#CeritaTanggal7 : Catatan Perjalanan

Saya dan Abang menganut paham “you can always make money, but you can’t always make memories“. Jadi kami selalu berusaha menyisihkan uang untuk liburan, meskipun setelahnya hidup serba pas-pasan. Pas mau makan, ada. Pas mau beli ini itu, ada. 😀

Liburan versi saya dan Abang bukanlah liburan mewah. Mencari tiket dan akomodasi yang paling murah, serta menahan diri untuk tidak belanja ini itu, jadi cara kami dalam menekan pengeluaran. Karena yang dicari bukan kemewahannya, melainkan kenangan yang tercipta di setiap perjalanannya.

Allah maha baik.

Dalam usia pernikahan kami yang terbilang cukup singkat, ternyata Allah memberikan rezeki dan kesempatan yang lebih kepada kami berdua untuk melakukan perjalanan ke sana ke mari. Atas izin Allah juga, saya dan Abang bisa saling mengunjungi kampung halaman kedua orang tua kami masing-masing. Alhamdulillah. ❤

Di #CeritaTanggal7 bulan ini, saya ingin bernostalgia. Memutar kembali kenangan manis kami saat melakukan berbagai perjalanan, selama 2 tahun usia pernikahan ini. 🙂

Solok – Padang – Padangpanjang – Bukittinggi (Oktober 2014)

DSC08796

Kelok Sembilan, 19 Oktober 2014

Momen perjalanan ini menjadi awal dari rangkaian cerita jalan-jalan saya dan Abang setelah kami sah menjadi suami istri. 🙂

Setelah menikah, saya memang tidak langsung cuti. Hanya ambil cuti menikah saja, sehari sebelum dan dua hari setelah. Ini sengaja sih, soalnya di bulan November saya dan Abang udah berencana mau honeymoon sambil nostalgia ke Bandung. Makanya dibela-belain deh hari ketiga berstatus sebagai istri, saya udah kembali ngantor. :)))

Tapi ya rezeki mah ada aja ya. Sebulan kemudian, saya ditugaskan dinas ke Padang. Dan Abang menawarkan diri mengantar saya ke sana. Beliau ingin mengajak saya singgah sebentar ke Solok, untuk berziarah ke makam Papanya. Itu adalah kali pertama bagi saya berziarah ke makam Papa Abang.

Dulu, Abang pernah bilang gini ke saya “cuma adek, satu-satunya perempuan yang pernah Abang kenalkan ke Papa. Dan di pemakaman Papa, Abang berniat dalam hati suatu hari nanti Abang akan bawa Adek sebagai istri Abang untuk ziarah ke sini”. Alhamdulillah niat itu berhasil terwujud ya. :’)

Jadilah ketika itu saya memutuskan extend cuti 1 hari. Dan kami pun sekalian honeymoon ala ala di Aie Angek Cottage. ❤

Cerita lengkapnya bisa dibaca di blogpost ini ya: Roadtrip Perdana ke Tanah Minang.

Jakarta – Bandung – Lembang (November 2014)

DSC09820

Hotel Padma Bandung, 20 November 2014

Saya dan Abang memang sengaja memilih Bandung sebagai tujuan honeymoon kami. Karena Bandung menyimpan banyak kenangan dalam perjalanan hubungan kami berdua. Jadi ya sekalian nostalgia. :’)

Sebelum ke Bandung, kami berdua ke Jakarta dulu menghadiri pernikahan salah satu sahabat Abang semasa kuliah. Setelah itu baru deh meluncur ke Bandung.

Perjalanan ini adalah perjalanan paling memorable bagi saya, karena untuk pertama kalinya, kami berdua kembali ke Bandung dengan status baru. Dan layaknya pasangan yang lagi bulan madu, betahnya ya bobok-bobok di hotel dong. Biar makin seru, kami berdua ‘keliling’ menginap di beberapa hotel yang ada di Bandung. Mulai dari hotel super mewah nan nyaman, sampai hotel beraura mistis yang membuat saya dan Abang gak bisa tidur saking ketakutannya. Ceritanya bisa dibaca di blogpost Tour de Hotel : Bandung.

Yang bikin perjalanan ini jadi berkesan adalah karena saya merasa bisa mewujudkan salah satu keinginan terpendam Abang. Abang itu orangnya jaraaaang sekali minta sesuatu. Nah ketika di Bandung, Abang tiba-tiba bilang kalo salah satu keinginannya sejak masih tinggal di Bandung adalah ingin menginap di Hotel Padma. Dengan modal nekat saya booking lah itu Hotel Padma. A lil bit pricey sih, tapi saya pikir gapapa lah, namanya juga lagi honeymoon. Dan saya gak menyesal sama sekali karena saya bisa melihat langsung ekspresi bahagia Abang. Priceless. :’)

Ada banyak keseruan lainnya yang kami alami di perjalanan honeymoon ini. Cerita selengkapnya bisa dibaca di blogpost yang berjudul Bukan Honeymoon Biasa.

Batam – Singapore (Januari 2015)

DSC00997

Gardens by The Bay Singapore, 23 Januari 2015

Momen perjalanan ini jadi momen pertama saya membawa Abang ke Batam dan mengajak beliau keliling ke rumah-rumah keluarga besar saya. Saya juga ngajak Abang keliling Batam melihat sekolah saya, mulai dari SD, SMP, sampai SMA. Saya selalu semangat deh cerita masa-masa tinggal di Batam ke Abang. 😀

Di momen ini, kami berdua juga menyempatkan diri nyeberang ke Singapore dan menginap satu malam di sana. Ini jadi kali pertama bagi saya dan Abang berlibur ke luar negeri berdua. Seru sekali deh ketika itu, saya dan Abang udah kayak duo bolang yang megang peta ke mana-mana. Get lost berdua di negeri orang, dan kami hanya punya satu sama lain. Sooo priceless! ❤

Cerita selengkapnya tentang perjalanan ke Batam dan Singapore ini bisa dibaca di blogpost Jalan-Jalan di Batam dan Pacaran di Singapura.

Payakumbuh – Bukittinggi (Maret 2015)

DSC02467

Bukittinggi, 16 Maret 2015

Flashback ke Maret 2015. Ketika itu, saya, Abang, dan keluarga Abang pergi ke Payakumbuh dalam rangka ulang tahun L’Cheese Factory, toko kue milik mama mertua. Kami menginap di Lembah Harau, Payakumbuh.

Saat melakukan perjalanan ini, saya dan Abang menyusul pergi naik mobil, sementara rombongan yang lain sudah jalan duluan dengan bus. Begitu juga ketika pulang ke Pekanbaru. Kami hanya berdua di mobil.

Saya ingat banget di perjalanan pulang ke Pekanbaru, saya ngantuk berat. Biasanya kalo hanya pergi berdua dengan Abang, saya gak akan bisa tidur, karena gak tega meninggalkan Abang nyetir sendiri. Jadi pasti saya temenin sepanjang perjalanan. Ya ngoceh ngobrol ini itu, atau nyanyi-nyanyi gak jelas. Tapi karena waktu itu kami berdua ikutan outing bareng pegawai, rasanya gak kuat banget. Saya pun tertidur.

Di tengah jalan saya tersentak karena dibangunin Abang. Ternyata Abang pun ngantuk berat. Kondisinya saat itu udah lewat tengah malam. Jalanan mulai berkabut. Terlalu berbahaya jika kami melanjutkan perjalanan itu. Akhirnya kami memutuskan putar balik menuju keramaian dan menginap satu malam di SPBU perbatasan Sumatera Barat dan Riau.

Cerita lengkapnya bisa dibaca di blogpost Weekend Super Hectic.

Sipirok – Padang Sidempuan (Mei 2015)

DSC02787

Sipirok, 3 Mei 2015

Perjalanan ini adalah perjalanan pertama saya ke kampung Abang di Sipirok, Sumatera Utara. Dari sebelum menikah, Abang berkali-kali bilang ke saya kalo beliau pengen banget ngajak saya ke Sipirok. Setiap kali Abang pulang kampung, beliau pasti cerita suasana di kampungnya.

Tentang sejuknya udara Sipirok di pagi hari.

Tentang sawahnya di Padangsidempuan.

Tentang ikan-ikan besar yang ada di sungai di belakang rumah.

Dan berbagai keseruan lainnya yang bisa dinikmati di Sipirok.

Akhirnya Mei 2015 lalu beliau kesampaian juga ngajakin saya pulang kampung. Cerita lengkapnya bisa dibaca di blogpost saya yang berjudul Trip Edisi Pulang Kampung: Sipirok dan Padangsidempuan.

Siak Sri Indrapura (Mei 2015)

DSC03019

Istana Siak, 16 Mei 2015

Ketika saya bilang ke Abang kalo saya ingin nambahin blog saya dengan konten pariwisata di Riau, Abang langsung semangat banget ngajakin saya jalan-jalan ke Siak, tepatnya mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura. Ini adalah kali pertama bagi saya datang ke istana ini.

Selain ke istana siak, kami juga menikmati suasana Siak di sore hari, sebelum akhirnya pulang ke Pekanbaru. Cerita tentang jalan-jalan ke Siak ini bisa dibaca di blogpost yang berjudul Berwisata ke Siak Sri Indrapura.

Tapung (Juni 2015)

Tapung adalah kampung tempat Mama dilahirkan. Berjarak sekitar 1-1,5 jam perjalanan dari Pekanbaru. Alhamdulillah saya dan Abang pernah ke sana bareng keluarga besar saya, karena kebetulan sedang ada hajatan dari kerabat jauh. Sayangnya saya gak punya foto berdua Abang euy selama berada di sana. 😀

Payakumbuh – Solok – Padang – Pariaman – Bukittinggi (Juli 2015)

DSC03911

Panorama Ngarai Sianok Bukittinggi, 21 Juli 2015

Perjalanan ini adalah perjalanan pertama saya dan Abang di agenda rutin jalan-jalan tahunan keluarga besar saya. Seperti biasa, kalo lebaran di Pekanbaru, tujuan jalan-jalannya gak jauh-jauh dari Sumatera Barat. 😀

Mau tau apa yang paling membekas dari perjalanan ini?

Cerita kesasarnya kami ke kota Padang. :)))

Jadi, niat awalnya kami mau ke Panorama Danau Kembar di Solok. Posisi mobil saya dan Abang berada di urutan terdepan konvoi. Abang sebagai driver sebenarnya gak tau jalan. Saya yang sok tau, karena merasa tahun sebelumnya udah pernah ke sana jadi masih ingat lah jalannya.

Tapiii entah kenapa siang itu saya ketiduran di jalan. Merasa ‘aman’ karena di mobil rame, ada adik-adik saya juga. Tapi ternyata semuanya diem aja. :)))

Saya sempat sadar saat Abang nanya “ke mana lagi nih, Dek?”. Dengan setengah sadar saya jawab “ikuti aja mobil di depan, Bang”. Trus ya udah saya tidur lagi. Abang sih manut aja apa yang saya bilang. Ngikutin mobil di depan yang ternyata mobil itu menuju ke Padang, bukan ke Panorama Danau Kembar, HAHAHAHA.

Kami baru sadar kalo kami salah jalan itu ketika di tengah kemacetan, tiba-tiba om saya gedor kaca mobil dan bilang kalo kami keterusan hahaha. Mau putar balik udah gak mungkin, karena jalannya pendakian curam gitu. Jadi ya udah lah akhirnya lanjut jalan-jalan ke Padang dan Pariaman. 😀

Kejadian ‘nyasar ke Padang karena Kak Lia ketiduran dan Bang Olan nyetirnya super ngebut’ ini sukses jadi omongan di keluarga besar saya. :)))

Cerita lengkapnya bisa dibaca di blogpost berjudul Jalan-Jalan (Tanpa Rencana) ke Sumatera Barat.

Singapore – Johor Bahru – Melaka – Kuala Lumpur (Desember 2015)

DSC06038

Kuala Lumpur, 25 Desember 2015

Akhir tahun 2015, saya dan Abang berkesempatan jalan-jalan ke Malaysia. Tepatnya ke Johor Bahru, Melaka, dan Kuala Lumpur. Di perjalanan ini kami juga ditemani dengan tante dan adik saya.

Ini edisi jalan-jalan super ngebolang. Bayangin aja, rute yang kami lalui adalah: Pekanbaru, Batam, Singapore, Johor Bahru, Melaka, Kuala Lumpur, Johor Bahru Singapore, Batam, dan Pekanbaru. Dan semua itu ditempuh hanya dalam waktu 5 hari 4 malam. 3 malam nginap di hotel, 1 malam sisanya nginap di perjalanan. :)))

Meski melelahkan, tapi asli seru banget sih. Karena perjalanan ini adalah perjalanan pertama Abang ke Malaysia. Makanya beliau excited banget. Langsung request mau mengunjungi apa-apa saja di Malaysia. Salah satunya yang direquest Abang adalah naik skyway ke Genting Highland. Sedangkan saya, alhamdulillah kesampaian mencicipi suasana Perancis di Colmar Tropicale. 🙂

Cerita selengkapnya tentang momen perjalanan ini bisa dibaca di blogpost yang berjudul Backpacker Story: Dari Singapore ke Kuala Lumpur.

Jakarta (Februari 2016)

DSC06797

Filosofi Kopi Melawai, 27 Februari 2016

Cerita perjalanan di tahun 2016 diawali dengan kunjungan kami ke Jakarta dalam rangka proses rekrutmen Abang di salah satu unit kerja kementerian. Di sela-sela Abang tes, kami sempatkan datang ke salah satu gerai kopi yang heits saat itu, Filosofi Kopi. Lalu kami juga berkesempatan hadir di launchingnya Supernova Intelegensia Embun Pagi dan bisa melihat langsung sosok Dee Lestari dari dekat.

Di momen ini, Abang juga bisa bertemu dengan rekan-rekannya di Labbola. Ini pertemuan pertama Abang dengan mereka, setelah setahun lebih menjadi freelancer dan mengelola program #Olanspick di akun twitternya @labbola.

Meski perjalanan ke Jakarta tersebut sangat singkat, hanya 2 hari 1 malam, tapi ada banyak hal yang bisa kami kerjakan selama di Jakarta. Dan perjalanan ini menjadi awal mula perubahan besar di hidup saya dan Abang beberapa bulan setelahnya.

Solok (Maret 2016)

DSC06981

Panorama Danau Kembar – Solok, 6 Maret 2017

Setelah gagal ke Panorama Danau Kembar karena insiden bablas ke Padang itu, saya dan Abang akhirnya berhasil datang ke objek wisata ini. Saat itu kami dan keluarga Abang sedang berada di Solok untuk menghadiri acara pernikahan salah satu saudara Abang. Setelah acara selesai, kami pun menyempatkan diri datang ke Panorama Danau Kembar ini. 🙂

Jogjakarta (Maret 2016)

dsc07120

Jogjakarta, 11 Maret 2016

Kesempatan jalan-jalan berikutnya datang karena kami hadir di event tahunannya Akademi Berbagi, yaitu Local Leaders Day yang diadakan di Jogjakarta.

Mumpung lagi di Jogja kan ya, tentu saja kami berdua gak mau melewatkan momen tersebut dong. Di sela-sela kegiatan LLD, saya dan Abang pun mengeksplor Jogjakarta. Mulai dari makan gudeg di Malioboro, naik becak keliling Jogja, sampai mengunjungi objek wisata Taman Sari.

Ini adalah kali pertama saya ke Jogja bareng Abang. Dan sungguh jadi pengalaman yang tidak terlupakan. Cerita selengkapnya bisa dibaca di blogpost yang berjudul Pacaran Keliling Jogjakarta.

Batam (April 2016)

DSC07444

Ombak Bar – Batam, 2 April 2016

Ini adalah agenda jalan-jalan bermodus kondangan. Kebetulan 2 teman baik saya dari peer group semasa SMA menikah di Batam dan di hari yang sama. Jadi ya sudah sekalian saya datengin deh dua-duanya.

Meski hanya sebentar saja berada di Batam, tapi kami tidak mau melewatkan kesempatan untuk kongkow di salah satu tempat kongkow heits di Batam. Namanya Ombak Bar, yang berlokasi di KTM Resort.

Karena Abang suka sekali dengan pantai, makanya beliau senang banget diajak ke sini. Tempatnya kece berat pula. Berasa di Bali, kalo kata Abang. Padahal mah kita berdua belum pernah ke Bali bareng. :)))

Bandung (Mei 2016)

DSC08687

Farm House Lembang, 8 Mei 2016

Again, ini adalah jalan-jalan bermodus kondangan. Kali ini yang nikah sahabat saya di perkuliahan. Acaranya di Bandung. Jadi ya udah, saya dan Abang sekalian nostalgia deh di Bandung.

Selain keliling ke tempat-tempat favorite kami di kota Bandung, kami juga mengunjungi tempat baru nan famous yang ada di Lembang, salah satunya Farm House yang terkenal dengan ‘rumah hobbit’-nya ini. Biar momen nostalgianya makin berasa, setiap kali ke Bandung, kami selalu menyewa sepeda motor. Trus ngukur jalan deh malem-malem, seperti yang dulu sering kami lakukan. 🙂

Momen ini adalah momen terakhir saya dan Abang jalan-jalan di Bandung. Sampai sekarang, saya belum berani lagi datang ke Bandung, takut mewek teringat Abang. Karena bagi saya, Bandung dan Abang, adalah dua hal yang tidak bisa terpisahkan. 🙂

Cerita perjalanan ini bisa dibaca di blogpost yang berjudul Jalan-Jalan Nostalgia ke Kota Bandung.

Lagoi – Tanjungpinang (Juli 2016)

DSC09673

Tanjungpinang, 8 Juli 2016

Saat kami berlibur ke Sumatera Barat bersama keluarga besar saya, Ayah sempat bilang ke Abang “tahun depan kita ke Tanjungpinang ya, Lan. Ayah mau ajak Olan ke Trikora.”

Meski gak kesampaian ke Trikora, karena keasikan main di Treasure Bay, tapi alhamdulillah keinginan Ayah mengajak Abang jalan-jalan ke Tanjungpinang bisa terwujud. :’)

Tanjungpinang adalah kota kelahiran Ayah. Jadi sepanjang jalan, Ayah banyak ngasih tau ke Abang tentang sekolah dan jalanan yang dulu sering beliau lalui di masa mudanya.

Momen liburan ke Tanjungpinang ini juga saya manfaatkan untuk membawa Abang silaturahmi dan berkenalan ke keluarga besar yang ada di Tanjungpinang. Sebagian keluarga kebetulan ada yang tidak bisa hadir di acara pernikahan kami dan belum pernah bertemu Abang.

Cerita selengkapnya tentang perjalanan ini bisa dibaca di blogpost yang berjudul Jalan-Jalan ke Pulau Bintan.

Bogor (Oktober 2016)

dsc01679

Bogor, 15 Oktober 2016

Momen ini adalah momen jalan-jalan ke luar kota pertama saat kami pindah ke Jakarta. Sekaligus menjadi momen jalan-jalan terakhir bagi saya dan Abang. 🙂

Setelah kepergian Abang, saya baru sadar kalo selama sebulan terakhir sebelum Abang pergi, Abang banyak banget request ini itu ke saya. Padahal biasanya saya yang BM alias banyak mau.

Salah satu permintaan Abang adalah ingin jalan-jalan ke Bogor dan makan macaroni panggang. Hari itu benar-benar dipaksain banget ke Bogor cuma buat makan macaroni panggang. Dan satu loyang macaroni panggang itu beneran habis dimakan Abang sendiri. Saya cuma makan sepotong doang. 🙂

Cerita selengkapnya tentang perjalanan ini bisa dibaca di blogpost yang berjudul Ke Bogor Demi Macaroni Panggang.

***

Sekarang Abang udah melakukan ‘perjalanan abadi’-nya. Saya yang saat ini masih wara wiri di dunia. Dan tiap kali berpergian ke sana ke mari, selalu saja terlintas di dalam hati kalo saya ingin bisa merasakan pengalaman jalan-jalan ini bersama Abang. Saya ingin berbagi keseruan perjalanan saya bersama Abang.

Tapi ya berhubung udah gak bisa, jadi ya sudah saya nikmati saja sendiri. Alhamdulillah sih makin ke sini saya makin terbiasa menjalani hari-hari tanpa Abang. Meski sesekali masih suka kangen mah wajar lah yaaa. 🙂

Masih banyak kota dan negara yang belum sempat kami kunjungi. Jika Allah menghendaki, saya akan mengunjunginya dengan membawa serta Abang di dalam hati. ❤

3 thoughts on “#CeritaTanggal7 : Catatan Perjalanan

  1. Pingback: #CeritaTanggal7 : Belajar Melepaskan | liandamarta.com

Share your thoughts!