Enaknya tinggal di Batam itu, lagi suntuk di rumah bisa langsung kabur ke pantai. Namanya pun Batam ini pulau ya, mau ke utara, selatan, barat atau timur, pasti akan ketemu pantai. Jadi tinggal pilih mau ke pantai mana.
Seperti saat libur Nyepi kemarin. Tante saya secara random ngajakin piknik di pantai. Saya langsung setuju, soalnya sejak kembali lagi ke Batam di awal tahun ini, saya belum ada ke pantai nih. Rasa-rasanya saya mulai sakau ingin bersantai di pantai. Oke, ini lebay. 😛
Sempat bingung mau ke pantai mana. Sepupu saya, si Salsa sih ngajakin ke Pantai Setokok. Tapi berhubung kami semua ngaret dan baru keluar rumah jam 2 siang, jadinya batal ke Pantai Setokok. Kejauhan, Kak. Udah lapar nih.
Iya, jadi niatnya ke pantai ini cuma untuk numpang…. makan siang.
Sengaja banget gak makan di rumah, demi bisa makan sambil menikmati suasana pantai di siang hari ditemani angin semilir. Duh, ngebayanginnya aja saya udah gak sabar. Rasanya ingin segera sampai ke pantai tujuan. Makan, main air, dan tidur-tiduran di atas tikar.
Jam 2 siang, setelah cuaca Batam seharian kemarin seperti orang galau yang sebentar cerah, sebentar kemudian hujan deras, kami pun memutuskan untuk pergi ke Pantai Dangas. Saya sih manut aja. Belum pernah juga ke Pantai Dangas. Jadi gak ada gambaran sama sekali pantai ini seperti apa. Yang penting mah santai di pantai.
Pantai Dangas ini terletak di Sekupang. Ancer-ancer jalannya kurang jelas juga. Seingat saya sih gak ada papan petunjuk jalan menuju ke sini. Saya pun kalo ditanya lokasi persisnya susah juga mau jelasin. Kebetulan yang nyetir om saya, beliau yang udah pernah ke sana dan tau jalannya.
Masuk ke dalam pantai ini dikenakan biaya sebesar Rp5.000 per orang dewasa dan Rp3.000 per anak-anak. Jika membawa mobil, ada tambahan biaya sebesar Rp5.000 per mobil untuk biaya parkirnya. Harga tiket masuk masih wajar lah ya. Beberapa pantai di Batam pun berkisar segitu juga harga tiketnya.
Trus ya udah saya semangat dong ya ngebayangin pasir putih dan ombak yang bergulung. Tapi ternyata, begitu semakin mendekat ke bibir pantai…. JENG JENG!
…. ternyata airnya surut dong. 😦

Kapal tua di tengah Pantai Dangas
Huhuhu.. Sedih, Kak!
Mana hari itu angin lagi gak ada sama sekali. Jadi buyarlah sudah impian leyeh-leyeh di pinggir pantai sambil ditemani angin semilir. 😦
Yang paling ngeganggu sih karena di sana ada yang nyetel musik dangdut kerassss banget. Huhuhu, padahal kan pengennya duduk santai dan tenang di pinggir pantai ya. Tapi yang ada malah stress karena musiknya ngeganggu banget. Yang kemarin lihat Insta Story saya pasti ngeh deh musik yang saya maksud.
Ya sudahlah ya, mari kita nikmati saja.
Kami pun menggelar tikar di salah satu sudut pantai. To be honest, pantai ini terlihat kurang bersih sih. Selain karena memang pasirnya berwarna hitam, tapi ada banyak sampah yang berserakan di sana sini.
Tapi namanya juga kumpul sama keluarga ya. Tetap saja happy. Apalagi tante-tante saya banyak bawa makanan. Mulai dari nasi, mpek-mpek, sampai kolak ketan. Nyam! ❤
Setelah makan, sepupu-sepupu saya langsung ngabur main air. Ada yang beneran berenang. Ada juga yang cuma basahin kaki doang.
Saya sih ikutan aja jalan menyusuri bibir pantai. Niat hati mencari objek menarik untuk difoto. Tapi gak nemu apa-apa hahaha. Cuma ada satu objek yang menarik hati saya, yaitu kapal tua yang berada di tengah pantai.
Karena airnya lagi surut, jadi saya coba berjalan mendekati kapal itu. Sepanjang jalan mesti ekstra hati-hati sih, karena banyak batu karang di sana sini.
Semakin mendekat ke kapal, air laut semakin tinggi. Saya gak berani mendekat lagi. Berhenti di sekitar 800 meter ke arah kapal. Itu juga air lautnya udah sebetis saya. Rada males basah-basahan, soalnya gak bawa baju ganti hahaha.
Kurang tau sih itu kapal apa. Di bagian kapal ada tulisan “Bumi Laut”. Tapi gak ngerti juga dulunya kapal ini berfungsi sebagai apa. Gak ada yang bisa saya tanyakan juga di sekitaran pantai itu.
Saya juga gak sempat eksplor pantai ini secara menyeluruh. Karena tiba-tiba hujan turun lagi. Kami pun langsung bergegas merapikan barang-barang dan.. pulang. :))
Trus apa inti dari blogpost ini?
Gak ada sih, cuma mau sharing aja tentang salah satu pantai yang ada di Batam. Jangan bosan-bosan ya kalo nanti di blog ini saya sering cerita tentang pantai. Ya gimana atuh, di Batam mah objek wisatanya pantai semua. Jadi pastinya selama di sini saya akan sering main ke pantai. 🙂
Tungguin aja eksplorasi saya selanjutnya tentang pantai-pantai di Batam ya. Kalo punya rekomendasi pantai kece di Batam yang menarik untuk dikunjungi, silahkan tuliskan di kolom komentar! 🙂
ahhahahah soal pantai di batam , dulu aku pikir semua pantai itu cantik dan airnya biru kaya di lampung dan sumatra barat . tapi kok di batam pantainya gini ajah….. bahkan berlumpur
LikeLike
Hahaha iya mas Danan. Dan pantai-pantai di Batam mostly banyak batu karang kan ya, jadi kalo berenang kurang aman.
LikeLike
Penasaran sama kapal tanker, dapetnya cuma satu berita ini:
http://www.haluankepri.com/batam/99767-bangkai-kapal-tanker-dipantai-dangas-berkarat.html
Sepertinya ongkos untuk membongkar kapal lebih mahal daripada ongkos meninggalkannya gitu aja. :p
LikeLike
Wah nemu aja mas. :))) Tapi jadi pemandangan menarik nih si bangkai kapal tankernya 😀
LikeLike
Hahaha.. Batam gitu loh.. ngesot sedikit, eh ketemu pantai..
Enak juga piknik di pantai dangas ya Mba Lian.. seruuu
LikeLike
Iya mba, Batam di mana-mana pantai. Pantai Dangas ini cuma 15 menit dari rumah tanteku :)))
LikeLike
Pernah lewat pantai ini. Tapi gak sempat masuk ke dalam. Lebih penasaran ke Bukit Habibie 🙂
LikeLike
Bukit Habibie di mana sih, Bang Uma?
LikeLike
Aku belum pernah ke Pantai Dangas..
LikeLike
Kurang recommended mba kalo untuk berenang 😀
LikeLike
Ke Pantai Vio Vio kaak Liaaaaa
LikeLike
Bagus ya Niaaa? Kok kata teman tanteku kurang recommended? 😀
LikeLike
selamat datang di pariwisata batam kak . ketika pantainya dimana-mana ada oli dan lumpur
LikeLike
Iya, tapi kayaknya masih ada kok pantai yang bagus ya kan Roy?
LikeLike
Batam mah dah mentok laut ujung-ke ujung.
LikeLike
Iyaaaa, aku suka sekaliii. Soalnya di Pekanbaru dan waktu kuliah di Bandung jarang ketemu pantai. Jadi sekarang hepiiii :)))
LikeLike
Sering denger nama pantai ini, sempat pernah di ajak kesini juga, tapi nggak bisa pergi huhu…
LikeLike
Kurang recommended untuk berenang sih mba menurutku. Untuk sekedar duduk-duduk menikmati sore hari masih okelah 🙂
LikeLike
piknik santai bersama orang orang terkasih
LikeLike
Iya banget, Nay 🙂
LikeLike
Pantai Pasir Putih Belakang Padang masih masuk wilayah Batam juga lho Lia.
di foto Danggas tumben agak sepi, kakak pernah kesana sekali pas weekend ramenya ga ketulungan
LikeLike
Saya suka juga ke Pantai Dangas bawa gerombolan crucils… kalau sedang surut pantainya memang tak sedap, pasirnya berlumpur ya… tapi anak-anak tetap suka lihat kapal-kapal besar yang sedang labu jangkar di sana.
LikeLike
Iya mba menix, kalau lagi surut viewnya kurang kece ya. Pasirnya berlumpur. Tapi emang si kapal ini menarik perhatian banget sih. 🙂
LikeLike
ngesot sana sini ktemunya pantai kak, tapi belum ada pantai yang bikin jatuh cinta banget di batam ini.
LikeLike
Iya sih karena di Batam pantainya bukan tipikal pantai pasir putih dengan air laut berwarna biru gitu ya, Chot.
LikeLike
Pingback: #RayuanCutCarbo untuk Keluarga ‘Besar’ | liandamarta.com
Hello Mbak, saya juga orang Batam nih. Kalau pantai favorit sih yang paling ujung di Barelang. Namanya pantai Pulau Galang Baru. Terakhir datang, masih asri banget. Bisa lihat ikan sambil duduk di gazebo. Seru 🙂
LikeLike
Oh iya, katanya bagus banget ya pantai di Pulau Galang Baru? Saya belum pernah ke sana nih. Jadi penasaran mau lihat langsung. 🙂
LikeLike
Pingback: Bersantai di Pantai Dangas — liandamarta.com – http://fitrhado.wordpress.com