Saat memutuskan extend 1 malam di rangkaian perjalanan saya dan Abang ke Padang beberapa waktu lalu, kami sepakat untuk menginap di sekitaran Padang Panjang atau Bukit Tinggi. Niatnya sih biar gampang pas pulangnya. Trus kita juga pengen makan sate Mak Syukur dan jalan-jalan bentar di Bukit Tinggi hehehe.
Saya langsung semangat dong nyodorin hotel yang sudah jadi incaran saya sejak beberapa bulan terakhir ke Abang. Namanya Aie Angek Cottage. Hotel ini terletak di jalan lintas Padang Panjang dan Bukit Tinggi. Eh, ternyata Abang setuju dan saat itu juga saya langsung reservasi 1 kamar untuk 1 malam di sana. Semangat 45 bok! 😆
Berhubung sedang weekday, saya dengan gampangnya langsung dapat 1 kamar mountain view di Aie Angek Cottage. Jadi inget deh, waktu family trip beberapa bulan lalu, saya coba nelfon hotel ini seminggu sebelum keberangkatan dan udah full booked ajah. Saat peak season begitu kebanyakan orang udah reservasi sejak sebulan sebelumnya. Emang laris manis banget sih hotel ini.
Kami sampai di hotel ini siang hari. Ketika kami datang, lagi sepi banget hotelnya. Ya maklum aja, itu masih hari Selasa. Kota wisata macam Padang Panjang dan Bukit Tinggi ini jarang banget dikunjungi wisatawan saat weekdays begini.
Tanpa perlu menunggu lama, saya dan Abang langsung diantarkan ke kamar kami yang berada di lantai 2 dengan view menghadap ke perbukitan, sesuai request kami. Hotel ini terdiri dari 2 lantai dengan 2 tipe kamar : Standard Room dan Suite Room. Tipe kamar Suite Room hanya ada 2 kamar dan dua-duanya menghadap ke kolam renang. Sedangkan kamar Standard Room ada yang menghadap ke kolam renang dan ada pula yang menghadap ke pegunungan.
Kamar tipe standar di hotel ini layaknya di hotel lainnya. Ada bed berukuran besar, TV, lemari, dan meja rias. Jangan kaget kalo gak nemuin AC di kamarnya ya. Hotel ini memang terletak di kawasan pergunungan dan diapit oleh 2 buah gunung yang terkenal di Sumatera Barat, yaitu gunung Merapi dan gunung Singgalang. Udara di sana dingiiiin sekali. Dengan udara dingin layaknya udara pegunungan seperti itu, keberadaan AC memang gak terlalu dibutuhkan, ya. Lha wong kalo bangun pagi aja bisa menggigil saking dinginnya. Sebagai gantinya, kalo lagi ngerasa kepanasan di siang hari, ada sebuah kipas angin kecil di dalam kamar yang bisa digunakan.
Seperti yang saya ceritakan di awal, saya dan Abang memutuskan nginap di Padang Panjang agar bisa jalan-jalan ke Bukit Tinggi. Kami juga ingin mengeksplor ragam kuliner Bukit Tinggi yang terkenal di seantero dunia itu. Ah, itiak lado mudo, nasi kapau los lambuang Pasar Ateh, es duren ganti nan lamo, dan semua kuliener-kuliner enak itu.
Tapi yah, hotel udah senyaman ini, kok ya kayanya sayang banget kalo ga kita nikmatin bener-bener. 😆 Jadilah sejak check in sampai check out, saya dan Abang cuma keluar sekali untuk beli makan malam. Itu juga makanannya dibungkus dan dimakan di dalam kamar. Saking gak mau melewatkan semenit pun keluar dari hotel ini hahaha.
Di hotel ini ada banyak fasilitas yang bikin kita betah berlama-lama di sana. Ada kolam renang, jacuzzi, sauna, api unggun, dan playground. Sayangnya karena kami menginap di sana saat weekdays yang sepi banget (tamu hari itu cuma kami berdua ajah), jadi gak semua fasilitas bisa dinikmati. Jacuzzi sama saunanya gak bisa nyala, alasannya sih karena mesin pemanasnya rusak. Tapi feeling saya pemanasnya gak dinyalain karena sayang kalo dinyalain cuma buat 2 tamu ini ajah hehehe.
Selain fasilitas yang gak bisa dinikmati semuanya, hal lain yang terasa berbeda saat menginap di sini ketika weekdays adalah breakfastnya. Ketika check in, kami langsung ditanyain mau sarapan apa. Pilihannya ada nasi goreng, pancake, roti bakar, dan mie goreng. Sedangkan minumannya ada hot tea dan coffee. Masing-masing dari kami cuma boleh pesan 1 macam makanan dan minuman. Lupakan deh momen breakfast all you can eat yang selalu ditunggu-tunggu itu hahaha. Wajar sih ya, kalo cuma 2 orang yang nginep, ngapain juga mereka bikin breakfast banyak-banyak kan. 😀
Saya dikasih compliment sepiring roti bakar oleh receptionistnya. Yay! 🙂
Yang paling saya suka dari hotel ini adalah pemandangan di sekitarnya yang hijau menyegarkan mata. Udaranya juga super sejuk, layaknya udara pegunungan. Pagi-pagi keluar kamar yang dilihat langsung view gunung yang tertutup kabut pagi dengan hembusan angin yang menusuk tulang. Ah, di Pekanbaru mana ada nih yang kayak gini. 😆
Saya juga mupeng pengen berenang di sana. Sampai bela-belain beli baju renang ke pasar Padang Panjang hahaha. Sampai hotel langsung nyemplung ke kolam renang dan seketika menyesal karena airnya dingin kayak air es! 😆 Padahal itu udah jam 10 pagi lho. Badan langsung terasa beku karena air dinginnya itu hahaha.
Sore-sore enaknya duduk-duduk di teras hotel sambil baca buku dan menikmati udara segar Padang Panjang. Ada beberapa spot teras yang jadi incaran saya. Tapi sayangnya karena waktu terbatas jadi belum bisa benar-benar menikmati having my me time di sana. 🙂
View pagi hari di depan kamar 🙂
Di hotel ini juga ada ruang pertemuan, gallery dan perpustakaan. Ada beragam buku yang tersedia di sana. Tapi saya kurang tau deh itu bukunya bisa dipinjam atau ngga. Beragam koleksi, mulai dari barang-barang tradisional khas Sumatera Barat, patung Mahatma Gandhi, Chairil Anwar, Bung Hatta, dan sastrawan serta tokoh penting lainnya, dipajang di gallery hotel yang terletak di lantai 2 lobby. Sepertinya semua koleksi-koleksi itu milik si empunya hotel, yaitu bapak Fadli Zon.
Berada di kawasan yang sama tapi beda kepemilikan, ada pula Rumah Puisi Taufik Ismail. Sebuah rumah yang di sepanjang dindingnya dipasang puisi-puisi karya Taufik Ismail. Rumah tersebut disetting untuk pagelaran puisi atau pertemuan-pertemuan lainnya. Sayangnya kami gak bisa masuk ke rumah puisi tersebut karena sedang tidak dibuka untuk umum.
Jl Raya Padang Panjang – Bukit Tinggi KM 6
Sumatera Barat
Phone. (0752) 498 400
Asik hotelnya ya Li. Kaget pas tahu siapa yang punya. Huehehehhe.
LikeLike
Hahahaha aku pun baru tau pas kemarin nginep di sana, mas. 😆 Tapi di balik itu semua, hotelnya bisa jadi pilihan untuk dikunjungi lho 😉
LikeLike
Klw kita mau berkunjung gmna caranya mbak? Pergi ke receptionis hotel atau gmna?
LikeLike
Iya ke receptionist, seperti layaknya hotel biasa. 😊
LikeLike
aduh jadi kepengen ke sini. tuh kan kepengenan anaknya haha
LikeLike
Hahaha ajakin Matt roadtrip dari Medan keliling Sumbar mbak non 😉
LikeLike
Sejuk kali mata memandang, di sisi cottagenya masih ada sawah…
LikeLike
Iya Eka, di Padang Panjang masih sejuk banget udaranya 🙂
LikeLike
Pingback: Menikmati Service Super Excellent di Padma Hotel Bandung | My Life, My Story
pdhl namanya ai angek ya mba, tp airnya malah dingin 😀 aku lgs laper byngin makanan2 di sana… tau sendiri ga ada yg g enak makanan di sumatra barat itu ^o^
LikeLike
Kayaknya aie angek itu jadi nama jacuzzi di sana deh mba. Aku gak sempat nyobain jacuzzinya karena pas ke sana lagi rusak 😀
Iya, kalo ke Sumatera Barat mah pesta kuliner kita hihihi. 😉
LikeLike
Nma aia angek pda cottage trsebut dambil dri nama wilayah itu sndri, karna dsna trdapat sumber mata air panas dari gunung marapi yg letaknya brseberangan jlan dgn cottage trsebut.
LikeLike
Wah terima kasih ya atas tambahan informasinya 🙂
LikeLike
Pingback: #CeritaTanggal7 : Drama Cincin Nikah | liandamarta.com
Pingback: #CeritaTanggal7 : Catatan Perjalanan | liandamarta.com
Pingback: Perjalanan Dadakan ke Bukittinggi | liandamarta.com