Taman Ria Putri Kaca Mayang, adalah sebuah taman ria yang terletak di pusat kota Pekanbaru. Tepatnya di jalan Sudirman, di seberang kantor walikota Pekanbaru.

Dulu, taman ria ini ramai sekali dikunjungi orang. Maklum yaaa, Pekanbaru kan minim banget sama objek wisata. Apalagi belasan tahun silam di kota ini juga belum ada mal-mal besar seperti sekarang. Makanya taman ria ini selalu jadi pilihan bagi keluarga atau pasangan muda mudi untuk menghabiskan akhir pekan bersama.

Sekarang, di saat sudah banyak bermunculan shopping mall besar di kota bertuah ini (yah meskipun jumlahnya masih bisa dihitung dengan jari alias belum begitu banyak), taman ria ini udah gak lagi jadi pilihan. Bahkan kalo dilihat dari luar, kayak yang udah berhenti beroperasi.

Tapi… apa benar taman ria ini sudah berhenti beroperasi?

Ternyata dugaan saya selama ini salah. Dari luar memang kelihatannya taman ria ini sudah ditutup untuk umum. Tapi ternyata masih buka lho!

Saya juga waktu itu taunya gak sengaja. Karena lagi ada acara festival Dimensi Tempo Doeloe yang diadakan oleh teman-teman Sekolah Tinggi Pariwasata Provinsi Riau. Festivalnya kebetulan diadakan di Taman Ria Putri Kaca Mayang ini.

Saat itu saya baru sadar kalo ternyata taman ria ini masih beroperasi dan masih dibuka untuk umum! Bahkan masih ada petugas yang berjaga di counter tiketnya. Sungguh di luar dugaan! 😀

Ini counter tiketnya. Masih ada petugas yang jaga, walau cuma 1 orang.

Masuk ke dalam taman ria ini jadi semacam nostalgia sendiri bagi saya. Karena saya udah lamaaaa banget gak ke sini. Saking udah lamanya, saya sampai gak ingat itu kapan. Cuma lihat di foto-foto yang ada di rumah nenek aja. Mungkin usia TK atau SD gitu sih.

Jadi dulu kan saya tinggal di Batam dan kalo libur sekolah pasti liburan ke rumah nenek di Pekanbaru. Trus selama liburan saya suka diajak jalan-jalan sama om dan tante. Salah satunya jalan-jalan ke Taman Ria Putri Kaca Mayang ini.

Di taman ria ini ada berbagai macam wahana yang sudah ‘tua bangka’ tapi masih bisa berfungsi dengan baik. Yang kemarin saya lihat masih beroperasi adalah bom-bom car, bianglala, dan komidi putar.

Untuk masuk ke Taman Ria Putri Kaca Mayang ini pengunjung tidak dikenakan biaya apapun. Tapi jika ingin mencoba wahana permainannya, pengunjung harus membeli tiket di counter yang sudah disediakan.

Harga tiketnya bervariasi dari Rp3.000-Rp5.000 per tiket. Untuk bianglala dan komidi putar, harganya Rp3.000 per tiket sedangkan untuk bom-bom car harganya Rp5.000 per tiket. Cukup murah dan terjangkau kan harganya? 🙂

Trus gimana sensasi naik wahananya? Honestly saya gak coba semua wahananya. Cuma ikutan naik komidi putar aja tapi itu pun saya berdiri soalnya takut ambruk kalo saya dudukin hehehe. Ponakan dan adik ipar saya yang cobain naik bom-bom car dan bianglala.

Kalo bom-bom car sih so far so good ya. Meskipun cuma ada 3 mobil yang berfungsi, tapi cukup seru juga karena banyak anak kecil yang main dan asik tubruk-tubrukan. 😀

Nah yang serem itu menurut saya justru bianglalanya. Soalnya kelihatan udah ringkih banget. Trus ada beberapa kereta bianglalanya yang gak ada pagar pelindung. So far sih gak ada berita yang aneh-aneh tentang si bianglala itu, tapi yah tetap hati-hati aja sih kalo mau naik. Kalo saya pribadi sih cari yang aman-aman aja kayak naik komidi putar dan bom-bom carnya. 😀

Well, meskipun wahananya banyak yang sudah tua dan tampak tidak meyakinkan, tapi saya senang main-main ke Taman Ria Putri Kaca Mayang ini. Semacam nostalgia dengan masa lalu waktu masih kecil dan sering diajakin ke sini sama om dan tante. Tempatnya juga asyik lho untuk dijadikan lokasi piknik. Tinggal bawa bekal makanan dan tikar dari rumah, udah deh bisa piknik sama keluarga. 😉

Oh ya, yang mau nostalgia juga mengunjungi Taman Ria Putri Kaca Mayang ini, masuknya dari pintu belakang ya yang di jalan Sumatera. Taman ria ini buka setiap hari, mulai dari jam 10 pagi sampai jam 5 sore. 🙂

Anyway, ada yang punya kenangan juga dengan taman ria ini? Share ceritanya dong! 🙂