Bagi yang ngikutin media sosial saya, pasti tau tentang campaign #KhitanAutis ini. Sebagian mungkin masih bertanya-tanya, ini campaign apaan sih? Karena itulah saya menulis postingan ini, untuk menjelaskan secara detail tentang campaign #KhitanAutis dan mengapa saya menggerakkan campaign ini.
Sebelumnya saya mau cerita dulu tentang satu hal. Cerita ini udah pernah saya share di blog. Jadi mungkin sebagian teman-teman udah tau tentang ini.
Salah satu mimpi besar saya adalah ingin membuka klinik terapi gratis bagi anak berkebutuhan khusus yang tidak mampu. Mimpi ini pernah saya tulis secara detail di blogpost : Mimpi Saya Untuk Anak Autis di Indonesia. Silakan mampir kalo ada yang ingin baca ya. 🙂
Satu hal yang membuat saya jatuh cinta dengan Abang adalah bagaimana beliau selalu memberikan dukungan terbaiknya untuk saya. Sejak kami menikah, mewujudkan mimpi besar saya ini juga menjadi mimpi beliau. Yang sayangnya belum berhasil beliau realisasikan karena sudah harus kembali kepada Allah.
Saya bertekad pada diri saya sendiri, untuk tetap mewujudkan mimpi ini. Karena saya yakin, insya Allah, jika suatu saat nanti mimpi ini berhasil terwujud, pahalanya juga akan mengalir ke Abang.
Nah, permasalahannya.. perjalanan saya untuk mewujudkan mimpi itu masih sangat jauh. Saya juga tidak tau apakah saya punya kesempatan untuk mewujudkan mimpi itu atau tidak. Umur manusia gak ada yang tau kan sampai kapan?
Karena itu saya berniat untuk tetap berkontribusi dan memberikan bantuan pada anak-anak autis atau anak berkebutuhan khusus lainnya yang ada di sekitar saya. Sekecil apapun bentuk bantuan itu, saya yakin akan sangat bermanfaat bagi mereka.
Niat baik ini ternyata mendapat jalan dari Allah. Entah bagaimana caranya, saya tiba-tiba bertemu dengan Ibu Husna, sekretaris FKKADK (Forum Komunikasi Keluarga Anak Dengan Kecacatan) Kota Batam.
Dari obrolan bersama Ibu Husna, saya mendapat beberapa informasi tentang kondisi anak autis yang tidak mampu di kota Batam. Ada yang ibunya ditinggal pergi oleh sang ayah karena tidak bisa menerima kondisi anaknya. Ada yang ibunya baru sembuh dari stroke dan sang ayah tidak bekerja. Macem-macem deh kondisinya. Mendengar ceritanya aja udah bikin hati saya meringis.
Ibu Husna juga menceritakan tentang kendala orang tua untuk mengkhitankan anak-anak mereka. FYI, proses khitan anak autis tidak sama dengan anak biasa. Dikarenakan anak-anak autis ini mengalami gangguan perilaku, komunikasi, dan interaksi sosial. Karena itu, mengkhitankan mereka butuh treatment khusus.
Salah satunya dengan bius total.
Proses khitan dengan bius total butuh biaya yang lumayan besar. Ya untuk biaya khitannya sendiri, biaya bius atau anestesinya, juga untuk biaya rawat inap. Dari hasil survey saya ke salah satu rumah sakit swasta di kota Batam, total biaya yang dibutuhkan untuk mengkhitankan 1 orang anak autis adalah sebesar Rp5.000.000,- dengan rincian sebagai berikut:
- Operasi urologi (khitan) : Rp1.950.000
- Bius total : Rp1.000.000
- Rawat inap (estimasi 2 malam, tergantung kondisi anak) : Rp800.000
- Jasa dokter spesialis : Rp250.000
- Biaya pendaftaran dan kontrol pertama : Rp250.000
- Obat-obatan (estimasi) : Rp500.000
- Biaya tak terduga lainnya : Rp250.000
Biaya tersebut pastinya akan terasa sangat berat bagi orang tua yang tidak mampu. Karena itu, saya menginisiasi campaign ini. Dengan harapan dapat meringankan beban orang tua dari anak-anak ini.
Saat informasi campaign ini pertama kali dirilis, banyak keluarga dan teman-teman yang memberikan dukungannya. Tapi tidak sedikit yang menganggap sebelah mata.
Mungkin bagi mereka, campaign ini terlalu muluk-muluk.
Mungkin bagi mereka, saya hanya mencari nama?
Mungkin bagi mereka, saya tidak akan pernah mewujudkan mimpi ini.
Saya berusaha untuk menutup mata dan telinga dengan komentar di kanan kiri. Biarlah mereka punya persepsinya sendiri terhadap apa yang saya lakukan saat ini. Yang kayak gini nih yang paling sering bikin saya kangen Abang. Karena saya tau, dia adalah orang pertama yang akan maju memberikan dukungan untuk semua yang saya lakukan. Lah, jadi curhat. :)))
Tapi saya masih punya keyakinan, bahwa di luar sana, masih banyak #OrangBaik yang akan membantu saya mewujudkan mimpi ini. Saat ini, mungkin hanya ada beberapa anak autis tidak mampu yang dibantu melalui campaign ini. Tapi jika Allah memberi jalan, bukan tidak mungkin jumlah anak yang dibantu akan semakin banyak, kan?
Tidak ada yang tidak mungkin. Saya percaya itu. 🙂
Mungkin saja salah satu dari pembaca tulisan ini adalah #OrangBaik yang telah disiapkan Allah untuk membantu saya. Jika memang ada, saya akan dengan senang hati membuka pintu lebar-lebar untuk menerima donasi dari teman-teman semua.
Teman-teman bisa mengakses laman kitabisa.com/khitanautis, klik “donasi sekarang“, isi nominal donasinya, dan kemudian pilih metode pembayaran. Sesederhana itu. 🙂
Berapa pun nominal yang teman-teman donasikan, akan sangat membantu anak-anak autis ini untuk segera dikhitan. Dan insya Allah saya akan turun langsung untuk mendampingi proses khitan ini. Semua update mengenai donasi #KhitanAutis ini akan saya tulis di laman kitabisa dan secara otomatis akan dikirim ke email semua donatur.
Jika teman-teman ada yang ingin ditanyakan mengenai campaign ini, feel free to contact me via email liandamarta@gmail.com atau hello@liandamarta.com ya 🙂
Terima kasih untuk semua teman-teman yang sudah memberikan dukungannya pada saya. Baik dalam bentuk donasi secara materi, maupun yang sudah membantu menyebarluaskan informasi ini. Allah yang akan membalas kebaikan teman-teman semua. ❤
halo kak liandamartha apa kabar..
aku juga punya keponakan autis..
aktif banget pokoknya..
pinter sebenarnya cuma lambat saja..
dan lucu
LikeLike
Halo, Mas. Alhamdulillah kabarku baik. 🙂 Iya, anak-anak autis itu umumnya memang pintar-pintar. ^^
LikeLike
alhamdulillah mbak lianda
LikeLike
Pingback: Update #KhitanAutis | liandamarta.com