Mengikuti Local Leaders Day untuk kedua kalinya, bagi saya adalah pengalaman yang istimewa. Karena selalu ada cerita yang berbeda di setiap penyelenggaraannya. 🙂
Bersama 6 orang relawan dari Pekanbaru, kami berangkat ke Jogjakarta untuk mengikuti kegiatan 2 tahunan yang diselenggarakan oleh Akademi Berbagi ini. Berkumpul bersama ratusan relawan lainnya dari 21 kota di Indonesia. Bersiap menerima beragam ilmu baru dari narasumber-narasumber yang sudah teruji pengalamannya.
Jika 2 tahun lalu Local Leaders Day (LLD) Akademi Berbagi diadakan di Salatiga, pelaksanaan LLD yang ketiga ini mengambil tempat di Jogjakarta. Kota yang katanya istimewa. Yang pastinya akan membuat kegiatan #LLD3 ini menjadi lebih istimewa. 😉
Seperti biasa, kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari. Mulai dari tanggal 11 sampai tanggal 13 Maret 2016. Bertempat di Edu Hostel Jogjakarta.
Perjalanan saya dan teman-teman relawan Akber Pekanbaru menuju Jogjakarta, alhamdulillah lancar jaya. Tidak ada halangan seperti yang kami alami 2 tahun lalu.
***
Hari Pertama : Jum’at, 11 Maret 2016
Rangkaian kegiatan Local Leaders Day 3 yang bertemakan Resilient Leaders ini dimulai hari Jum’at siang. Dibuka dengan kata sambutan dari ketua panitia (kepala sekolahnya Akber Jogja), ketua umum Akademi Berbagi mas Imam Subchan, dan founder Akademi Berbagi mbak Ainun Chomsun.

Imam Subchan (Ketua Umum Akademi Berbagi)

Ainun Chomsun (Founder Akademi Berbagi)
Di hari pertama ini, masing-masing relawan diberikan sebuah lembaran Akber Treasure Hunt yang berisi beberapa clue. Tugas kami adalah mencari tanda tangan teman sesuai dengan clue tersebut. Yang berhasil mengumpulkan tanda tangan terbanyak akan mendapatkan hadiah dari panitia. Karena tugas inilah, akhirnya masing-masing relawan jadi saling mengenal satu sama lain. 🙂
Materi pertama dalam rangkaian #LLD3 ini adalah tentang menulis, yang disampaikan oleh pak Yusuf Arifin, pemimpin redaksi CNN Indonesia. Beliau menyampaikan betapa pentingnya memiliki kemampuan menulis, agar bisa berbagi banyak informasi kepada orang lain. Kemampuan ini juga yang semestinya dimiliki oleh relawan Akademi Berbagi, agar pelaksanaan kelas dapat terdokumentasi dengan baik melalui tulisan. Alhamdulillah so far, teman-teman relawan Akber Pekanbaru masih berusaha untuk konsisten menulis dokumentasi kelas di blog Akber Pekanbaru. 😉

Yusuf Arifin (Pemimpin Redaksi CNN Indonesia)
Pada akhirnya, segala sesuatu yang tidak tertulis, pasti akan tertulis. Dan akan lebih baik, jika kita yang menulisnya. – Yusuf Arifin
Bagaimana meningkatkan kemampuan menulis? Kuncinya cuma satu: terus berlatih. Jangan lupa untuk perbanyak membaca dan tajamkan kepekaan kepada lingkungan sekitar agar kemampuan menulis semakin terasah. 🙂
Malam harinya, ada pemateri yang sangat saya idolakan. Pak Handry Satriago! Saya pertama kali lihat beliau jadi speaker itu tahun 2012 lalu. Saat masih bekerja di sebuah konsultan HR di Jakarta. Waktu itu, kantor saya bikin seminar dengan pemateri dari kalangan CEO. Salah satunya Pak Handry, sebagai CEO General Electric Indonesia.
Yang saya ingat banget dari momen itu adalah, di saat pemateri lain menyampaikan materi dengan menggunakan file presentasi, tapi tidak dengan Pak Handry. Beliau tidak menyiapkan file presentasi apapun. Beliau lebih banyak sharing tentang pengalaman pribadi yang sangat inspiratif. Saya yang ikut menyimak materi beliau saat itu langsung terpukau. Saat itu juga saya ngefans berat sama sosok seorang Handry Satriago. 🙂
Saat tau kalo Pak Handry sering ngisi di kelas-kelas Akber, saya pun langsung colek-colek beliau untuk berkunjung ke Pekanbaru dan sharing di kelas Akber Pekanbaru. Tapi sayangnya belum kesampaian. Waktu ikutan Local Leaders Meeting Akademi Berbagi tahun lalu, saya sempat excited karena katanya Pak Handry bakal datang untuk sharing, tapi ternyata beliau berhalangan hadir. Eh, alhamdulillah ketemunya malah di LLD3 ini. 😀

Handry Satriago (CEO General Electric Indonesia)
Di #LLD3 kemarin, Pak Handry sharing tentang leadership. Beliau tidak sendiri, tapi juga ditemani oleh Pak Rudy Afandi, HR Director GE Indonesia.
Seperti biasa, tidak ada slide presentasi di penyampaian materi dari Pak Handry malam itu. Tapi perhatian seisi ruangan seolah tersedot ke arah beliau. Malam itu kami semua fokus menyimak cerita perjalanan seorang Handry Satriago dan makna leadership yang beliau sampaikan kepada kami. Penyampaian yang sederhana dan sangat mudah untuk dicerna. 🙂
Leadership is a journey. Not a destination. A journey of learn, making mistake, and improvement. – Handry Satriago
Leader is not a position. Leader is an action. – Rudy Afandi
Di akhir sesi materi dari Pak Handry, beliau pun membacakan sebuah surat yang beliau tulis untuk pemimpin Indonesia di masa depan. 🙂
***
Hari Kedua : Sabtu, 12 Maret 2016
Di hari kedua, seluruh relawan bersiap mengikuti workshop bersama tigapijar. Jika di #LLD2 materi workshop tigapijar membahas tentang mimpi, nah di #LLD3 ini materi workshopnya tentang resilient.
Di workshop ini, kami dibagi ke dalam 15 kelompok. Saya bergabung di kelompok 3 bersama teman-teman dari Akber Jogja, Akber Malang, Akber Semarang, Akber Pekalongan, Akber Jember, Akber Bekasi, dan Akber Labuhan Batu.
Selama workshop, ada beberapa challenge yang harus kami selesaikan. Challenge pertama dinamakan Mission Impossible. Jadi kami dipasangkan dengan anggota kelompok. Tugas kami adalah meminta sesuatu yang tidak mungkin diminta kepada orang asing yang kami temui di luar hotel. Kami diberi waktu selama 15 menit untuk menyelesaikan tugas ini dan harus disertai bukti video dari masing-masing pasangan.
Saya yang berpasangan dengan Rina dari Akber Bekasi sempat kebingungan mau ngapain. Kami pun memutuskan masuk ke dalam pemukiman warga di sebelah hotel. Setelah 10 menit menyusuri gang, akhirnya kami menemukan apa yang bisa kami minta. Saya minta semangkuk sayur asam kepada seorang ibu yang sedang mengantarkan sayur asam untuk mertuanya. Sedangkan Rina, minta eskrim yang dijual oleh seorang ibu.
Tugasnya ternyata gak sesusah yang dibayangkan. Kami bisa minta sesuatu dengan gampangnya, dan langsung dikasih. Bahkan relawan lain ada yang bisa dapetin tabung gas elpiji dari rumah warga. Salah satu faktornya mungkin karena orang Jogja baik hati dan dermawan nih. :’)
Ada banyak challenge seru lainnya yang kami ikuti selama sesi workshop tersebut. Semuanya mengajarkan kami tentang satu hal: be resilient. Ibarat bola bekel yang dihempaskan kuat ke tanah, tapi bisa terlontar tinggi. Semakin kuat hempasannya, maka semakin tinggi pula lontarannya. Begitulah karakter seseorang yang resilien. 🙂
Malam harinya adalah malam keakraban. Seluruh relawan berkumpul di rooftop untuk bersenang-senang bersama. Gak lupa dong, ada momen tukar kado juga. Saya dapat kadonya Dewi dari Akber Pekalongan. Terima kasih ya! 🙂
Hari Ketiga : Minggu, 13 Maret 2016
Materi hari ketiga lebih banyak membahas tentang internal organisasi Akademi Berbagi. Dimulai dari perkenalan pengurus Akber Nasional dan yayasan, sampai penyampaian ulang hal-hal penting lainnya.
Di hari terakhir ini pastinya juga ada sesi foto bersama seluruh relawan. Total ada sekitar 160 orang relawan yang hadir saat itu. Dibandingkan dengan #LLD2, jumlahnya memang lebih sedikit, tapi saya melihat banyak wajah-wajah baru di LLD kali ini. Itu artinya, semakin banyak lagi orang-orang yang bergabung menjadi relawannya Akademi Berbagi. Hore! 🙂
Senang sekali rasanya bisa kembali merasakan euphoria Local Leaders Day ini. Bertemu dengan orang-orang hebat di Indonesia. Berkumpul bersama, saling menularkan energi positif satu sama lain.
Di momen LLD ini juga kami mendapat banyak ilmu baru, membangun networking baru, dan pastinya pulang dengan semangat yang baru. Semangat yang siap ditularkan ke relawan lainnya dan juga ke lingkungan di sekitar. 🙂
Terima kasih banyak untuk mba Ai, mas Imam serta seluruh pengurus Akber Nasional dan yayasan, juga kepada panitia Local Leaders Day 3 atas kerja kerasnya dalam mengadakan kegiatan ini. Tiga hari yang penuh makna dan akan dikenang selamanya. 🙂
Sampai bertemu lagi di Local Leaders Day 4 tahun 2018! 🙂

Relawan Akber Pekanbaru bersama founder dan ketua umum Akademi Berbagi
Pengalaman yang menyenangkan pastinya bisa ikut kegiatan seperti ini ya Mbak, bersama sosok-sosok inspiratif yang memberi banyak ide-ide. Semangat terus ya buat kegiatan Akademi Berbaginya, semoga bisa makin banyak berkontribusi bagi masyarakat Indonesia, makin resilient juga supaya makin sukses :amin.
LikeLike
Bener banget Gara. Kapan lagi bisa ketemu langsung dengan sosok-sosok inspiratif Indonesia hehehe.
Aamiinn. Makasih ya, Gara. 🙂
LikeLiked by 1 person
Iya Mbak, sama-sama.
LikeLike
Wah seru banget mbak…ketemu banyak orang hebat dan belajar langsung dari beliau-beliau 🙂
LikeLike
Iya mba Nadia. Kesempatan yang sayang banget kalo dilewatkan ya mba hihihi.
LikeLike
LLD selalu seru dan sarat ilmu ya ^_^
LikeLike
Iya banget mba Eka. Gak rugi deh ikutan LLD. ^_^
LikeLike
Aku ngikutin keseruan acara ini dari twitternya akber Pekalongan…:)
LikeLike
Keseruannya terasa juga ya? 😉
LikeLike
Wah keren. Pasti banyak membawa manfaat.
LikeLike
Alhamdulillah manfaatnya memang banyak banget mas 🙂
LikeLike
oooooh ..
kami masih di bandara waktu itu
#drama masih berlanjut hahahah
duh serulaaah..
dua tahun lagi itu klo aku mau ikut aku udah jadi apa ya?
mamak orangkah? atau apalah ..hahaha hiks hiks
LikeLike
Oooohh yang penuh drama itu ya hahahaha. Dua tahun lagi hmm mumut udah jadi apa yaaaa.. Pengennya jadi apa mut? Hihihi.
LikeLike
Hi mbak lianda, Salam kenal.. Saya dari Pekanbaru juga nih, bedanya saya diaspora di Venice. Nice blogs mbak, bangga deh lihat postingan ttg Pku nya, jadi kangen 😀
LikeLike
Hai mba Rizky! Salam kenal 🙂 Wah, ketemu sesama anak Pekanbaru juga nih. Tapi jauh banget mba tinggalnya di Venice. Bolehlah ya kalo nanti saya ada rezeki jalan-jalan ke Venice, kita bersua 🙂 Terima kasih udah mampir ke blog saya ya mba. Keep in touch! ^^
LikeLike
Pingback: #NgobrolinPekanbaru Eps. 4 : Komunitas Seru di Pekanbaru | liandamarta.com
Pingback: Pacaran Keliling Jogjakarta | liandamarta.com
Pingback: #CeritaTanggal7 : Catatan Perjalanan | liandamarta.com
Pingback: #CeritaTanggal7 : Tentang Abang | liandamarta.com
Pingback: Local Leaders Day 2018 : Tawa dan Haru di Tawangmangu | liandamarta.com