Tag Archives: Terapis Anak Autis

Yang Terjadi di Tahun Ini dan Yang Akan Dikejar di Tahun Depan

Tahun ini merupakan tahun yang paling berat bagi saya. Di tahun ini saya belajar banyak hal. Termasuk belajar beradaptasi dengan cepat terhadap berbagai perubahan yang terjadi di hidup saya selama setahun terakhir.

Continue reading

Tentang Hari Guru Tahun Ini

Hari guru tidak pernah terasa seistimewa ini. Wajar sih ya, saya sendiri baru benar-benar terjun ke dunia pendidikan kan beberapa bulan terakhir. Jadi, saat ini titel guru atau pendidik secara tidak langsung sudah melekat di diri saya.

Nah kemarin, saat banyak orang merayakan hari guru dengan caranya masing-masing, saya ternyata mendapat kejutan dari orang tua salah satu anak yang saya terapi. Sebelum saya membawa anaknya ke ruang terapi, si ibu memang minta izin mau keluar kantor sebentar karena ada urusan katanya.

Sejam kemudian, setelah terapi selesai, seperti biasa saya menyerahkan kembali si anak kepada orang tuanya sambil ngobrol sebentar. Cerita tentang aktivitas yang dilakukan di hari tersebut dan mengenai progress yang terlihat dari diri si anak. Continue reading

Tentang Pekerjaan Baru Saya

Setelah 3 tahun berkarier sebagai seorang HR Ranger, akhirnya di pertengahan tahun ini saya memutuskan untuk mundur dari dunia HR dan beralih ke bidang yang menjadi cita-cita saya sejak lama : psikologi anak.

Saat kuliah, saya memang lebih fokus di psikologi anak. Mata kuliah yang paling saya suka adalah Psikologi Perkembangan dan materi-materi tentang Psikologi Anak lainnya. Skripsi dan kuliah kerja praktek saya juga semuanya tentang anak-anak. Sewaktu kuliah kerja praktek, klien saya adalah seorang anak berusia 5 tahun yang mengalami gangguan Autism Spectrum Disorder (ASD). Sedangkan skripsi saya mengukur tingkat resiliensi (daya lenting) pada anak-anak jalanan yang mengalami kekerasan secara fisik, psikis, hingga seksual. Dan rencananya, jika ada rezeki dan kesempatan, saya ingin banget ambil kuliah magister di jurusan Psikologi Klinis Anak. 🙂

Nah trus, kenapa dong saya bisa ‘melenceng’ selama 3 tahun ke dunia HR? Continue reading