Tentang Penang: Dari Transportasi, Akomodasi, Hingga Itinerary

Akhir pekan kemarin, saya dan beberapa teman berlibur ke Penang. Ini adalah kali pertama bagi saya mengunjungi salah satu negara bagian Malaysia ini. Makanya saya super excited dan happy! ❤

Karena selama liburan saya update terus di IG story, jadi banyak yang nanya ke saya. Ke Penang naik apa? Nginap di mana? Jalan-jalannya ke mana aja? Budgetnya berapa?

Tenaaaang.. Semuanya akan saya share di postingan ini. Semoga bisa menjawab pertanyaan teman-teman semua ya! 🙂

Tapi sebelumnya, saya mau cerita sedikit tentang gimana saya bisa sampai ke Penang. Semua ini berawal dari pertemuan saya dengan Kak Mike di awal November lalu. Ketika itu saya lagi pulang ke Pekanbaru karena mau ziarah ke makam Abang yang di tanggal 3 November lalu tepat 2 tahun berpulang.

Di pertemuan tersebut, Kak Mike cerita kalo tanggal 15 November dia akan ke Penang bersama beberapa teman yang juga saya kenal baik. Saat itu saya cuma mikir dalam hati “hmm, menarik juga nih“, tapi saya belum bilang ke Kak Mike karena belum tau bisa ikut atau nggak.

Begitu sampai di Jakarta, saya langsung cek load kerjaan dan jadwal penerbangan. Ternyata dari Jakarta ada direct flight menuju Penang dan harganya masih sangat terjangkau. Ya udah saya langsung book, cek jadwal Kak Mike dan teman-teman, trus setelah clear semuanya, baru deh saya issued tiket dilanjutkan dengan mengajukan cuti.

Super impulsif. Tapi impulsif yang penuh perhitungan. Karena liburan kali ini benar-benar diatur budgetnya versi super hemat! 😆

Transportasi ke Penang

Saya menuju Penang dari Jakarta dengan menggunakan maskapai Citilink. Berangkat Jum’at pagi pukul 05.25 waktu Indonesia dan pulang hari Minggu siang jam 14.50 waktu Malaysia.

Harga tiketnya murah banget! Bahkan lebih murah daripada harga tiket saya kalo pulang ke Batam atau Pekanbaru. :)))

Saya dapat tiket di harga 1 juta untuk penerbangan pulang pergi. Trus karena lagi ada promo, dapat cashback 10%, jadi ya total pengeluaran saya untuk tiket pesawat hanya 900rb rupiah saja. Masih sangat terjangkau kan? 😉

Yang bikin saya semakin bahagia, karena di penerbangan Citilink Jakarta-Penang ini, semua penumpang dapat makan! Makanannya serius pula, ala ala Garuda. Di perjalanan pergi saya dapat omelette dan pulangnya dapat mie goreng. Lengkap dengan dessertnya. Gimana gak makin bahagia? ❤

Citilink

Di perjalanan pulang kemarin, saya juga dapat ‘bonus’ tambahan. Ketika check in, ternyata saya dapat kursi nomor 1 dan window seat tanpa tambahan biaya sepeser pun. Wow jarang-jarang nih!

Semua yang udah pernah naik Citilink pasti tau, kalo maskapai yang satu ini mengenakan biaya tambahan bagi yang ingin memilih kursi, terutama kursi di beberapa baris bagian depan. Sungguh ini rezeki banget nih. Bisa dapat di kursi paling depan yang lebih lega, dan bisa puas selonjoran.

Ketika lepas landas, pemandangan Penang Bridge 2 terpampang nyata di depan mata. Jembatan ini konon panjangnya mencapai 24 kilometer dan sampai saat ini menjadi jembatan terpanjang nomor 1 di Malaysia.

Penang Bridge 2

Selain Citilink, Air Asia juga buka penerbangan langsung dari Jakarta menuju Penang. Tapi sebagai member Garuda Miles, saya pastinya akan milih Citilink karena bisa ngumpulin miles hahaha. Trus si Citilink ini juga baik banget ngasih bagasi 10 kg. Lumayan banget kan kalo mau beli oleh-oleh atau buka jastip. 😀

Btw, ini saya bukan lagi ngiklanin Citilink ya. Tapi memang se-excited itu bisa dapat penerbangan murah dan nyaman ke Penang. 🙂

Oh ya, teman-teman saya berangkat ke Penang dari Batam dan Pekanbaru. Yang dari Batam, ke Johor Bahru dulu naik ferry, lalu melanjutkan perjalanan dengan pesawat. Harga tiket pesawat dari Johor Bahru ke Penang sekitar 600rb untuk perjalanan pulang pergi.

Teman-teman lainnya yang dari Pekanbaru, berangkat melalui Kuala Lumpur. Jadi rutenya Pekanbaru-Kuala Lumpur-Penang. Harga tiketnya silakan dicek di website AirAsia atau Traveloka ya.

Dari Bandara ke Pusat Kota

Hostel tempat saya dan teman-teman akan menginap ada di George Town, ibukota Penang. Untuk menuju ke sana, saya masih harus melanjutkan perjalanan dari Penang International Airport. Jaraknya sekitar 18 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih selama 30 menit sampai 1,5 jam. Tergantung kita memilih moda transportasi apa.

Ada beberapa moda transportasi yang bisa dipilih untuk sampai di George Town. Mulai dari bus, grab car dan taksi bandara. Dari semua itu, tentu saja saya pilih naik bus, karena itu yang paling murah.

Untuk menuju ke terminal bus, dari pintu keluar kita tinggal belok kiri dan ikuti saja petunjuk arahnya. Langsung kelihatan kok ada bus-bus parkir.

Perlu diingat, kalo mau menuju ke arah George Town, cari bus yang tujuannya Jetti atau Komtar. Dari info di Google Maps, busnya nomor 401E. Tapi kemarin saya gak tau naik yang nomor berapa, karena gak ada nomor busnya, hanya ada tulisan Komtar dan Jetti, jadi ya udah saya naik aja. Biayanya 2,4 RM (ingat ya pake uang pas, karena ntar kembaliannya gak dikasih sama drivernya, kayak saya ngasih 3 RM ya gak ada kembalian hahaha).

Bus bandara Penang ke kota

Biar mudah, lebih baik beli sim card di bandara agar selalu terkoneksi dengan internet. Jadi bisa sekalian cek Google Maps dan bisa memutuskan mau turun di halte terdekat dari hostel tujuan. Saya kemarin salah turun halte, jadinya mayan juga jalan kaki 1 kilo sambil geret-geret koper. 😆

Kalo gak mau ribet, bisa juga naik grab car. Saya kemarin ketika mau pulang kembali ke Jakarta, karena udah mepet banget dengan jadwal penerbangan, akhirnya memutuskan naik grab car saja. Dari hostel saya yang berada di jalan Kampung Malabar menuju Penang International Airport, tarifnya 22 RM.

Transportasi Dalam Kota

Kalo mau jalan di dalam kota, enaknya naik apa?

Jalan kaki! 😆

Ini serius lho. Hampir semua destinasi wisata di George Town dapat ditelusuri dengan berjalan kaki. Capek sih pasti, tapi seru kok. Karena banyak banget yang bisa dilihat. Saking banyaknya spot-spot yang kece dan instagramable (mulai dari mural sampai bangunan bersejarah dengan warna warni yang ciamik), dijamin deh bagi yang senang foto OOTD pasti tiap sebentar akan berhenti untuk foto-foto. 😆

Kalo males jalan kaki, ya bisa juga naik bus atau grab car. Tinggal cek aja di Google Maps tujuannya dan informasi nomor busnya. Di Penang juga ada free shuttle atau bus gratis, namanya CAT. Bus ini keliling pusat kota, jadi bisa banget diandalkan kalo mau ke sana ke mari. Tinggal cek aja lokasi haltenya di tourism maps yang bisa diminta di pihak hostel atau di tourism center.

Akomodasi

We Luv Travel

Selama di Penang kemarin, saya dan teman-teman menginap di We Luv Travel. Hostel ini harganya murah banget. Saya ambil 1 kamar single seharga 45 RM per malam. JYa sekitar 166rb lah per malamnya. Bisa untuk berdua, karena di kamar ini meski kicik tapi disediakan 2 tempat tidur. Kan lumayan ya bisa bagi dua bayarnya, jadi cuma sekitar 80an ribu aja per malam.

Teman-teman saya yang cowok-cowok ambil kamar isi 4 tempat tidur. Saya lupa deh harganya berapa. Tapi yang pasti mereka bayar sekitar 110 RM untuk 3 malam (mereka datang duluan sejak hari Kamis, jadi ambil kamarnya untuk 3 malam). Per malamnya hanya sekitar 135ribu rupiah. Murah banget kan? 😉

Hostel ini lokasinya juga strategis. Dekat dengan halte bus (ada free shuttle yang lewat di halte ini), seven eleven, mydin, dan berbagai tempat makan yang enak-enak. Saya ada posting room tour hostel ini di IG story, coba cek di highlight Penang yang ada di account Instagram saya ya! 🙂

Itinerary

Saya dan teman-teman sebenarnya gak ada bikin itinerary khusus untuk trip ini. Tapi saya pribadi penasaran banget ingin explore mural-mural yang ada di Penang. Kebetulan beberapa teman yang ikut di trip ini, aktif di Pekanbaru Heritage. Jadilah kegiatan kami selama di Penang kemarin memang kebanyakan menyusuri jalanan kota ini untuk mencari mural dan bangunan-bangunan tua.

Secara garis besar, ini itinerary saya (dan teman-teman) selama 3 hari 2 malam mengeksplor Penang:

Hari 1 – Jum’at, 16 November 2018
– Sampai di George Town siang hari
– Makan di salah satu kedai nasi kandar terkenal di Penang
– Explore mural dan bangunan bersejarah, photoshoot di berbagai spot kece
– Menikmati sunset di Clan Jetty

Hari 2 – Sabtu, 17 November 2018
Explore mural dan bangunan bersejarah, photoshoot di berbagai spot kece
– Explore dan photoshoot di Pinang Peranakan Mansion
– Menikmati sore hingga malam hari di Penang Hill

Hari 3 – Minggu, 18 November 2018
– Berburu toast di Transfer Road
– Explore Blue Mansion, City Hall, Town Hall, Esplanade
– Pulang ke Jakarta

Awalnya, teman saya sempat share beberapa destinasi wisata di Penang yang menarik untuk dikunjungi, seperti Entopia, Avatar Secret Garden, Kek Lo Si Temple, dll. Tapi karena keasikan explore mural dan terbatasnya waktu, kami gak bisa mengunjungi semua destinasi itu. Tapi overall saya pribadi udah cukup puas kok dengan trip singkat ini. ❤

Ya gimana gak puas, bisa lihat dan photoshoot di mural-mural kece Penang. Seperti mural ini salah satunya.

Mural Penang

Jangan lupa siapkan kamera dan pake baju sekece mungkin (kalo bisa pake baju yang warnanya gonjreng), karena percayalah seluruh sudut kota ini sangat instagramable. Saya yakin kalian pasti akan tergiur untuk berfoto di sana sini. 😀

Budget

Menurut saya, budget liburan ke Penang masih amat sangat terjangkau. Selain tiket dan hotel, yang harus dipersiapkan berikutnya adalah budget untuk makan dan masuk ke beberapa tempat wisata. Kalo di Penang hanya mau berburu mural aja sih bakal hemat banget, karena gratis.

Saya pribadi dari sebelum berangkat udah menghitung semua biaya yang dibutuhkan, termasuk entrance fee ke beberapa tempat wisata yang ada di rencana kunjungan saya dan teman-teman. Jadi bawa duitnya ya ngepas, karena memang mau bikin liburannya on budget.

Overall, di trip kali ini saya habis sekitar 2 juta rupiah untuk 3 hari 2 malam. Biaya tersebut sudah termasuk tiket pesawat, hostel untuk 2 malam, makan dan jajan selama di sana, serta tiket masuk beberapa tempat wisata seperti Pinang Peranakan Mansion dan Penang Hill.

***

FYI, Penang dulu pernah menjadi salah satu destinasi yang ingin saya kunjungi bersama Abang. Bukan untuk berwisata, tapi untuk check up ke dokter. Karena salah satu blogger favorite saya dulu program bayi tabung dengan dokter di Penang. Jadilah dulu kami bermimpi kalo duitnya udah terkumpul, kami akan mencoba ikhtiar sampai ke Penang.

Tapi ternyata takdir saya datang ke Penang untuk berlibur bersama teman-teman. Menikmati pesona Penang dari berbagai sisi. Ya spot-spot muralnya, wisata heritagenya, hingga kulinernya.

Menurut saya, Penang bisa banget dijadikan destinasi short getaway kalo lagi bosan di Jakarta. Secara budget masih sangat terjangkau. Jadwal penerbangan pun cocok banget untuk yang mau kabur sebentar di akhir pekan. 🙂

Semoga informasi ini bermanfaat ya manteman. Mengenai tempat-tempat wisata yang saya kunjungi dan kuliner yang saya cicipi, akan saya tulis di tulisan terpisah.. Tunggu aja ya! 🙂

Anyway, kalian ada yang udah pernah ke Penang? Apa spot wisata favorite kalian?

20 thoughts on “Tentang Penang: Dari Transportasi, Akomodasi, Hingga Itinerary

  1. Pingback: Menikmati Senja di Penang Hill | liandamarta.com

  2. Pingback: Memaknai 2018 dan Mengawali 2019 | liandamarta.com

  3. Pingback: Rekomendasi SIM Card di Singapore, Malaysia, dan Thailand | liandamarta.com

  4. Pingback: Tips Berburu Mural di George Town, Penang | liandamarta.com

  5. caroline

    th 2012 pernah stay sampe 6 minggu di Penang.. sampe nemu rute trekking dari Botanical Garden menuju Penang Hill hahaha.. trus, ke Museum Kupu – Kupu yang lokasinya di ujung pemberhentian bis Batu Ferringhi, trus jalan kaki sekitar 20 menit..ke pasar yang deket Mar Vista Resort, Jalan kaki ke Tesco dari penginapan di tanjung bungah.. jajan di hawker food, dan yang paling utama.. subway di deket gleneagles hahahaha…

    Like

    Reply
  6. Muhammad Catur Nugraha

    By the way, Citilink masih sering ngadain promo ke Penang lho
    Oktober kemarin, saya dan istri pergi kesana dapat cuma 600 ribuan buat tiket Jakarta – Penang PP.

    Jadi pantengin terus,
    jangan pernah nyerah berburu tiket murah.

    Like

    Reply

Share your thoughts!