Akhir Maret lalu, saya dan sahabat saya memutuskan untuk berlibur selama 2 hari 1 malam di Singapura. Saya ‘terbang’ dari Pekanbaru hari Jum’at jam 6 pagi, sampai di Batam pukul 07.00 dan langsung menuju Batam Centre International Ferry Terminal. Berhubung sedang long weekend, antrian di imigrasi Batam saat itu super rame! Semua punya tujuan wisata yang sama : Negeri Singa. Bisa bayangkan berapa devisa negara yang masyarakat Indonesia sumbangkan untuk Singapura setiap kali peak season seperti saat itu?
Perjalanan laut Batam-Singapura dapat ditempuh kurang lebih 45-60 menit. Tergantung kondisi cuaca dan gelombang laut juga. Saat itu saya berangkat dari Batam jam 08.00 WIB naik Sindo Ferry. Bersyukurlah sahabat saya mau mengurusi semua printilan berlibur ini, mulai dari tiket ferry sampai penginapan, saya terima beres saja hahaha. Harga untuk tiket ferry-nya : 18 SGD two way Batam-Singapore, belum termasuk pajak. Pajak lebih kurang 6 SGD untuk sekali jalan. Jadi total harga tiket ferry kami 30 SGD two way atau setara dengan 240rb IDR (kurs 1 SGD = 8000 IDR). Tips agar mendapatkan tiket ferry dengan harga murah, belilah beberapa hari sebelum keberangkatan, cari tiket promo di agen-agen tiket, sebaiknya tidak beli tiket di counter di pelabuhan, karena perbedaan harganya bisa lumayan jauh. Bandingkan dengan tiket sepupu saya (child) yang mendadak ikut pada saat hari H, beli on the spot di counter Sindo Ferry, harganya 24 SGD two-way, belum termasuk pajak
Kami tiba di Harbour Front Centre Singapore jam 10 pagi local time (Singapore’s Time = WIB+1 jam). Lagi-lagi, antrian super panjang sudah menanti di imigrasi Singapura. Selesai check-in di imigrasi, kami langsung mencari makan siang. Jika ingin mencari makan siang yang murah dan halal di Harbour Front, pergilah ke Banquet, semacam Food Court yang menyediakan beraneka ragam makanan & minuman dengan harga yang terjangkau.
Tujuan utama wisata pada hari pertama adalah Gardens by The Bay, sebuah indoor botanical garden yang terkenal di Singapura. Agar lebih hemat, saya memutuskan untuk membeli Singapore Tourist Card seharga 26 SGD (10 SGD untuk deposit, 16 SGD untuk pass MRT, Bus, dan LRT). Singapore Tourist Card ini sangat bermanfaat buat kamu yang akan berlibur ke Singapura dan diburu waktu. Karena dengan menggunakan Singapore Tourist Card, kita jadi lebih menghemat waktu karena tidak perlu bolak balik nukar recehan untuk beli tiket MRT/Bus. 26 SGD tsb adalah harga untuk paket 2 hari dan bisa digunakan sepuasnya. Di hari terakhir, Singapore Tourist Card tersebut harus dikembalikan dan kita akan menerima cash back deposit 10 SGD. Singapore Tourist Card ini bisa didapatkan di Ticket Center MRT Station.
Kami menuju Gardens by The Bay dengan menggunakan bus. Dari Vivo City, naik bus nomor 97. Detail menuju bus stop-nya, saya lupa. Jika mau naik bus/MRT, turun aja di bus stop atau MRT station Marina Bay. Dari Marina Bay nanti tinggal jalan kaki melalui underground linkway untuk sampai ke Gardens by The Bay-nya.
Harga tiket masuk Gardens by The Bay adalah 28 SGD (adult) dan 15 SGD (child). Tiket tersebut bisa digunakan untuk masuk ke 2 conservatory utama : Flower Dome dan Cloud Forest. Jika ingin naik ke OCBC Skyway di Super Tree Grove, harus nambah 5 SGD lagi untuk setiap tiketnya.
Flower Dome
Indoor botanical garden ini luasnya kurang lebih 1,2 hektar. Tanaman-tanaman di dalamnya dikumpulkan di beberapa area : Australian Garden, Mediterranean Garden, South African Garden, South American Garden, dsb. Kebetulan pada saat saya ke sana bertepatan dengan Paskah, sehingga dekorasi di dalamnya ada rabbit, easter eggs, dan atribut-atribut paskah lainnya. Suhu di dalam Flower Dome (jika dilihat dari websitenya) berkisar antara 23-25 derajat celcius. Pantesan aja suhu di dalam Flower Dome ini terasa sejuk sekali. Saya speechless melihat keindahan Flower Dome yang berwarna warni di sana sini. I’m wondering, gimana si pengelola bisa membuat indoor botanical garden sekeren itu dan juga me-maintain-nya. *applause*
Di masing-masing tanaman yang ada di Flower Dome ini juga dilengkapi dengan nama dan deskripsi singkatnya. Sehingga bisa menambah pengetahuan kita juga tentang beraneka ragam flora dari seluruh dunia yang mungkin tidak pernah kita lihat sebelumnya. Berikut beberapa hasil jepretan saya :
Info lebih lanjut mengenai Flower Dome, silahkan klik disini.
Cloud Forest
Setelah dibuat speechless dengan keindahan Flower Dome, saya (lagi-lagi) speechless dengan pesona Cloud Forest. Begitu memasuki entrance gate-nya, saya disambut dengan air terjun indoor! Wow! Gimana bisa bikin air terjun indoor setinggi ituuuuuu? Keren banget! Berbeda dengan Flower Dome yang menyajikan keindahan warna warni floranya, Cloud Forest memberikan keindahan dalam hal lain. Suasananya yang sejuk dan sangat identik dengan kesan tropis, membuat saya berasa sedang berada di dunia antah berantah, hehehe.
Di dalam Cloud Forest, ada semacam tebing yang tinggi sekali, yang diselimuti dengan hijaunya pohon-pohon dan tanaman hutan tropis. Untuk menjelajahi sampai ke puncak, tersedia lift dan skyway yang bisa membawa kita menjelajahi Cloud Forest dari atas sampai bawah. Yang gak kalah keren juga adalah Secret Garden, yang berada di lantai paling dasar dari Cloud Forest. Memasuki Secret Garden yang ada efek kabutnya, membuat kita serasa sedang lost in the forest gitu :p
Berikut hasil dokumentasinya.. 🙂
Info lebih lanjut mengenai Cloud Forest, sile baca di websitenya, disini.
Super Tree Grove
Saya rasa pohon-pohon besar ini tidak asing lagi bagi yang pernah berkunjung ke Gardens by the Bay. Selain dua konservatori utamanya tadi (yang jika dilihat dari jauh, bangunannya menyerupai sepasang mata lalat), pohon-pohon berukuran super besar ini juga menjadi icon utama dari Gardens by the Bay.
Puas mengelilingi Gardens by the Bay yang luasnya berkali-kali lipat dari luas lapangan sepakbola itu, kami melanjutkan perjalanan. Tujuan selanjutnya adalah Sentosa Island, untuk menyaksikan pertunjukan Song of The Sea di Beach Station. Dari Marina Bay naik MRT tujuan Vivo City. Lalu lanjut Monorail tujuan Beach Station dengan tiket Monorail seharga 3,5 SGD. Untuk tiket masuk pertunjukan Song of The Sea-nya sendiri harganya 12 SGD per person untuk standard seat. Yang premium seat harganya 15 SGD, bedanya cuma di seat-nya aja, ada senderannya, dan tempat ngantrinya yang tidak terlalu jauh. Pertunjukan ini hanya ada dua kali pemutaran, yaitu pukul 19.40 dan 20.50 local time.
Song of The Sea adalah pertunjukan dengan menggunakan teknologi mutakhir yang menggabungkan antara air mancur, permainan laser, sound dan dance. Bercerita mengenai seorang putri yang terkena kutukan, dan teman-temannya berusaha menyelamatkan si putri dari kutukan tersebut. Pertunjukan yang menghadirkan tokoh-tokoh laut yang lucu-lucu ini saya rasa cocok sekali untuk disaksikan bersama putra putri kesayangan Anda.
Seusai menonton Song of The Sea di Beach Station, Sentosa Island, kami pun kembali pulang ke Vivo City. Belanja-belanja dulu bentar trus langsung balik ke hotel. Kami menginap di ABC Premium Hostel, Farrer Park, Singapore. Review mengenai hostelnya, bisa dibaca disini.
***
Hari kedua, tujuan kami cuma satu, yaitu shopping! Perjalanan dimulai dari Orchard Road dan berakhir di Vivo City. Di Orchard Road, tentunya gak lupa beli ice cream one dollar yang terkenal itu. Hihihi.
And, that’s it! Weekend getaway yang seru, bersama travel-mate yang seru pula! 🙂
Pingback: Merencanakan Honeymoon di Resort World Sentosa | My Life, My Story
Pingback: Gardens by The Bay, Singapura | liandamarta.com
Pingback: Makan Apa di Singapura? | liandamarta.com