidikan S1 yang linier, artinya S1-nya harus dari jurusan Psikologi juga. Dalam proses pembelajarannya, mahasiswa akan mendapatkan mata kuliah dari bidang kemagisteran dan keprofesian. Ujian kelulusannya juga ada 2, yaitu ujian magister dalam bentuk sidang tesis dan ujian keprofesian dalam bentuk sidang HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia).

Karena itu, ketika lulus, mahasiswa di Magister Profesi Psikologi akan mendapatkan 2 gelar, yaitu gelar Magister Psikologi (M.Psi) dan gelar Psikolog yang diakui oleh negara. Untuk pilihan majoring Psikologi Profesi di Universitas Padjadjaran, terdiri dari 4 majoring, yaitu Psikologi Klinis Dewasa, Psikologi Klinis Anak dan Remaja, Psikologi Pendidikan, dan Psikologi Industri & Organisasi. Seperti yang teman-teman mungkin sudah ketahui, saya mengambil program ini di majoring Psikologi Klinis Anak dan Remaja. 😊

Informasi lebih lanjut mengenai program Magister Psikologi Profesi di Universitas Padjadjaran, bisa dilihat di link ini ya.

2. Magister Psikologi

Beberapa waktu lalu ada yang kirim DM ke saya di Instagram, ia bertanya “kalo dari S1 non Psikologi, bisa gak ambil S2 Psikologi?“. Jawabannya, bisa, yaitu dengan memilih jenjang Magister Psikologi. Program ini terbuka untuk lulusan S1 dari berbagai jurusan yang memiliki ketertarikan untuk mempelajari, mengembangkan, dan menerapkan ilmu-ilmu Psikologi.

Di Universitas Padjadjaran, program ini juga dikenal dengan Magister Psikologi Sains. Saat lulus, mahasiswa di program ini hanya akan mendapatkan 1 gelar yaitu Magister Psikologi (M.Psi). Ini yang membedakan dengan program profesi. Lulusan dari program Sains ini tidak mendapat gelar Psikolog dan tidak memiliki kewenangan untuk melakukan praktek-praktek Psikologi.

Ada 5 pilihan majoring Magister Psikologi Sains yang bisa dipilih di Universitas Padjadjaran, yaitu Psikologi Sumber Daya Manusia (SDM), Psikologi Sosial, Psikologi Perkembangan, Psikologi Kesehatan, dan Psikometri. Informasi lebih lanjut mengenai program Magister Psikologi Sains, bisa dilihat di link ini.

***

Saya pribadi berlatar belakang pendidikan S1 Psikologi dari Universitas Islam Bandung dan memilih program Magister Psikologi Profesi, tepatnya di majoring Psikologi Klinis Anak dan Remaja. Pilihan ini sejalan dengan cita-cita saya sejak dulu yaitu menjadi Psikolog Anak. Karena itu, pengalaman yang saya bagikan di tulisan ini akan lebih banyak terkait dengan pengalaman masuk ke program Magister Psikologi Profesi, ya!

Oke, lalu bagaimana proses seleksi yang saya ikuti?

Seperti yang saya ceritakan di tulisan Kenapa Kuliah Lagi?, rencana lanjut S2 saya dari tahun ke tahun tuh maju mundur terus. Kalo ada yang ngikutin blog saya dari lama, mungkin tau yah, dari dulu saya selalu bikin tulisan tentang rencana di awal tahun untuk melanjutkan kuliah. Tapi turns out, ternyata rencana itu baru terealisasi di tahun 2021 lalu, atau tepatnya 9 tahun kemudian.

Keinginan untuk mulai apply S2 itu terasa semakin kuat di bulan April 2021 lalu. Saat itu saya melihat informasi bahwa akan ada virtual open house dari program studi Magister Psikologi Profesi Universitas Padjadjaran. Saya pun mengikutinya dan mendapatkan berbagai informasi penting mengenai program studi ini.

Dari momen itu, saya pun mulai mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi masuk ini. Tentu semua itu saya lakukan di tengah-tengah padatnya pekerjaan di kantor. 😊

Sebelum saya cerita lebih lanjut, saya akan bagikan info dulu ya apa aja sih persyaratan untuk seleksi masuk ke Magister Psikologi Profesi Universitas Padjadjaran? Berapa biaya pendaftarannya? Dan apa saja tahapan yang akan dilalui?

Persyaratan Seleksi Magister Psikologi Profesi Universitas Padjadjaran

Berikut ini beberapa dokumen yang perlu disiapkan untuk mengikuti seleksi Magister Psikologi Profesi Universitas Padjadjaran:

  1. Sertifikat Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang dikeluarkan oleh PIP Unpad atau sertifikat Tes Potensi Akademik (TPA) yang dikeluarkan dari lembaga-lembaga berikut: PLT HIMPSI, UGM, UNAIR, UI, dan Bappenas, dengan skor minimal 450
  2. Sertifikat TOEFL dari lembaga resmi dengan skor minimal 450 atau sertifikat Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TKBI) dari Unpad atau sertifikat tes Bahasa Inggris lainnya yang diakui oleh Unpad
  3. Ijazah S1 asli
  4. Transkrip S1 asli
  5. Statement of Purpose
  6. Pas foto terbaru dengan latar belakang putih
  7. KTP dan KK asli
  8. Lembar Riwayat Hidup
  9. Tugas Konsep Psikologi
  10. Surat rekomendasi dari 2 (dua) orang atasan di tempat kerja dan/atau dosen wali, dosen pembimbing skripsi, atau dosen mata kuliah

Untuk poin nomor 1-7 diupload ke website SMUP Unpad, poin nomor 8-9 dikirimkan oleh calon mahasiswa ke email Kaprodi S2, dan poin nomor 10 dikirimkan langsung oleh pemberi rekomendasi ke email Kaprodi S2. Detail mengeani persyaratan dokumen dan informasi pendaftaran lainnya, bisa dibaca di link ini ya.

Biaya Pendaftaran Magister Psikologi Profesi Universitas Padjadjaran

Biaya pendaftaran untuk mengikuti seleksi masuk ini adalah sebesar Rp600.000. Biaya tersebut harus dibayarkan ke bank yang sudah ditentukan oleh pihak Unpad. Setelah pengisian formulir pendaftaran online, kita akan mendapatkan nomor tagihan untuk pembayaran. Setelah membayar, baru deh kita akan mendapatkan kartu peserta ujian untuk digunakan di proses selanjutnya. 😊

Tahap Seleksi Magister Psikologi Profesi Universitas Padjadjaran

Berdasarkan pengalaman saya, tahap seleksi yang saya ikuti adalah sebagai berikut:

  1. Membuat akun SMUP dengan mengisi beberapa data di situs pendaftaran.unpad.ac.id
  2. Mengikuti Tes Kemampuan Akademik di PIP Unpad. Untuk tes Bahasa Inggris, saya menggunakan sertifikat TOEFL yang masih berlaku.
  3. Upload dokumen-dokumen persyaratan dari nomor 1-7
  4. Melakukan pembayaran biaya pendaftaran
  5. Mengirimkan dokumen persyaratan nomor 8-9 ke email Kaprodi. Untuk dokumen nomor 10 dikirimkan langsung oleh pemberi rekomendasi, jadi bisa dipastikan saja ya.
  6. Mengikuti proses wawancara secara online (melalui Zoom) setelah dinyatakan lulus seleksi administrasi
  7. Pengumuman kelulusan

***

Oke, sekarang saya akan bercerita secara lebih spesifik tentang pengalaman pribadi saya saat mengikuti rangkaian seleksi ini.

Saya mulai mempersiapkan dokumen persyaratan di bulan Mei 2021. Saat itu, seingat saya, tenggat waktu pendaftaran dan pengumpulan semua dokumen tuh di awal Juni. Iya, saya memang mepet deadline banget mempersiapkannya. Karena ya itu tadi, keyakinan untuk maju ke S2 Profesi yang maju mundur dengan berbagai pertimbangan seperti yang sudah saya ceritakan di tulisan Kenapa Kuliah Lagi dan padatnya aktivitas pekerjaan di kantor ketika itu.

Emma Fielding Must Solve Sundays GIF by Hallmark Movies & Mysteries - Find & Share on GIPHY

Saat itu, saya bolak balik bertanya ke diri sendiri: “Apakah ini saatnya? Apakah ini waktu yang tepat? Apakah ini jalan yang mau diambil?” 🥺

Sampai akhirnya, di suatu hari di bulan Mei, keyakinan saya menguat dan oke deh bismillah yakin dicoba dulu aja. Jika memang ini jalan yang terbaik, insya Allah, Allah akan berikan kelancaran dan kemudahan. Begitu pikir saya ketika itu. Saya pun kemudian melakukan pendaftaran tes TKA di PIP Unpad. Di saat yang bersamaan, saya juga menghubungi dosen pembimbing skripsi dan dosen mata kuliah saya ketika dulu S1 untuk meminta surat rekomendasi.

Proses selanjutnya yang harus saya siapkan adalah berkas-berkas lain, termasuk pengisian lembar riwayat hidup dan tugas konsep Psikologi. Kedua berkas ini yang menurut saya persiapannya cukup challenging. Untuk lembar riwayat hidup, ada banyak sekali yang harus diisi dan semuanya mesti ditulis tangan. Sedangkan untuk tugas konsep Psikologi tentu butuh dipikirkan dengan baik apa yang akan dibuat.

Di tengah proses persiapan dokumen-dokumen tersebut, tiba-tiba saya mendapat tugas kantor untuk memegang satu proyek ‘roro jonggrang’ yang mana pelaksanaannya bertepatan dengan deadline pendaftaran S2. Panik dong? Panik bangetlah. Panik level pasrah dan saat itu cuma bisa berdoa, jika memang jalan untuk S2 ini adalah jalan yang terbaik, semoga Allah mudahkan dan lancarkan proses menuju ke sana.

Saat itu, pikiran, energi, dan waktu saya tentu hampir seluruhnya difokuskan ke tugas kantor, karena bagaimana pun kewajiban adalah kewajiban yang harus saya selesaikan. Udah mempersiapkan diri dengan worst scenario juga kalo misalnya saya tidak keburu untuk mendaftar, ya sudah berarti emang belum jalannya untuk lanjut S2.

Lalu tiba-tiba, ada info bahwa… BATAS WAKTU PENDAFTARAN S2 DIUNDUR KE AKHIR JUNI!

Happy So Excited GIF - Find & Share on GIPHY

Wah gila sih, itu leganya udah kayak apaan tau. LEGA BANGET BANGET BANGET. ❤️

Saya pun bisa lebih tenang untuk fokus ke pekerjaan kantor. Rencananya saat itu, setelah proyek tersebut selesai, saya akan kembali mencicil penyelesaian dokumen-dokumen pendaftaran.

Tapi ya, rencana hanya tinggal rencana haha. Selesai satu proyek, datang proyek berikutnya yang juga merupakan proyek besar dan menguras energi. Jadi ya udah deh, persiapan pun saya lakukan di sela-sela penyelesaian pekerjaan kantor. 🙂

Apakah prosesnya kemudian berjalan lancar? TENTU TIDAK, FERGUSO.

Mendekati akhir Juni, saya mendapat kabar bahwa salah satu dosen yang saya hubungi untuk minta surat rekomendasi, qadarullah harus mengurus keluarganya yang positif COVID-19. Tentu tidak memungkinkan untuk saya menagih surat rekomendasi ke beliau. Akhirnya saya pun menghubungi dosen lainnya dan alhamdulillah beliau fast response serta mau mengirimkan surat rekomendasi di waktu yang sudah mepet. ❤️

Berkas-berkas dokumen juga sudah hampir selesai. Tapi untuk tugas konsep Psikologi, jujur saya gak tau saat itu harus mengerjakan apa. Udah blank, gak punya ide, pikiran udah capek banget dengan rutinitas sehari-hari. Jadilah saya mengerjakan apa adanya, dan yakin itu jelek banget sih gak sesuai harapan. Kirim dokumennya juga udah super mepet, beberapa menit menjelang deadline. Plis, ini jangan ditiru ya. 😢

Setelah berhasil mendaftar dan mengirimkan semua dokumen persyaratan, ya udah saya berusaha melupakan semuanya. Kalo lulus seleksi administrasi ya alhamdulillah. Kalo gak lulus juga ya sudah. Benar-benar nothing to lose aja.

Eh alhamdulillah lulus dan saya pun maju ke tahap berikutnya yaitu ujian wawancara.

Proud Emma Stone GIF - Find & Share on GIPHY

Di tahap wawancara ini juga saya merasa tidak 100% berjalan mulus.

Pertama, ujian wawancara dilakukan di weekdays yang artinya karena saya bekerja maka saya harusnya mengambil cuti. Tapiii, saat itu saya gak memungkinkan untuk cuti karena ada proyek yang sedang berjalan. Saya pun berusaha untuk mengatur pekerjaan saya semaksimal mungkin dan berkoordinasi dengan rekan kerja saya untuk bisa back up selama kurang lebih satu jam saat proses wawancara berlangsung.

Kedua, selama proses wawancara, entah kenapa koneksi internet di kost tuh jelek banget dan saya gak bisa tethering dari hp. IH ANEH BANGET. Selama 1,5 tahun WFH tuh lancar-lancar aja loh koneksi wifi kost atau tethering dari hp. Bisa-bisanya di hari itu gak bisa tethering dari 2 provider yang saya gunakan. HARUS BANGET GAK BISA DI HARI ITU KENAPA COBA YA KAN. Alhasil saya sempat beberapa kali terpental keluar Zoom, sampai harus ganti wawancara pake hp. 😭

Oh ya, dalam ujian wawancara tersebut, saya diwawancarai oleh 2 orang dosen di Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Pertanyaannya lebih banyak menggali tentang motivasi melanjutkan kuliah ke jenjang S2 Profesi. Saya sih merasa pertanyaan tersebut diajukan untuk melihat seberapa kuat keinginan dan keyakinan calon mahasiswa untuk kuliah, serta apa tujuan yang ingin dikejar. Terlebih bagi saya pribadi, yang udah 9 tahun menunda kuliah, udah kerja juga enak kan dapat gaji, kenapa mau capek-capek kuliah lagi? Saat itu, saya hanya menjawab apa adanya, sesuai dengan apa yang saya rencanakan. Menceritakan apa yang ingin saya kejar dan ingin saya lakukan di jalan ini.

Long story short, dari sejak proses wawancara tersebut, saya menunggu kurang lebih sebulan sampai ke hari pengumuman. Di sepanjang proses ini, saya sudah menyiapkan dua rencana. Salah satunya tentu mengajukan permohonan diri ke kantor karena saat itu tidak memungkinkan bagi saya untuk kuliah sambil tetap bekerja.

Saya merasa Allah baik sekali pada saya. Kebaikan itu terasa dari dukungan keluarga dan orang-orang di sekitar saya terhadap rencana kuliah ini. Termasuk atasan dan manajemen kantor yang mau memberikan waktu pada saya untuk menunggu pengumuman kelulusan. Jika saya lulus dan jadi kuliah, maka saya akan mengundurkan diri. Tapi jika tidak, saya akan tetap bekerja di sana. Jadi ketika itu doa saya kepada Allah benar-benar hanya minta diberikan jalan terbaik, yang mana pun itu.

And here I am.. ternyata saat itu jalan terbaik dari Allah untuk saya adalah melanjutkan kuliah. Sudah terlalu banyak kemudahan yang Allah berikan pada saya sampai ke titik ini. Saya merasa, Allah memang sedang membukakan jalannya untuk saya. Semoga begitu seterusnya ya sampai nanti saya lulus dan resmi menjadi Psikolog, serta bisa menebar manfaat untuk banyak orang. 🥺❤️

***

✨ Lesson Learned ✨

Dari pengalaman saya tersebut, ada beberapa lesson learned yang ingin saya bagikan kepada teman-teman, khususnya untuk teman-teman yang mau mendaftar ke S2 Profesi Psikologi Universitas Padjadjaran di tahun ini.

  1. Pastikan persiapkan diri dan berkas-berkas dari jauh-jauh hari. Agar teman-teman bisa lebih mindful dalam mengerjakannya, jadi hasilnya juga bisa lebih baik.
  2. Teman-teman bisa membuat timeline dengan menghitung mundur dari tenggat waktu pendaftaran. Kemudian buat to do list per harinya untuk mencicil persiapan pendaftaran. Buat checklist juga untuk memastikan tidak ada berkas yang terlewat.
  3. Saat menghubungi dosen untuk minta rekomendasi, tidak ada salahnya untuk memberikan catatan dan informasi terupdate mengenai diri teman-teman (terutama jika sudah lama tidak berkomunikasi dengan dosen). Saya melakukan hal ini dan alhamdulillah bisa membantu memudahkan dosen-dosen saya dalam pengisian surat rekomendasi.
  4. Dalam proses wawancara online, pastikan koneksi internet aman dan selalu siapkan back up misalnya handphone yang udah standby digunakan jika sewaktu-waktu koneksi dengan laptop terputus. Upayakan tetap tenang meskipun situasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan, agar bisa tetap menjawab dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.
  5. Berdoa dan pasrahkan hasilnya kepada Tuhan. Whatever will be, will be. Jika ini jalannya, maka Tuhan pasti akan berikan kemudahan. Tapi jika belum saatnya, yakinlah ada jalan yang lebih baik yang sedang Tuhan siapkan.

Nah, bagi yang berencana untuk melanjutkan kuliah di tahun ini, pas banget nih karena Universitas Padjadjaran sudah mulai membuka pendaftaran untuk program Magister dan Doktor. Ada 3 gelombang pendaftaran yang bisa diikuti, dan untuk gelombang pertama, batas akhir pendaftarannya tanggal 11 Maret mendatang. Wow sebentar lagi.

Informasi lebih lanjut bisa dilihat di postingan Instagram berikut ya :

Semoga tulisan saya ini bermanfaat ya! Jika ada yang ingin ditanyakan, feel free untuk kirim email, whatsapp, atau DM ke akun Instagram saya @liamarta. ❤️

12 thoughts on “Pengalaman Mengikuti Seleksi Masuk Program Magister Psikologi Profesi Universitas Padjadjaran

  1. jengrahayu

    Alhamdulillah selamat dan sukses kuliahnya.. mau tanya untuk wawancaranya pakai bahasa inggris atau bahasa indonesia ya mba? Terimakasih sebelumnya🙏

    Like

    Reply
  2. Asriani Kamelia

    Assalamualaikum kak. hehe, aku baru aja menjelajahi blog kk. Fyi, aku masih kelas 3 sma, dan pengen ngambil jurusan psikologi. Kebetulan dari dulu aku selalu ngebayangin jadi seorang terapis, I dan alhamdulillah dapat gambaran dari cerita kk.
    tapi Aku merasa ragu ambil jurusan ini setelah dengar pendapat orgtua aku. Jadi aku harus gimana? barangkali kk-nya ada saran, hehe:)

    Like

    Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Waalaikumsalam. Haii salam kenal. Terima kasih ya sudah mau berkunjung ke blogku. Coba tulis dan buat list dulu hal-hal yang membuat kamu ragu. Lalu setelah itu kamu cari jawabannya misal dengan googling atau ngobrol dengan orang2 yang udah punya pengalaman tersendiri. Semangat yaaa 😊

      Like

      Reply
  3. Oliv

    Halo mba, saya berencana untuk daftar s2 ilmu manajemen unpad. Di persyaratan tidak tertera untuk membuat proposal tesis tapi dari beberapa informasi yg saya lihat di blog dan youtube saat wawancara mereka ditanya tentang proposal tesis. Sebenarnya dalam proses seleksi ini apakah harus membuat proposal tesis dulu?

    Like

    Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Hai, Mba. Untuk persyaratan administrasi sepertinya berbeda-beda tergantung majoring yang dituju. Di S2 Profesi Psikologi sendiri tidak diminta untuk membuat proposal tesis, namun memang ada tugas khusus terkait konsep psikologi (yang sebenarnya mirip seperti rencana penelitian). Semoga membantu ya, Mba.

      Like

      Reply
  4. Nabilah Munifah

    Halo ka, terimakasih ya atas informasi dan pengalamannya, saya jadi punya sedikit gambaran untuk mendaftar s2 psikologi di Unpad (bismillah)😅 , Saya ingin menanyakan apakah ada tips dlm mengerjakan tugas konsep psikologi, lembar riwayat hidup dan deskripsi diri, klo boleh bisa berbagi point2 apa saja yg perlu dimasukan berdasarkan pengalaman kk saat mendaftar dulu dan apakah cuma blh di tulis tangan aja atau bisa di ketik ka?

    Sekali lagi terimakasih banyak ka semoga pertanyaan ku bisa di jawab😇🙏🏻

    Like

    Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Haiii Nabilah.. duh maaf banget aku baru sempat balas comment kamu sekarang 🥲

      Untuk konsep psikologi, intinya seperti bikin proposal penelitian tesis. Apa fenomena yang mau kamu angkat, gimana cara assessnya, dan seperti apa rancangan intervensi yang akan kamu susun.

      Kalo lembar riwayat hidup dan deskripsi diri tulis aja sesuai apa yang ingin kamu sampaikan 😊

      Untuk tugas konsep psikologi diketik. Kalo lembar riwayat hidup + deskripsi diri ditulis tangan ya.

      Like

      Reply

Share your thoughts!