Siapa coba yang gak ingin melihat dunia?

Saya rasa hampir semua orang di seluruh penjuru dunia punya keinginan ini. Melihat dunia. Keliling ke tiap-tiap benua, mengunjungi berbagai negara, melihat kebudayaan yang ada di sana, serta mingle dengan penduduk asli setempat.

Untuk mewujudkan keinginan tersebut tidaklah sulit. Jarak ratusan bahkan ribuan kilometer dapat ditempuh hanya dalam waktu beberapa jam saja. Ada banyak maskapai, baik maskapai lokal dan internasional, yang menawarkan fasilitas super nyaman bagi mereka yang ingin melihat dunia. Salah satunya maskapai lokal kebanggaan negeri kita, Garuda Indonesia.

Salah satu mimpi saya pernah saya wujudkan #BersamaGaruda. November 2013 lalu, saya yang belum pernah menginjakkan kaki di Pulau Dewata, akhirnya bisa mewujudkan mimpi yang telah tersimpan sejak lama tersebut. #BersamaGaruda saya pergi berlibur ke Pulau Dewata. Too mainstream memang. Tapi bagi saya yang belum pernah ke sana, ya pastinya excited dong ya. Setidaknya ada satu kota yang berhasil saya coret dari list mimpi melihat dunia itu.

Perjalanan ke Pulau Dewata #BersamaGaruda itu sebenarnya terjadi secara tidak disengaja. Seperti yang saya ceritakan di postingan ini, saya sebenarnya ‘ngintilin’ rekan-rekan saya yang lebih dulu merencanakan agenda liburan tersebut. Berhubung saya juga lagi jenuh dengan rutinitas sehari-hari di kantor, ya udah saya memutuskan untuk ikut aja. Niat awalnya sih ingin backpackeran ya. Eh tapi ternyata temen-temen udah pada beli tiket Garuda Indonesia PP CGK-DPS. Ya udahlah saya ikut aja.

Eh ternyata keputusan membeli tiket Garuda Indonesia tersebut adalah keputusan yang tepat loh. Karena saya dan teman-teman hoki berat. Bisa nyicipin terbang naik GA 777-300 ER yang (waktu itu) baru launching. Hihihi kapan lagi coba ngerasain naik Garuda versi airbus gini? 😉

Edan euy, pesawatnya super duper besar! Saya langsung norak seketika! 😆 Maklum aja baru kali ini naik Garuda Indonesia versi airbus. Biasanya kalo pun berpergian naik Garuda, kan yang boeing biasa. Well, ada beberapa perbedaan dari Garuda Indonesia versi airbus dan versi boeing. Selain dari pilihan First Class yang sangat memanjakan penumpangnya, juga di In-Flight Entertainment nya. Sound lebih bagus trus ada remote yang bisa dijadiin console untuk main game. Hihihi seru! Penerbangan berjam-jam jadi gak terasa membosankan lagi deh! 😉

Trus, selama di Pulau Dewata kemana aja?

Pulau Dewata mungkin identik dengan wisata pantainya ya. Tapi ternyata tidak hanya pantai loh yang menarik untuk dikunjungi di sana. Di hari pertama dan kedua, saya dan teman-teman lebih memilih tour antar pura yang ada di Ubud dan sekitarnya. Salah satu cara melihat Bali dari sudut yang berbeda. Di beberapa pura yang kami datangi, ada yang sedang mengadakan upacara adat. Jadi bisa melihat langsung kan bagaimana upacara adat masyarakat hindu yang ada di sana.

Beberapa pura yang kami kunjungi pada saat itu adalah Pura Besakih, Pura Taman Ayun, Pura Tirta Empul, dan Pura Ulun Danu Beratan. Kami juga mengunjungi the famous Tanah Lot dan menikmati tari kecak di Garuda Wisnu Kencana.

Di hari ketiga baru deh melipir ke pantai. Salah satu yang menjadi incaran sejak awal adalah surga tersembunyi di Pulau Dewata, yaitu Pantai Pandawa. Ahhh pantai ini sungguh indah. Memasuki kawasan pantai ini kita disambut dengan tebing-tebing batu kapur yang tinggi menjulang. Di kejauhan tanpa warna biru laut bergradasi yang terlihat seolah tanpa batasan dengan langit biru. Benar-benar pemandangan yang sangat indah!

Di Pantai Pandawa kita bisa bermain kayak atau sekedar duduk-duduk santai menikmati suasana tenang di Pantai Pandawa. Sayangnya di sana tidak bisa berselancar. Nah salah satu tempat yang pas untuk berselancar di Pulau Dewata adalah di Dreamland. Ombaknya maha dahsyat. Cocok untuk para penikmat surfing. 😉

Oh ya, kunjungan perdana saya ke Bali itu juga membuat saya mencicipi pemandangan bawah laut di Tanjung Benoa. Yes, untuk pertama kalinya saya mencoba scuba diving. Rasanya gimana? Luar biasa! Benar-benar pengalaman yang luar biasa. Dan saya jadi ingin lagi! Hehehehe. 😀

Ah, kalo mengingat masa-masa liburan itu, serasa ingin liburan lagi. #BersamaGaruda tentunya. Biar perjalanan terasa lebih menyenangkan.

Baca-baca timelinenya Pandji, eh ada kompetisi ngeblog yang hadiahnya jalan-jalan gratis ke luar negeri #BersamaGaruda. Mau doooong! Ini bisa jadi pengalaman berkesan bagi saya, karena akan membantu saya mewujudkan keinginan terpendam saya itu. 😀

Anyway, saya pertama kali tau tentang Pandji sekitar tahun 2010. Saat itu saya ditunjukkin lagunya Pandji feat Tompi yang judulnya “Ada Yang Salah”. Si Abang yang pertama kali ngasih tau lagu itu ke saya. Dan saya jadi suka trus jadi sering dinyanyiin berulang-ulang deh. Liriknya juga meaningful banget. Setelah itu baru deh saya cari lagunya Pandji yang lain, yang jadi favorite saya adalah Lagu Melayu dan Angkat Tanganmu.

Lama-lama saya mulai ngefans sama ini orang. Inspiring banget. Apalagi pas saya nonton video stand up nya Pandji di Youtube. Makin ngefans. Dia lucu banget. Dan juga jenius. Materi standup nya Pandji selalu aja ‘berisi’. Seperti badannya. #eh 😛

Makanya saya senengnya banget-banget-banget deh waktu acara PekanWak beberapa waktu lalu, Pandji datang ke Pekanbaru untuk mengisi seminar Personal Branding, dan saya jadi kebagian tugas jadi LO yang menemani Pandji selama acara. Sempet grogi sih, eh tapi untung Pandjinya ramah jadi ya obrolan mah ngalir gitu aja hihihi. 😀

Jangan sia-siakan 5 menit dalam hidupmu. Karena bisa jadi 5 menit itulah yang akan mengubah hidupmu. – Pandji Pragiwaksono

Itu adalah salah satu kata-kata Pandji yang selalu saya ingat dan memotivasi saya mengikuti kompetisi ini. Karena, gak ada yang tau kan siapa yang beruntung menemani Pandji tour Mesakke Bangsaku Tour The World ini? Siapa tau orang itu saya? Who knows? Yang penting saya sudah mencoba. 🙂

Dan jika mimpi ke luar negeri (gratis, dan bersama Pandji pula) ini terwujud? Wah, saya bakal happy banget! Saya pasti akan bercerita ke seluruh dunia tentang mimpi dan keinginan yang menjadi nyata. Supaya tidak lagi ada yang takut dan ragu dalam bermimpi. It will be the prove that ‘the power of dream’ is really exist! 😉