Belajar Hidup Sehat dengan Mengurangi Asupan Karbo

[SPONSORED POST]

Sejak menikah dua tahun lalu, ada peningkatan yang cukup signifikan dalam berat badan saya dan suami. Ya gimana berat badan gak naik ya, kami berdua sama-sama hobi makan. Dan karena sudah hidup berdua jadi semacam punya partner untuk kulineran ke sana ke mari. Ya makan junk food lah, makan ini itu lah, sampai-sampai waktu masih di Pekanbaru kami cukup sering makan lontong midnight lho. Iya, lontong dengan kuah gulai yang jualan mulai jam 12 malam.

Bayangin… tengah malam makan kayak gituan coba!

IMG_8357

Tapi, beberapa bulan terakhir, saya dan suami pun mulai berdiskusi tentang keinginan kami berdua untuk memiliki anak. Dalam pikiran sederhana kami adalah, jika bisa menjalani pola hidup yang lebih sehat, peluang untuk bisa punya anak pasti akan lebih besar. Karena itulah kami pun berkomitmen untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat lagi.

Kami berdua juga ingin sekali jika nanti punya anak, kami bisa menemani mereka sampai mereka tumbuh besar, bahkan kalo bisa sampai mereka pun lanjut usia. Untuk mewujudkan mimpi tersebut, udah jelas dong harus jaga pola makan dari sekarang. Agar bisa sehat terus dan terhindar dari berbagai macam penyakit.

Saat menghadiri event Blogger Gathering SOYJOY beberapa waktu lalu, di sesi sharing dari nutritionistnya, disampaikanlah bahwa sejak tahun 1990 sampai tahun 2013 ada perubahan data penyakit yang menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia.

Di tahun 1990, penyakit-penyakit yang menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia adalah TBC, jantung, stroke, diare, dan infeksi pencernaan. Sedangkan di tahun 2013, data tersebut berubah, menjadi kanker, jantung, stroke, diabetes dan TBC. Yang mana 4 penyakit yang saya sebutkan pertama itu pencetus utamanya adalah pola makan.

Ngeri ya kalo ngebayanginnya. Tapi ya gimana, jaman sekarang makanan memang makin banyak yang aneh-aneh. Banyak yang gak sehat sih. Kalo terus-terusan mengkonsumsi makanan kayak gitu kan ngeri juga yaaa..

Saya dan suami juga punya riwayat turunan penyakit Diabetes. Dari yang saya baca, salah satu penyebab utama Diabetes adalah konsumsi karbohidrat yang berlebih. Keinginan kami agar terhindar dari penyakit-penyakit seperti Diabetes inilah yang semakin menguatkan saya dan suami untuk pelan-pelan merubah pola makan kami berdua.

Langkah sederhana yang saat ini kami lakukan adalah merubah konsumsi nasi putih ke nasi merah dan juga mengurangi asupan karbohidrat #CutCarbo ke dalam tubuh.

Kalo ada yang ngikutin saya di Instagram, pasti udah ngeh dong dengan porsi bekal suami saya? Yes, kami melakukan diet carbo dengan mengurangi porsi nasi. Yang diperbanyak adalah porsi sayurnya.

Trus kalo ada yang nanya, dengan porsi segitu memangnya cukup? Kenyang, gitu?

Kalo kata suami saya sih kenyang hehehe. Saya juga sudah coba menerapkan pola makan seperti itu di rumah dan so far hasilnya kenyang-kenyang aja. Kadang saya masih suka berasa lapar sih dan ujung-ujungnya malah makan roti atau ngemil kalo udah gak bisa nahan rasa lapar tersebut.

Nah ternyata ada caranya lho agar gak berasa kelaparan saat mencoba mengurangi porsi karbohidrat / diet karbohidrat seperti yang saya dan suami lakukan ini. Saya juga baru tau tentang cara ini dan sedang berusaha diterapkan beberapa hari belakangan.

Caranya adalah dengan mengikuti Cut Carbo Movement dari SOYJOY, yang mana kita mengurangi porsi karbohidrat di setiap porsi makan harian. Tidak hanya mengurangi porsi karbohidrat saja, tetapi juga ‘dibantu’ dengan mengonsumsi SOYJOY 2 jam sebelum makan siang dan makan malam.

Gunanya apa?

Dengan mengonsumsi SOYJOY 2 jam sebelum makan besar, akan dapat membantu mengurangi porsi karbohidrat harian. Karena SOYJOY sendiri terbuat dari kedelai yang kaya akan serat dan protein sehingga bisa dicerna secara perlahan oleh tubuh serta mengontrol nafsu makan kita.

cut-the-carb-soyjoy

Mengonsumsi SOYJOY 2 jam sebelum makan besar ini akan membuat tubuh kita merasakan yang namanya ‘Second Meal Effect’. Artinya adalah efek dari makanan yang dimakan sebelumnya terhadap porsi makan kita di waktu berikutnya. Efek yang dimaksud di sini adalah perut akan terasa lebih kenyang, jadi porsi nasi atau karbohidrat lainnya di jadwal makan siang atau makan malam bisa kita kurangi.

SOYJOY ini juga termasuk ke dalam kategori makanan yang rendah GI (Glikemik Indeks). Makanan yang rendah GI ini yang paling baik untuk tubuh. Karena makanan akan dicerna lebih lama oleh tubuh dan gula yag dihasilkan akan dilepas secara perlahan ke darah. Peningkatan kadar gula di dalam darah terjadi secara perlahan dan relatif lebih stabil. Karena itulah kita akan merasa kenyang yang lebih lama.

Selain rendah GI, SOYJOY juga free-gluten dan terbuat dari bahan kedelai/soy yang non-GMO (non-Genetically Modified Organisms).

Baru dua hari ini sih saya coba menjalani Cut Carbo Movement ini dan yang saya rasakan memang meskipun porsi karbohidratnya saya kurangi, tetapi saya tetap merasa kenyang. Jadi gak ada lagi deh yang namanya kelaparan dan ngemilin roti hehehe.

Kalo ke berat badan, saya belum merasakan perubahan yang signifikan. Kata suami sih saya kurusan hahaha. Tapi goal utamanya bukan itu juga sih. Yang penting membiasakan diri dengan diet karbo dan pola makan yang lebih sehat seperti ini dulu aja. Kalo berat badan turun, ya anggap aja itu bonus. 😀

Harapan saya dan sih saat ini gak muluk-muluk. Yang penting kami berdua sehat dan mudah-mudahan peluang untuk punya anak bisa lebih besar lagi.

Nantinya, kalo sudah punya anak, harapan kami berdua pasti akan lebih tinggi lagi. Tapi mudah-mudahan komitmen untuk tetap menjalani hidup sehat seperti yang kami jalani saat ini tetap terjaga. Seperti yang dilakukan oleh Ringgo Agus Rahman dan istrinya nih (mereka favorite couple banget, btw) yang mulai sadar dengan kesehatan diri saat anaknya, Bjorka, lahir.

Siapa juga kan yang gak mau hidup sehat agar bisa mendampingi anak hingga ia tumbuh besar dan dewasa. :’)

Doakan aja saya dan suami bisa komit menjalani pola makan baru kami ini ya. Memang harus dimulai dari sekarang sih. Kalo ngikutin kata orang “diet always start tomorrow” mah  yang ada gak akan dimulai-mulai. 😀

Jadi gimana? Tertarik mencoba pola makan Cut Carbo ini gak? Atau malah udah pernah dijalani?

Jika sudah pernah, share ceritanya dong. Biar saya lebih termotivasi menjalaninya. 🙂

Oh ya, sebagai motivasi, saya juga follow akun Instagramnya @soyjoyid. Selain karena foto-fotonya bagus (ini penting hahaha), banyak informasi seputar diet karbo dan hidup sehat juga yang bisa didapat dari sana. Jadi, silahkan difollow akun IG-nya ya agar lebih termotivasi menjalani pola hidup sehat. 🙂

44 thoughts on “Belajar Hidup Sehat dengan Mengurangi Asupan Karbo

    1. liandamarta.com Post author

      Nah, aku juga kenapa akhirnya ubah pola makan gini karena sering merasa gampang sakit juga. Tapi ya ini aku pun masih transisi sih, doakan aja bisa tahan dengan berbagai godaan yang ada ya. 😀

      Like

      Reply
  1. alaniadita

    Ini temen kantorku juga begini kak Lia, menikah 2 tahun, tak kunjung memiliki momongan, akhirnya perbaiki pola makan. Persis kaya gini, ngurangin karbo. Semoga setelah ini, kak Liaaa juga disegerakan ya 🙂

    Like

    Reply
  2. denaldd

    Kombinasi jenis karbohidrat juga bisa dicoba Lia. Maksudnya konsumsi karbohidrat yg sumbernya ga dari nasi saja. Misalnya singkong, ubi, kentang, jagung dll. Jadi tubuh juga bisa kenal bermacam2 sumber karbohidrat. Teman2ku pun sering nanya, makan berkabohidrat sehari sekali apa cukup. Buat badanku sih cukup dan karena sudah melakukan bertahun2 jadinya sudah terbiasa.

    Like

    Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Wah, terima kasih mba sarannya. Nanti kapan-kapan aku cobain ganti variasi sumber karbonya.

      Aku pernah baca di mana gitu katanya badan kita ini kan akan menyesuaikan sendiri dengan apa yang kita makan ya. Kalo makannya banyak ya jadinya terbiasa makan banyak dan kebutuhannya juga jadi banyak. Begitu juga sebaliknya. Makanya merubah pola makan ini jadi PR utama 😀

      Mba Deny sendiri mulai berubah pola makannya sejak pindah ke sana atau dari di Indonesia juga udah kayak gitu mba makannya?

      Like

      Reply
      1. denaldd

        Sejak 10 tahunan ini Lia. Sejak jaman masih kerja di Jakarta. Awalnya karena sadar kerjaanku dibagian marketing riset itu selalu tugas keluar kota dimana kalau di daerah itu kan makannya huwenaakk enaakk. Dan kalau di Jakarta meeting sama third party pasti di restoran dan bosku juga tukang makan. Akhirnya aku mulai mengatur pola makan supaya tetep seimbang dan sehat serta rajin olahraga. Teman2 kantor juga heran, aku makannya banyak banget tapi kok badan segitu2 aja. Mereka ga tau aja kalau aku olahraga minimal 3 kali seminggu (sampai sekarang) dan mengatur pola makan yg sehat. Dan sudah dari 8 tahun pola makanku mengadopsi metode Food Combining. Aku cocok karena ga ribet dan tetep bisa makan enak. Basisnya sayuran dan buah2an diperbanyak, olahraga, variasi jenis karbohidrat, protein hewani ga bisa dimakan bersamaan dengan karbohidrat, protein nabati bisa dimakan bersamaan dengan protein hewani. Dan sejak 10 tahun ini aku stop konsumsi daging dan unggas tapi masih tetep makan seafood. Intinya aku bahagia dengan pilihan pola hidup yg kujalani. Kalau kitanya bahagia, badan juga ikutan bahagia dan mudah2an selalu sehat. Nah, dicoba juga untuk olahraga Lia, supaya seimbang antara makanan yg masuk dan aktivitas badan.

        Liked by 1 person

        Reply
        1. liandamarta.com Post author

          Waaaah terima kasih mbaaa atas ceritanya. Doakan aku bisa segera terbiasa dengan pola hidup sehat kayak yang mba Deny lakukan yaaa.. Pelan-pelan membiasakan diri. Untuk olahraga, iya nih aku juga kurang banget olahraga. Makanya kadang badan gampang banget capeknya. Nanti pelan-pelan akan ku coba. Makasih ya mbaaa insightnyaaa 🙂

          Like

          Reply
  3. Mutia Nurul Rahmah

    Mut pas kuliah padat2nya dlu.
    Kalau mau ngampus..sarapannya soy joy..
    Soalnya ga sempat sarapan ke kedai..
    Ya lumayanlah tahan sampe makan siang..haha

    Itu nasi merah masih dimasak campur nasi putih…
    Maklum budget terbatas

    Like

    Reply
  4. kebomandi

    sukses teh liaaa untuk diet carbo nya yaaaah.
    aku ngerasa semenjak kerja tanpa disadari nerapin diet cut carbo ini, karena menu makanan di tempat kerja ku diatur gitu kali yaaa kalori nya. dan alhasil di tempat kerja yang sekarang, turun 4-5 kg sebelumnya dari kuliah. hehe

    Like

    Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Wah, asik banget kalo gitu. Biasanya orang kalo udah mulai kerja kan berat badan malah naik, karena mostly makan ini itu belum lagi nongkrong-nongkrong after office hoursnya hehehe.

      Kamu di kantor pake catering yaaa?

      Like

      Reply
      1. kebomandi

        Iyaaaa.. terus ada ahli gizi nya yg ngatur makanan tiap minggu ny. Semacem ada pilihan menunya. Tapi, karena itu catering, jadi rasa nya less garem banget.. haha. Tapi ternyata kalo diet carbo itu emang less garam hahaha *ini yg aku maksud tanpa disadari diet carbo*

        Ngemil dan Gula itu emang musuh utama yg mau diet teh hehe. Biasa nya kan kalo nongrong gitu, pasti kopi lah yaaa.. siasat nya sih aku kalo pengen kopi dan teh, diusahain tanpa gula.

        Like

        Reply
        1. liandamarta.com Post author

          Asiknya ada ahli gizi gitu. Jadi bisa lebih teratur asupan makanannya hehehe.

          Iya bangettt.. Kalo bagi aku musuh utamanya itu gula, garam, ngemil hahaha. Aku masih belum bisa lepas dari garam, kalo makannya less garam rasanya aneh. Dulu pernah coba waktu diet mayo dan aku tersiksa hahaha. Tapi sebenarnya itu masalah kebiasaan aja sih ya. Kalo udah dibiasain less garam sebenarnya bakalan biasa aja sih ntar.

          Like

          Reply
          1. kebomandi

            iyaaaaa, awalnya sebel banget waktu kantin tempat ku makanan nya serba kurnag garem, hambaaar *kalo ini mungkin karena efek masak buat segambreng hehe

            semoga sukses yaaa teh couple diet nyaa. so sweet banget 🙂

            Like

            Reply
  5. Grace. K

    Semoga sukses program #CutCarbo-nya buat mbak dan suami 🙂

    Waktu di Bali aku pernah ikut program No Carbs malah, yang artinya gak makan karbohidrat berupa nasi, mie, roti, dan tepung putih lainnya. Lumayan tersisa utk 1 bulan pertama tapi berikut2nya badan berasa enteng banget~ Waktu itu sekalian mo benerin otot sih jadinya tambah nge-gym juga. Sekarang di Jakarta udah vakum 3 bulan karena jadwal masih belum bisa menyesuaikan, udah naik 5 kg aja hahaha parah

    Like

    Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Wah, aku belum bisa sepenuhnya lepas dari karbo nih. Ini juga baru berjalan programnya di weekdays. Memasuki weekend, ikutan libur karena aku kalo weekend jarang masak dan mulai deh makan ini itu di luaran 😦

      Like

      Reply
  6. Hafidh Frian

    Ehm.. semenjak kerja aku juga semacam mengatur pola makan. kalo pengalamanku sih sarapan roti dan susu sudah cukup mengganjal perut dari jam 8 pagi hingga 11.30 siang. Makan siang makan besar dan diatur porsinya oleh perusahaan. Asupan gizi terjamin. Nah kalo malem milih sendiri asal normal kadar kolesterolnya. So far, aku nyaman dg pola makan demikian. Hmm kok malah curhat gini aku hahaha

    Like

    Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Iya, sarapan sih cukup roti dan susu aja ya. Aku dulu waktu masih tinggal di Pekanbaru kebiasaan sarapannya rada ‘berat’ : lontong sayurlah, mie ayam lah. Makanya sekarang mau diubah lagi nih kan katanya semua tergantung kebiasaan ya 😀

      Like

      Reply
      1. Hafidh Frian

        Haha dan kebiasaan itu dimulai dari permulaan, kemudian dirutinkan, akhirnya tanpa disuruh, malah ngerasa, “nggak enak kalo ga gini”. Itulah kebiasaan. Semangat.. 💪💪

        Like

        Reply
  7. Nchie Hanie

    iya bener banget mengurangi karbo xixiixix
    Aku dah mulai agak menjaga makanan dan pilih2, maklom usia makin bertambah sepuh, pengeen belajar pola hidup sehat dah hampir setahunan lebih niy.

    Semoga tahan godaaan karbo2 :v

    Like

    Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Aku masih lemah terhadap godaan teh hahaha. Makanya Sabtu Minggu masih jadi cheating days yang boleh jajan dan makan ini itu. Senin sampe Jum’at karena masak sendiri di rumah jadi lebih bisa ngatur makanannya.

      Like

      Reply
  8. Hastira

    aku juga mulai mengubah pola makanku ya apalagi usiaku sudah di atas 50 tahun dan agak montok , jadi perku sedikit ngurnagi berat badan dan mengatur asupan lemak

    Like

    Reply
  9. Pingback: #RayuanCutCarbo untuk Keluarga ‘Besar’ | liandamarta.com

  10. Anonymous

    kalo aku awalnya pengen cut carbo karena berat badan yang mulai bertambah terus, + awalnya ada benjolan di sekitar leher, dokter bilang ini gejala kelenjar, dari situ aku mulai berprinsip hidup sehat dengan cara cut carbo, emang berat sih awalnya, aku cuma makan sayur + lauk pauk aja tanpa nasi+ di barengi olahraga rutin,, dan alhamdulilah hasilnya cukup mengejutkan, BB berkurang dan benjolan di leher juga udah ga ada,,

    Like

    Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Terima kasih atas sharingnya 🙂 Aku banyak banget baca pengalaman orang-orang yang berhasil cut carbo dan hasilnya mostly memuaskan. Aku sendiri masih belum konsisten nih untuk cut carbo, semoga selanjutnya bisa lebih semangat lagi. 🙂

      Like

      Reply

Share your thoughts!