Sejak 2009 lalu, pemerintah kota Pekanbaru resmi meluncurkan transportasi umum baru di Kota Bertuah ini. Berupa sebuah bus yang melalui rute-rute tertentu. Seperti halnya Trans Jakarta di ibukota, moda transportasi ini pun dinamakan Trans Metro Pekanbaru atau yang biasa disingkat dengan TMP.
Pada awalnya, setau saya TMP hanya melalui satu rute saja, yaitu koridor I, rute Pandau – Pelita Pantai. Tapi sejalan dengan kebutuhan adanya angkutan umum yang cepat, hemat dan aman, pemerintah kota Pekanbaru saat ini sudah menambah armada dan rute-rute baru. Saat ini tercatat ada kurang lebih 6 koridor yang dilalui oleh sekitar 20an unit bus besar (untuk rute-rute yang melewati jalan protokol) dan 50an unit bus kecil (untuk rute-rute yang melewati jalan-jalan kecil). Dan katanya selanjutnya akan ada penambahan sekitar 48 unit bus kecil lagi untuk rute-rute baru. CMIIW yah 🙂
Tarif untuk setiap rute itu sama-sama Rp 3.000. Kalo turun di halte transit, kita tidak perlu bayar lagi. Hitungannya jadi murah sih daripada naik oplet/angkot yang setiap kali transit harus bayar lagi.
Hari Sabtu lalu, untuk pertama kalinya, saya dan Abang coba naik TMP ini. Iseng aja. Pengen tau gimana rasanya dan pengen cobain muterin rute-rutenya. Saya share di sini yah rute yang saya lewatin kemarin. 🙂
1. Tangor – Terminal AKAP
Jadi kemarin saya dan Abang naik TMP No. 7A, start dari halte Mall Pekanbaru. Pemberhentian pertamanya adalah di halte depan Telkom jalan Sudirman (kalo mau ke arah Pandau, bisa turun untuk transit di sini) – trus putar balik di u-turn depan Star City – berhenti di halte depan Ramayana (sempat lama berhenti di sini karena nunggu antrian). Trus abis itu berhenti di beberapa halte yang saya lupa namanya apa :D. Belok ke arah jalan Sam Ratulangi, trus di perempatan Ahmad Yani (yang ada RM Sederhana) dia belok kanan ke arah jalan Riau dan berhenti di halte di depan Toko Verona (samping RM Sederhana). TMP No. 7A juga melewati halte Mal Ciputra dan halte Grand Elite (kalo mau ke Local Pantry, bisa berhenti di halte ini). Di pertigaan jalan Riau – Arengka, TMP No. 7A ini belok kiri masuk ke jalan Soekarno Hatta, dan berhenti di beberapa halte seperti halte Sekolah Dharma Yudha dan halte jalan Durian Ujung. Di perempatan jalan Soekarno Hatta dan jalan Nangka, TMP No. 7A belok kanan dan berhenti di halte Mall SKA. Saya dan Abang turun di halte tersebut. Info yang saya dapat dari drivernya, pemberhentian terakhir bus TMP No. 7A adalah di Terminal Bus AKAP.
Salah satu TMP No. 7A yang sedang melintas di depan Toko Verona
2. Terminal AKAP – Simpang Kulim
Ketika mau pulang dari SKA menuju Mall Pekanbaru, saya dan Abang jalan menuju halte Patung Kuda yang berada di seberang Mall SKA. Sempat nunggu lama, sampai akhirnya datanglah si bus TMP yang besar. Saya lupa itu nomor berapa. Tapi kata pramugaranya, bus tersebut adalah bus TMP yang melewati rute Terminal AKAP sampai ke Simpang Kulim. Di jalan Nangka seinget saya gak ada berhenti sama sekali si TMP nya. Tapi di jalan Sudirman, sempat berhenti dua kali, yaitu di halte Bank Indonesia dan halte Dang Merdu. Saya turun di halte Dang Merdu karena si bus TMP tersebut akan putar balik di u-turn di seberang Dang Merdu.
Untuk lebih jelasnya, coba lihat rute yang saya jepret dari halte Ramayana berikut ini :
Saat kemarin saya naik TMP, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
- Sistem pembayaran Trans Metro Pekanbaru ini bukanlah di halte, seperti halnya Trans Jakarta. Melainkan di dalam busnya sendiri. Bayar kepada pramugaranya. Di bus TMP yang besar, saya sempat melihat ada mesin Flazz BCA. Entah mesin tersebut bisa digunakan apa ngga, karena dari pengamatan saya, semua penumpang bayar cash ke pramugara. Tarif sudah saya sebutkan di atas, Rp 3.000 saja.
- Jam beroperasi Trans Metro Pekanbaru adalah jam 06.00 – 20.00 setiap harinya.
- Untuk mengenali rute mana aja yang dilewati oleh bus TMP sebaiknya kamu hafal nomor rutenya. Misal : bus TMP dengan nomor rute 7A adalah bus TMP dengan rute Tangor – Terminal AKAP. Rute yang dilalui bus TMP juga bisa dilihat di kaca depan bus tersebut. Tapi better, kalo bingung tanya langsung aja ke pramugaranya yah.
- Tiap naik bus TMP, pramugara akan menanyakan tujuan kamu mau ke mana. Pastikan dijawab dengan jelas dan jangan malu untuk bertanya, supaya gak salah turun halte.
- Dari hasil pengamatan saya, bus TMP tidak akan berhenti di sebuah halte, jika tidak ada penumpang yang akan turun/naik di halte tersebut.
- Hati-hati setiap kali hendak melangkah masuk atau keluar bus TMP, karena jarak bus dan pijakan haltenya kadang jauh.
Hmm, apalagi yah? Kalo ada yang mau nambahin, silakan tulis di kolom komentar 🙂
Well, sebenarnya naik Trans Metro Pekanbaru ini bukanlah hal yang buruk. Karena cukup nyaman kok. Tapi kenapa ya kalo saya perhatikan, sepi sekali penumpangnya? Dan kalo boleh jujur nih, dari pengamatan saya seharian kemarin naik TMP PP Mall SKA-Mall Pekanbaru, yang naik TMP ini kebanyakan masyarakat dari kalangan menengah ke bawah. Yah, sebenarnya gak perlu heran juga sih, karena di Pekanbaru ini masyarakat menengah ke atas bisa dibilang hampir semuanya pada bawa kendaraan sendiri, minimal bawa motor deh. Jadi jangan heran juga kalo ada asumsi, kalo naik angkutan umum seperti TMP atau oplet di Pekanbaru itu gak punya motor/mobil sendiri dan gak punya temen yang bisa jadi tebengan. Percaya deh, seorang teman pernah berkata seperti itu sama saya. 😀
Nah sekarang, kenapa image angkutan umum seperti Trans Metro Pekanbaru di mata masyarakat bisa seperti itu? Sementara, ‘teman-temannya’ yang lain, sebut saja Trans Jakarta di ibukota bisa ramai penumpangnya dan itu dari berbagai kalangan loh. 🙂
Menurut saya pribadi nih ya, permasalahannya utamanya : kurang adanya sosialisasi dari pemerintah. Jadi, masyarakat banyak yang gak tau gimana rasanya naik TMP, rutenya kemana aja, dsb dsb, kalo mereka gak nyobain minimal sekali. Harusnya nih ya, pemerintah melakukan sosialisasi tentang TMP ini ke sekolah-sekolah, perguruan tinggi, dan juga perkantoran. Atau mungkin dengan memasang billboard iklan layanan masyarakat tentang moda transportasi baru ini? Bisa saja toh. Dan pastinya dengan banyak cara lainnya yang bisa dilakukan untuk sounding tentang Trans Metro Pekanbaru sebagai moda transportasi yang aman, nyaman dan murah.
Saya dan Abang aja yang baru pertama kali naik TMP, langsung merasa “wah ternyata asik juga ya, rute yang dilalui juga ternyata banyak dan cukup strategis, tarifnya murah pula”. Dan bahkan si Abang sampai kepikiran mau naik TMP aja loh ke kantornya hehehe.
Minimnya penumpang ini pastinya akan berimbas pada ‘nasib’ TMP selanjutnya. Bukannya gak mungkin loh, TMP ini akan berhenti beroperasi kalo semakin lama, penumpangnya semakin berkurang. Karena salah satu sumber pemasukan kan dari uang tiket yang dibayarkan oleh penumpangnya. 🙂 Impactnya juga ke kesejahteraan si pengemudi dan driver. Kemarin itu saya sempat ngobrol-ngobrol juga dengan pengemudi bus TMP No. 7A, Bang Mus namanya. Beliau mengatakan, setiap bulan bisa mendapatkan sekitar 2,2 juta rupiah jika masuk terus tanpa absen. Bandingkan dengan pengemudi Trans Jakarta yang pendapatan per bulannya bisa mencapai 7 juta rupiah. Sedangkan untuk pramugara TMP, sebulan bisa mendapatkan sekitar 1,7 juta rupiah, jika kehadirannya 100%. Dan, jika mereka mengalami accident kecil, gaji tersebut dipotong lagi 350rb rupiah per kejadian. 😦
Dalam sehari, untuk rute Tangor – Terminal AKAP, Bang Mus biasanya bisa bolak balik sampai 8 kali. Dan sebenarnya mau dapat penumpang sebanyak apapun, gak ada effectnya sama pendapatan mereka. Tapi kalo boleh saya berkomentar, jika kesejahteraan pengemudi dan pramugara kurang diperhatikan, mereka bisa tidak fokus dalam bekerja, padahal keselamatan kerja selama di jalanan harusnya jadi nomor satu kan. Setau saya nih, pemerintah kota Jakarta menetapkan gaji yang cukup tinggi untuk pengemudi Trans Jakarta dengan pertimbangan agar selama bekerja mereka tetap fokus dan tenang, karena pendapatan mereka setiap bulannya terjamin. Well, kehidupan di Jakarta dan Pekanbaru mungkin memang tidak apple-to-apple jika dibandingkan seperti ini, tapi maksud saya, alangkah baiknya jika pemerintah kota Pekanbaru juga berpikir hal yang sama mengenai kesejahteraan pengemudi Trans Metro Pekanbaru, agar selama bekerja mereka bisa fokus dan tenang sehingga keselamatan penumpang pun terjamin. 🙂
Saya sih berharapnya, untuk ke depannya pemerintah lebih concern lagi terhadap angkutan umum seperti Trans Metro Pekanbaru ini. Karena sesungguhnya, angkutan umum tersebut bisa sangat membantu mobilitas masyarakat Pekanbaru. Contoh nih dengan tarif hanya Rp 3.000, seorang siswa SMA Dharma Yudha misalnya, bisa pergi sekolah dengan naik TMP dari rumahnya di sekitar jalan Pangeran Hidayat tanpa transit. Bandingkan dengan yang biasanya mungkin bisa sampai 2-3 kali ganti oplet/angkot dan tiap kali ganti oplet kan harus bayar minimal Rp 2.000. Jatuhnya jadi lebih murah kan yah.
Selain itu, rute-rute TMP juga lebih baik ditambahkan agar setiap sudut kota Pekanbaru bisa terjangkau. Dan untuk halte, hmm udah ada yang pernah lihat (that-they-called) halte TMP di beberapa titik bentuknya seperti apa?
This..
Kedua foto di atas saya jepret sekitar bulan Juni lalu. That-they-called halte di daerah Hang Tuah.
Melihat kondisi halte TMP tersebut, menurut saya banyak yang kurang aman. Ada yang kacanya sudah pecah dan pecahannya masih ngegantung di jendelanya. Trus kalo malam, si halte-halte ini gelap gulita gak ada lampu, agak serem juga kan kalo ada penumpang cewek yang sendirian nunggu TMP di situ. Belum lagi halte yang bentuknya cuma seperti tangga untuk menaikkan/menurunkan penumpang yang berada di beberapa titik itu. Kurang aman menurut saya. Belum pernah sih saya naik TMP lewat halte tersebut, tapi kalo ngeliat ada orang yang turun/naik di situ kok rada serem yah. Harusnya pemerintah juga memperhatikan mengenai hal ini dan membenahi jika memang halte tersebut sudah tidak layak disebut sebagai halte. Supaya semakin banyak lagi yang mau naik TMP karena semakin terjamin keamanan dan keselamatannya. 🙂
Well, buat yang penasaran gimana bagian dalamnya bus TMP ini, silakan dinikmati foto-fotonya.. 🙂
Penerangan di dalam bus ketika malam hari juga masih minim. 😦
Sekian reportase saya tentang Trans Metro Pekanbaru ini. Yang mau nambahin, sila tuliskan di kolom komentar yah. Yang mau koreksi juga dengan senang hati saya terima. Semoga postingan ini bisa memberikan informasi kepada semua masyarakat Pekanbaru tentang Trans Metro Pekanbaru yah. 🙂
itu,,halte yang cuma tangga aja,,,serem banget yaaa,,,semoga makin oke yang ke depannya,,,biar kalau ada turis macam saya ini bisa naek itu aja muterin Pekanbaru 😀
LikeLike
Nah iya, kasian kan turis macam teh Ira ini, pasti kemarin bingung yah mau muterin Pekanbaru gimana caranya? 😀
Iya cuma tangga gitu doang aja teh. Serem yaaa..
LikeLike
betul sekali…jadi ga enak ngerepotin om buat muter2 motoin landmark di sana
LikeLike
Iyah, semoga pemerintah Pekanbaru mendengar aspirasi turis domestik seperti Teh Ira ini yaa.. 😉
LikeLike
aamiin martil
LikeLike
Ternyata di sana juga ada Trans Metro ya. Di BDG juga ada tuh TMB (Trans Metro Bdg), awal2 sih masih bagus, berAC dan nyaman banget eh lama-lama smua jadi semakin buruk. Mulai dari bisnya yang pake AC alami, pintu otomatisnya gak ketutup, sampe kondisi halte yang kumuh dan ancur. Smoga Trans Metro Pekanbaru nggak bernasib sama ya Li …..
LikeLike
Iya ada mbak Yang di Bandung kayanya kurang banyak peminatnya ya, mbak? Mungkin masyarakat Bandung lebih senang naik angkot daripada TMB?
Semoga yang di Pekanbaru bisa lebih baik deh Trans Metro nya.. 😀
LikeLike
Udah ada DAMRI juga kan ya, jadi malah makin banyak moda transportasi ….. #lieur
Aku tetep cinta ngangkot dan naik motor juga ah 🙂
LikeLike
Kalo di Bandung juga aku sukanya ngangkot mbaaa hihihi
LikeLike
Tapi tetep harus waspada klo di angkot ya, suka banyak copet 🙂
LikeLike
Iyah, di mana pun tetap harus waspada ya mba 🙂
LikeLike
Wah orang pekanbaru ya? Aku udah lama banget gak balik huhu terakhir pas aku masi SD kayaknya ya which is udah lama banget. Itu TMPnya bagus ya 😀
LikeLike
Iyah, aku orang Pekanbaru hehehe. Kamu juga yah? Sekarang emang di mana?
TMP nya bagus tapi kurang terawat aja nih, sayang banget kan 😦
LikeLike
Mama orang pekanbaru hehe. Aku terakhir kesana inget banget makan nasi padang *ya iyalah* hehe
Wah sayang banget padahal bisa jadi salah satu alternatif yaa
LikeLike
Hihihi di sini mah bertaburan rumah makan padang 😀
Iya nih, sayang sekali.. Kan lumayan banget ya, secara di Pekanbaru angkutan umumnya susah banget
LikeLike
iyaaaku jadi inget pas dulu kesana kalo mau kemana2musti pinjem mobil sodara. ga nemu ojek yang mangkal deket rumah. bajaj atau angkot juga agak jarang
kalo ada kesempatan aku mau ke pekanbaru! hehe
LikeLike
Iyaaa emang susah ya ojek, angkot, atau bajaj gitu. Aku pun kemana2 masih suka dianter2 atau ga ya bareng temen yang bawa kendaraan hehehehe.
Yuk sini ke Pekanbaru, nanti kita kopdaran! 😉
LikeLike
he eh aku akhirnya dulu cuma jalan2 deket hotel atau rumah sodara aja deh.
siipp nanti kita atur yaa 😉
LikeLike
Siiippp.. Ditunggu selalu loh Aiko kabarnya 😉
LikeLike
moga ke depannya lebih bagus lagi yaa
kalau di kotaku kebanyakan orang lebih suka naik motor. jadilah angkot di sini sepi pengguna. kadang sedih liatnya
LikeLike
Amin mbaa..
Di sini juga orang lebih suka naik motor sih. Makanya model2 trans metro gini jadi sepi. Padahal lumayan juga buat pendatang kalo mau muter2 Pekanbaru atau buat yang gak punya kendaraan.. 😀
LikeLike
iyaa bener tuh 🙂
LikeLike
Aku selama di pekanbaru baru 2 kali ngerasain naik TMP, asik sebenernya naik angkutan umum, tapi demi ngirit lebih milih naik motor aja. Btw, kok aku sedih ya ngeliat tangga yang teronggok sendiri di tepi jalan tu mbak, pasti dia berasa sebatang kara, hehehehe *salahfokus
LikeLike
Kalo memang niatnya mau muter ke sana ke sini kayanya emang better naik motor ya? Tapi kalo cuma pengen ke satu tujuan, dan jalurnya pas keknya mending naik TMP ini hehehe.
Hahahaha iya ekaaa, aku juga suka merasa gitu. Kesian kali dia teronggok sendirian begituuu.. Agak2 miris yaaaa..
LikeLike
iya, kesian kesian… mbak, cek dong gmailnya, aq kirim pesan disana, ihik 🙂
LikeLike
Sudah aku balas, Ekaaa.. Ihiiiy 🙂
LikeLike
Liiaa, aku dari kelas 5 sd di sana sampe SMA, tapi gak pernah inget jalanan disana, tau nya jalan gede + jalan ke sekolah aja bolak balik, jadi pas baca ngebayanginnya susahhh banget, aku bener2 buta jalan deh kalau disana :S Dan menurut aku, disana itu public trasportasinya kurang familiar (mungkin kurang sosialisasi dari pemerintah kali ya), jadinya bener2 bingung kalau mau naik angkot/bus/kendaraan umum.
LikeLike
Hihihi Astriddd, aku juga gak pernah ingat jalanan di sini. Cuma tau yang sering aku lewatin aja. Itu juga pas bikin postingannya aku sambil cek2 google maps buat tau nama jalannya 😆
Iya, disini transportasi umumnya masih sangaaat kurang familiar. Temenku dari Bandung waktu main ke Pekanbaru sempat bingung juga, karena mau kemana2 susah kan. Kudu naksi kalo memang gak punya kendaraan pribadi. Untungnya sekarang udah ada blue bird yah hehehe.
LikeLike
ternyata di Pekanbaru juga ada bus kaya gini. Kok waktu saya main2 ke sana gak pernah lihat ya 😕
LikeLike
Ada doong, yuk main lagi ke Pekanbaru trus cobain Trans Metronya 😉
LikeLike
Bus nya masih kinclong lho mbak. Padahal udah 4 tahunan ya. Kelihatan emang jarang dimuati penumpang, ya? Itulah negeri kita ini. Bikin proyek tapi semacam hidup segan mati tak mau..
LikeLike
Bus yang aku naikin itu masih baru, Messa.. Baru setahun terakhir kalo gak salah, hehehe. Tapi emang itungannya masih agak kinclong sih, karena ya itu jarang dipake.
Betul tuh.. Hobinya pada bikin proyek aja tapi abis itu dianggurin..
LikeLike
mirip dengan trans di yogya yang rada kecil di banding trans di jakarta. armadanya berapa ya?
LikeLike
kalo di Pekanbaru ada juga armada yang besar seperti transjakarta 🙂 yang besar ada 20an, yang kecil 50an mba..
LikeLike
kalo dari pelabuhan sungai dukuh ke Mall pekanbaru naik apa ya? Ada angkot atau TMP lewat gak ya?
LikeLike
Hmm saya kurang tau euy mbak kalo dari pelabuhan sungai dukuh ke MP naik apaan, soalnya kayanya gak ada angkot/TMP dari sungai dukuhnya..
LikeLike
beda banget yah sama di bandung. Kalo di bandung asal berdiri aja di trotoar.. pasti macam macam angkot semua panggil panggil kita he he
LikeLike
Iyah bener, di Bandung sih angkotnya banyak. Di sini masih minim, kalo berdiri di trotoar nunggu angkot/taksi minimal nunggu 15 menitan lah 😀 Trus angkotnya juga gak ada di semua tempat hehe
LikeLike
Pingback: Angkutan Umum di Pekanbaru | My Life, My Story
boleh tanya gak min?
Aku mau tes cpns d BKN pekanbaru yg ada d hangtuah, aku cm punya temen yg ngekos d panam…
Nah, naik transportasi umum dr panam ke hangtuah, rutenya gmn tuh min?
Takutnya ntar temenku jg gak tau.
LikeLike
Hai, saya coba jawab ya. Kalo dari Panam naik Trans Metro Pekanbaru yang tujuan Sudirman. Turun di halte Sudirman Raya, trus nyambung Trans Metro Pekanbaru lagi yang tujuan Pelita Pantai, turun di halte seberang Telkom. Trus kamu nyebrang, ambil Trans Metro di jln Hang Tuah, yang ke arah Kulim, trus nanti turunnya pas di depan kantor BKN.
LikeLike
Btw, kalo menurut saya, daripada lama di jalan, mending cari aman naik taksi/ojek aja. Emang agak mahal sih tapi lebih aman dan minim risiko telat2 kalo mau tes CPNS nya. Good luck ya! 🙂
LikeLike
Kalo dari Panam mau ke jalan sail,, pake bus yg nomor berapa aj ya, biar cepet/langsung nyampe?,, 🙂
LikeLike
Kalo dari Panam trus mau ke jl.sail,, itu naik bus nomor berapa ya, biar cepet nyampe… 😀
LikeLike
Saya gak hapal nomornya haha, emang susah sih kalo dari Panam ke Sail. Kalo mau aman dan cepat sampai ya naik taksi atau ojek 😀
LikeLike
Pagi, saya mau nanya dong hehe
dari depan mall pekanbaru mau ke mall ciputra naik TMP jurusan apa yaa
saya dari jakarta mau muter2 ini
terima kasih
LikeLike
Naik TMP jurusan terminal AKAP. Dari depan Mall Pekanbaru naik dulu turun di Telkom, trus nyambung lagi.
LikeLike
yeayayeeeee …
mendarat disini.. hari ini perdana vina naik tmp loh kak..
jadi agak rempong nanya sana sini karena bingung wkwkwk 😀
tapi hal yang buat excitednya, kita jadi bisa ketemu dengan orang yang berbeda tiap hari ya kalau gini..
ga kaya naik kendaraan pribadi..
itu sisi positifnya..
bisa keliling pekanbaru dengan 4000 😀
LikeLike
Nah, itu yang aku suka dari naik transportasi umum vin. Aku suka merhatiin orang-orang dengan berbagai karakter yang naik angkutan umum. Makanya sayang banget di Pekanbaru transportasi umumnya kurang diperhatikan. Kalo dibikin nyaman dan rutenya lengkap, mungkin aku udah sering pergi-pergi naik angkutan umum 😀
LikeLike
iyaahhh kak,., sama soalnya tiap hari bisa lihat orang yang berbeda, penampilan yang berbeda. mood yang berbeda, raut wajah yang berbeda tiap harinya. ga kebayang kalau di sapain satu satu terus jadi kenalan, jadi teman. sapa tahu nemu jodoh * lah *abaikan.
kan warbiasyak yaa kak 😀
huahahaha
iya seandainya aja, lebih spesifik lagi -_-, tapi smeoga kedepannya lebih keren ya kak 😀 lebih lengkap sampai ditujuan benar benar di tujuan:D
LikeLike
Hahahaha iya kalo kayak kamu belum nikah, sering-sering naik angkutan umum. Siapa tau beneran ketemu jodoh xD
LikeLike
kaak, kalo dr bandaraa ke dinkes pemprop riau ada TMP or angkot gak, thx
LikeLike
Aduh maaf banget saya telat balas commentnya 😦 Dari bandara gak ada TMP euy. Kalo mau naik TMP harus jalan dulu keluar bandara dan itu lumayan jauh.
LikeLike
Kak mau nanya kalau dari unri mau kepasar pusat sudirman naik trans metro nomer brp y??
LikeLike
Wah aku gak hafal euy kalo nomer-nomer trans metronya. Maaf yaaa 🙂
LikeLike
Klo dari pandau ke ramayana pake TMP no brp ya?..
Mf sy baru x ini mw naik TMP.
LikeLike
Maaf mba saya kurang tau kalo dari Pandau. Soalnya jarang ke daerah sana.
LikeLike
Pingback: #NgobrolinPekanbaru Eps. 1 : Tentang Pekanbaru | liandamarta.com
Pingback: #NgobrolinPekanbaru Eps. 5 : Transportasi Publik di Pekanbaru | liandamarta.com
Mengecewakan sekali supir TMP ini. Main lewat aja tanpa mampir di halte.
LikeLike
Wah di halte mana tuh?
LikeLike
Mas2, mbak2. Ada yg tau dari rumbai bisa nggak naik trans metro pekanbaru? Apakah harus tunggu di haltenya atau bisa bebas?
LikeLike
Berdasarkan pengalaman saya, bisa tunggu di pinggir jalan mba. Saya waktu itu naik dari depan Politeknik Caltex Riau.
LikeLike
Terimakasih, Mbakk
LikeLike
Halo mbak, salam kenal. Bulan ini ada rencana ke Pekanbaru urusan kantor, kalo jadi sih. Ini pertama kali saya akan ke Pekanbaru jadinya nyoba cari-cari info tentang Pekanbaru terutama angkutan umumnya. Sempat baca juga di judul lain kalau jalan kaki di Pekanbaru malah dilihatin orang ya? Lucu ya hehehe… Oiya, TMP ini sudah masuk ke bandara belum ya mbak? Saya baca berita mulai tahun 2016 sudah, bener gak ya?
LikeLike
Halo Mas, salam kenal. Hihihi dari pengalaman saya beberapa kali jalan kaki di sini gitu sih mas, dilihatin mulu sama pengguna kendaraan bermotor yang lewat 😀 Mungkin karena di sini jalan kaki masih kurang lazim kali ya.
Iya, TMP udah masuk bandara, Mas. Tapi saya belum pernah cobain sih. Katanya ada 2 rute, ke arah Panam dan ke arah Pekanbaru Kota. Better tanyakan aja langsung ke petugasnya ya kalo butuh informasi detail. 🙂
Anyway, semoga perjalanan ke Pekanbaru bulan ini terasa menyenangkan yaaaa 🙂
LikeLike
Baguslah kalau angkutan umum sudah bisa tembus. Karena bandara milik militer biasanya susah banget dilayani angkutan umum. Biasanya cuma taksi dan itupun dimonopoli dengan tarif yang mahal.
TMP masih menerima pembayaran tunai atau pakai e-money ya mbak?
Kalo tempat wisata yang bagus di Pekanbaru apa ya mbak? Sapa tau disela-sela tugas bisa jalan-jalan hehehe…
LikeLike
Menurut saya… Dan menurut pengalaman saya naik trans metro pekanbaru.. Sampai di tempat itu lama.
Seharusnya transmetro pekanbaru punya jalur sendiri seperti di jakarta.. Biar sampai di tempat tujuan bisa cepat. Itu aja sih kekurangannya. Transmetro Pekanbaru harus punya jalur sendiri.. Yang kendaraan lain gk boleh lewat jalur itu.
LikeLike
Setuju banget, Mba. Karena itu juga warga Pekanbaru belum sepenuhnya mengandalkan Trans Metro Pekanbaru sebagai transportasi sehari-hari. Semoga ke depannya pemerintah Pekanbaru bisa membenahi masalah ini ya.
LikeLike