Lupakan sejenak soal asap di Pekanbaru, karena saya mau cerita soal salah satu event paling keren di Pekanbaru selama tahun 2014 ini (secara tahun ini baru berjalan 2 bulan, boleh lah kan kalo bilang event ini yang paling keren? 😆 ).

Jadi, di tanggal 23 Februari 2014 lalu, saya dan teman-teman mengadakan acara yang kami beri nama “Ada Apa Di Pekanbaru”. Acara ini sendiri tujuan awalnya adalah untuk menunjukkan pada banyak orang bahwa Pekanbaru punya banyaaaak sekali potensi lokal yang siap bersaing di kancah nasional dan internasional. Sile dicek postingan saya tentang acara ini di sini. 🙂

Acara ini diadakan di area parkir Pustaka Wilayah Soeman HS Pekanbaru. Kenapa di puswil? Alasan sederhana, karena kami ingin salah satu landmark Pekanbaru ini menjadi pusat berkumpulnya banyak kegiatan positif dari anak-anak muda Pekanbaru dan menjadi pusat berkumpulnya komunitas-komunitas kreatif di kota bertuah ini.

Acara dimulai jam 10 pagi ini dengan dibuka oleh MC, Icky Kurniawan dan Faqih Okta Maulana, duo comic yang kocak banget dari Stand Up Indo Pekanbaru. Mereka menyapa pengunjung dengan sapaan ala muda-mudi Pekanbaru, “selamat pagi, wak!”. 😀

Ada sekitar 12 komunitas yang ikut berpartisipasi di kegiatan ini, seperti Kaskuser Regional Riau Raya, Backpacker Pekanbaru, Stand Up Indo Pekanbaru, Sapu Lidi Center, Riau Heritage, Riau Mengajar, Kepo Pekanbaru, Pekanbaru Rabbit Lovers, Cat House, dsb. Gak ketinggalan usaha-usaha kuliner lokal Pekanbaru juga ikutan berpartisipasi, seperti L’Cheese Factory, Hesbronz Factory, Es Krim Riau, Es Cendol Pak Jenggot, Bolu Kemojo Mini, bahkan Roti Senapelan yang sudah ada sejak tahun 1950an. Wow! 🙂

Salah satu komunitas yang ikut berpartisipasi

By the way, pengisi acaranya juga gak kalah keren loh, selain teman-teman dari Stand Up Indo Pekanbaru yang perform solo & battle antar comic, ada juga Magician Pekanbaru, dan musisi-musisi lokal Pekanbaru, seperti Spot Djantoeng, D’Minimalis, Gubuk Jazz, dan Riau Rhythm Chambers Indonesia. Dan oh ya, di acara AADP by PekanWak ini juga ada teman-teman dari Shinwa Cosplay Pekanbaru yang unjuk kebolehan dengan kostum-kostum lucunya. Cobaaaa kapan lagi bisa ketemu sama Power Ranger yang keren-keren ini! 😉

D’Minimalis Band

Dengan dekorasi yang seadanya, teman-teman PekanWak ‘menyulap’ pelataran Pustaka Wilayah menjadi mini stage untuk para performer. Di entrance gate juga disediakan Wish Tree, yang bisa digunakan oleh para pengunjung untuk menuliskan harapan mereka untuk Pekanbaru. 🙂

Ada photobooth juga dari TNT PhotoBooth 😉

Enihooo.. di lokasi yang sama, tepatnya di Auditorium Wan Ghalib Puswil Soeman HS, digelar acara seminar buat mereka yang ingin tau lebih dalam mengenai pemanfaatan Digital Media untuk mempromosikan usaha dan potensi lokal Pekanbaru. Acara seminar ini menghadirkan pemateri-pemateri yang expert di bidangnya, yaitu bang Dedi Ariandi dari Riau Heritage yang menjelaskan banyak hal mengenai budaya Riau yang bisa menjadi sumber kreatifitas bagi masyarakat Riau untuk berkarya. Ada koh Dedy Ong yang menjelaskan bagaimana mengangkat potensi lokal Pekanbaru agar go international lewat Digital Media. Dan yang paling banyak ditunggu oleh peserta seminar tentu saja Pandji Pragiwaksono yang bercerita soal personal branding, tentang bagaimana ia melakukan branding terhadap dirinya dengan memanfaatkan Digital Media dan komunitas.

Sayangnya, dikarenakan harus bertugas menjadi Liaison Officernya Pandji, saya jadi tidak bisa menikmati acara secara keseluruhan. Gak bisa ngider di expo dan gak bisa ikutan dengerin materinya bang Dedi dan koh Dedy Ong di seminar Digital Media itu. 😦

Tapi saya sempat menyimak materinya Pandji yang banyak cerita tentang bagaimana ia bisa menjadi Pandji yang dikenal banyak orang seperti sekarang ini. Ada beberapa poin yang masih saya ingat sampai sekarang, salah satunya adalah kata-kata Pandji berikut ini :

Jangan menyia-nyiakan 5 menit pun dalam hidupmu. Karena bisa jadi 5 menit itulah yang akan merubah hidupmu. – Pandji Pragiwaksono

Intinya sih ‘always do the best’ ketika melakukan sesuatu hal. Jangan males-malesan karena kita gak pernah tau keajaiban apa yang akan terjadi dalam hidup ini. 🙂

Usai seminar, saya pun mengajak Pandji untuk melihat booth Stand Up Indo Pekanbaru. Saat kami keluar, di area expo bertepatan dengan flashmobnya anak-anak Shinwa Cosplay dengan kostum mereka yang keren-keren itu. Dan kemudian dilanjutkan dengan penampilan super spektakuler dari Rino Dezapaty dkk di Riau Rhythm Chambers Indonesia, yang menjadi penutup dari acara Ada Apa Di Pekanbaru by PekanWak ini. Saking spektakulernya, bahkan Pandji betah sekali menikmati penampilan dari Riau Rhythm dan usai pertunjukan selesai ia langsung menuju stage untuk menyalami personil Riau Rhythm satu per satu. Selama di perjalanan menuju bandara, ia juga tetap bersenandung aransemen musik yang dimainkan oleh Riau Rhythm. Luar biasa terpesona tampaknya nih hihihi.

Buat yang penasaran seperti apa pertunjukan Riau Rhythm Chambers Indonesia, sile lihat videonya disini ya.. 🙂

Foto pinjam dari webnya PekanbaruCo 😉

Well, secara pribadi dapat saya katakan bahwa acara Ada Apa Di Pekanbaru by PekanWak ini terlaksana dengan sukses. Sukses versi saya belum tentu sama dengan versi orang lain loh ya. Meskipun begitu, dari sudut pandang saya sebagai pihak penyelenggara, masih banyak hal-hal yang harus dibenahi di sana sini. Masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki di kemudian hari jika event serupa kembali digelar. Tapi satu hal yang pasti, acara ini memicu munculnya semangat baru dari teman-teman PekanWak sendiri dan juga teman-teman komunitas lain bahwa Pekanbaru juga bisa mengadakan acara-acara seru yang mengumpulkan banyak komunitas di Pekanbaru dalam satu wadah, seperti halnya Social Media Festival yang pernah diadakan di Jakarta tahun 2012 dan 2013 lalu.

Dari acara ini juga saya pribadi merasa sangat terpukau dengan kerjasama yang dilakukan di antara team PekanWak dengan pihak-pihak yang mendukung acara ini. Kerjasama tanpa pamrih. Terharu rasanya melihat masih ada pihak-pihak yang percaya dan mendukung niat kami dalam mengadakan acara ini. Dukungan yang juga tanpa pamrih. 🙂

Susah dijelaskan dalam kata-kata, tapi itu yang saya (dan mungkin juga teman-teman PekanWak lain) rasakan ketika mempersiapkan acara ini. Sile kunjungi blognya Kak Hesty sang ketua penyelenggara untuk cerita lain mengenai hal ini. 😉

Intinya, saya (cukup) puas dengan pencapaian team PekanWak ini. Semoga acara-acara seperti ini semakin sering diadakan di Pekanbaru, entah itu diadakan kembali oleh teman-teman PekanWak atau mungkin oleh teman-teman dari komunitas lain. Salah satu poin yang juga diucapkan oleh Pandji saat saya menjemputnya di bandara, “Semoga acara kalian ini bisa memunculkan semangat bagi teman-teman lain untuk mengadakan kegiatan positif seperti ini.  Gak usah dipikirin semangatnya muncul karena iri atau memang terpicu melakukan sesuatu, yang penting kalian bisa menginspirasi orang lain itu sudah jauh lebih baik”.

Terima kasih banyak ya untuk semua pengisi acara, pemateri seminar, sponsor dan donatur, dan juga tentunya para pengunjung dan semua yang sudah mendukung dan mempercayai kami dengan sepenuh hati. Semoga akan ada kelanjutan acara ini di “Ada Apa Di Pekanbaru 2”. Hihihi, amin! *kecup basah satu-satu* 😉

Great people behind the event 🙂