Hari Sabtu, 19 September 2015 lalu, saya dan Abang menghabiskan malam minggu dengan menonton konser peluncuran album perdana Riau Rhythm Chambers Indonesia. Konser ini diadakan di gedung pertunjukan seni Idrus Tintin Pekanbaru, Riau.
Sebenarnya ini agenda dadakan, karena awalnya saya berencana pergi ke Jakarta hari Sabtu pagi dan sudah pasti gak bisa datang ke konser tersebut. Namun, akibat kabut asap yang melanda Pekanbaru sejak hampir sebulan terakhir, jadwal flight dari dan ke Pekanbaru tidak jelas karena banyak maskapai yang delay dan juga cancel. Karena itulah akhirnya saya pun memutuskan untuk batal pergi ke Jakarta demi bisa tetap ngantor hari Seninnya.
Ya udah, berhubung lagi di Pekanbaru dan salah satu musisi lokal favorite saya dan Abang lagi perform, kita berdua pun memutuskan untuk nonton saja. Rada telat sih mutusinnya, jadi kita berdua melewatkan penampilan mereka di sejam pertama. But, it’s okay. Niat utama kita berdua datang ke konser itu adalah untuk memberikan support kepada teman-teman Riau Rhythm. 🙂
Well, saya dan Abang pertama kali mengenal Riau Rhythm Chambers Indonesia saat mereka menjadi pembicara di kelas Akber Pekanbaru di bulan Januari tahun lalu. Dari situ saya kenalan sama semua personilnya, trus untuk pertama kalinya saya melihat mereka perform salah satu repertoire yang baru mereka buat.
Setelah itu, saat membuat event Ada Apa di Pekanbaru bulan Februari tahun lalu, Riau Rhythm menjadi salah satu pengisi acaranya. Nah dari situ mulai deh saya dan Abang sedikit terlibat sama beberapa kegiatan promosi mereka. Salah satunya ketika mereka menggelar konser Jejak Suara Suvarnadvipa di bulan April tahun 2014.
Selama setahun mengikuti perjalanan Riau Rhythm Chambers Indonesia, terutama saat melihat penampilan mereka di atas panggung, saya dan Abang bisa melihat perubahan yang sangat signifikan pada penampilan mereka di konser peluncuran album tahun ini. Dari segi sound system yang lebih bagus, penghayatan yang lebih maksimal, penataan panggung yang lebih megah dan penampilan mereka yang lebih ‘matang’ layaknya musisi papan atas.
Dibandingkan dengan penampilan tahun lalu, yang kali ini mah jauh lebih keren lah. 🙂
Daftar repertoire yang dibawakan sebenarnya sama saja dengan yang mereka bawakan di konser Jejak Suara Suvarnadvipa tahun lalu. Tapi dengan beberapa improvisasi ditambah dengan sound yang lebih bersih, jadi terasa sekali repertoire yang dibawakan di konser ini membuat saya sangat terpukau. 🙂
Anyway, album yang mereka luncurkan diberi judul Suvarnadvipa – The Journey of Musical Harmony. Ada 9 repertoire yang terdapat di dalam album ini, antara lain :
- Puti Indira Dunia
- Langkapuri
- Lukah Gile
- Svara Jiva
- Pencalang
- Sri Perca
- Sound of Suvarnadvipa
- Dentang Denting Dentum
- Jang si Bono
Repertoire favorite saya sih si Svara Jiva yang menceritakan tentang perasaan seorang budayawan di Kampar yang ditinggal mati oleh istrinya sehingga ia harus membesarkan anaknya seorang diri. Dalam repertoire Svara Jiva ini terdapat sastra lisan dari Kampar, yaitu Batimang, Nondong, dan Maratok.
Ini saya punya sekilas cuplikan dari repertoire Svara Jiva saat ditampilkan oleh Riau Rhythm Chambers Indonesia di konser mereka Sabtu lalu. Kalo mau dengar versi lengkapnya, ya beli atuh CD nya. 😛
Selain Svara Jiva, saya juga suka dengan Dentang Denting Dentum. Saya pernah merekam penampilan Riau Rhythm saat membawakan repertoire Dentang Denting Dentum ini usai mengisi kelas Akber Pekanbaru setahun silam. Sile cek videonya di sini. 🙂
Oh ya, sebelumnya Riau Rhythm Chambers Indonesia juga pernah mengeluarkan CD rekaman saat mereka menampilkan kesembilan repertoire tersebut di Esplanade Singapura. Tapi menurut saya kualitas CD tersebut masih kurang oke sih. Nah, kalo di CD Suvarnadvipa ini, kualitas sound dan rekamannya jauh lebih bagus. Jadi worth it untuk dibeli bagi yang suka dengan musik melayu kontemporer.
Bagi yang tinggal di Pekanbaru, kalo mau beli CD album Suvarnadvipa : The Journey of Musical Harmony ini, bisa langsung melipir ke iPoint Art and Coffee di jalan Sudirman Pekanbaru (belakang RM Puti Buana). Harganya Rp55.000 per pcs. Kalo mau beli online juga bisa kok, sile cek aja infonya di sini.
Gak punya CD player dan lebih seneng dengerin musik di smartphone? Don’t worry be happy. Album Suvarnadvipa : The Journey of Musical Harmony ini sudah masuk ke iTunes juga lho. Jadi pengguna apple bisa langsung diorder deh albumnya di iTunes Store. Selain di iTunes, album ini juga tersedia di Google Play, Guvera, dan beberapa digital store lainnya.
So, hayuk buruan dibeli albumnya dan selamat menikmati sajian musik dari tanah Melayu. 🙂
***
Riau Rhythm Chambers Indonesia
Twitter : @riaurhythm
Instagram : @riaurhythm
Website : www.riaurhythmchambers.com
Wah keren. Biar pemusik daerah juga unjuk kebolehan. Jangan cuma ngembanggain artis ibukota doang kalo konser. Salut.
LikeLike
Bener mas! Sesekali musisi daerah juga harus diexpose dong ya 🙂
LikeLike
Bisa berkonser di Esplanade Singapura itu menurut saya prestasi yang sangat mengagumkan. Saya suka pemilihan kata buat judul album dan judul lagunya–jadi penasaran juga dengan bagaimana lagu-lagu di album ini. Bahkan Melayu Kontemporer pun baru pertama kali ini saya dengar sebagai sebuah genre musik :hehe. Unik!
LikeLike
Iya prestasi mereka memang luar biasa. Bahkan di pertengahan tahun ini harusnya mereka perform di sebuah festival musik di London. Tapi sayangnya batal karena beberapa hal.
Oh ya kalo genrenya sendiri istilahnya Etnocontempo. Saya juga kurang paham gimana persisnya coba aja googling hehe.
LikeLike
Aku baru denger tentang mereka. Baguuuus
LikeLike
Iya mba. Mereka dulu pernah manggung juga di Salihara waktu acara IPAM 2013. Baru ini keluar albumnya mudah-mudahan banyak yang suka repertoire-repertoire mereka ini. 🙂
LikeLike
ah, baru denger ini 😀 coba dengerin lagu-lagunya dulu deh 😀
LikeLike
Siap mas. Kalo pake ios coba aja denger di apple music 🙂
LikeLike
wuoo.. Semoga aja bisa jadi terkenal 😀 hehe.. apa lagi ada nama riau nya di bandnya :3 pasti bangga dong orang riau
LikeLike
Iya, bangga banget! 😀
LikeLike