Ini cerita perjalanan saya di awal Oktober lalu. Perjalanan yang akhirnya berhasil membuat saya berdamai dengan kota Bandung. Kota yang menyimpan banyak kenangan manis bagi saya dan Abang.
Ini cerita perjalanan saya di awal Oktober lalu. Perjalanan yang akhirnya berhasil membuat saya berdamai dengan kota Bandung. Kota yang menyimpan banyak kenangan manis bagi saya dan Abang.
Bulan Maret 2016 lalu, saya dan Abang berkesempatan untuk hadir di Local Leaders Day (LLD) 3 di Jogjakarta. Di sela-sela kegiatan LLD Akademi Berbagi ini, kami berdua menyempatkan diri untuk jalan-jalan keliling kota gudeg.
Di keluarga saya, momen lebaran sering kali menjadi kesempatan kami sekeluarga untuk berlibur bersama. Destinasi wisatanya tergantung di mana kami berlebaran di tahun itu, di Batam atau Pekanbaru. Kalo lebarannya di Batam, acara jalan-jalannya gak jauh-jauh dari nyeberang ke negeri tetangga atau main di kampung halaman Ayah saya di Tanjung Pinang. Kalo lebaran di Pekanbaru, sudah jelas Sumatera Barat yang jadi tujuan berlibur kami.
Setelah 2 tahun terakhir berlebaran di Pekanbaru, di tahun ini keluarga saya memutuskan untuk berlebaran di Batam. Jadilah kami menyusun rencana liburan ke Pulau Bintan. Sekalian Ayah mau memperkenalkan keluarga besarnya di Tanjung Pinang kepada Abang. Karena sejak menikah tahun 2014 lalu, saya dan Abang belum pernah bersilaturahmi ke Tanjung Pinang.