Mengunjungi Penang Hill menjadi penutup yang ciamik pada perjalanan saya dan teman-teman ke Penang di pertengahan November lalu. Bukan hanya karena dari Penang Hill kami bisa melihat view Pulau Pinang secara keseluruhan, tapi juga karena bonus kece yang kami dapatkan dalam perjalanan ini. Apa itu? Baca terus tulisan ini sampai habis ya! 🙂

***

Penang Hill atau yang dikenal juga dengan nama Bukit Bendera menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi jika sedang berlibur ke Penang. Destinasi ini berada di atas ketinggian 821 meter dari kota Penang dan berjarak sekitar 6 kilometer dari George Town.

Untuk menuju Penang Hill, bisa dengan menggunakan bus nomor 204 dari pusat kota. Ketika itu, saya dan teman-teman naik bus 204 ini dari Jetti. Tarifnya 2 RM per orang. Bus ini juga melewati halte yang berada di dekat hostel tempat kami menginap.

Sepanjang perjalanan, saya lebih banyak tidur saking udah tepar jalan kaki keliling Penang hahaha. Bangun-bangun udah sampai aja. 😀

Kami sampai di sana sekitar jam 5 sore. Memang sengaja memilih waktu sore hari untuk naik ke Penang Hill, karena konon katanya waktu terbaik untuk mengunjungi Penang adalah jam 5 sore sampai jam 7 malam. Di jam-jam ini, kita bisa dapat beberapa view sekaligus: Penang di sore hari, view sunset, dan kelap kelip Pulau Pinang di malam hari.

Untuk naik ke atas bukit, kita masih harus menyambung perjalanan dengan menggunakan tram. Tram beroperasi mulai pukul 06.30 pagi sampai pukul 11 malam. Harga tiket untuk wisatawan asing : 30 RM (dewasa) dan 15 RM (anak-anak usia 4-12 tahun).

Lalu, ada apa saja di atas Penang Hill?

Sejujurnya saya gak sempat explore banyak. Karena memang begitu sampai udah menjelang senja, jadilah mengejar waktu untuk mengabadikan momen di beberapa spot. Foto gak kelar-kelar, karena cahayanya lagi bagus banget, pas golden hour. 🙂

Ada beberapa spot terbaik untuk bisa menikmati pemandangan Pulau Pinang dari ketinggian. Salah satunya dari Observatory Deck di mana kita bisa melihat pemandangan cakep ini.

Di Penang Hill ini juga tersedia beragam toko souvenir. Jadi kalo mau cari oleh-oleh, di sini pun bisa. Tapi ya namanya tourism spot ya, harganya tentu ajabisa lebih mahal daripada harga di luaran.

Kalo mau menikmati view dengan lebih leluasa, berjalanlah ke area yang lebih tinggi. Ada beberapa undakan dan anak tangga yang akan membawa kita ke area-area yang lebih tinggi di Penang Hill. Salah satunya: Sky Terrace.

Sky Terrace adalah sebuah cafe dengan area terbuka. Cafe ini cukup ramai diminati oleh pengunjung karena view dari cafe ini memang cakep banget.

Sore itu, menjelang sunset, saya dan teman-teman sedang mencari spot foto lain yang lebih tinggi. Kami pun menuju ke Sky Terrace ini. Sempat terpikir untuk duduk dan memesan makanan, tapi ketika lihat harga di buku menu kok ya jadi mikir ulang. Akhirnya kami pun foto-foto saja di sana, tanpa duduk dan memesan apapun.

Lagi asik ber-wefie ria, kami didatangi oleh salah seorang petugas Sky Terrace. Kirain mau ditegur karena hanya foto doang tanpa mesan makanan, eh tapi ternyata kami ditawari sesuatu yang menggiurkan!

Jadi, Sky Terrace ini ternyata menawarkan konsep merekam video dengan drone untuk para pengunjungnya. Biayanya 40 RM untuk 1 video. Video tersebut akan dikirimkan via whatsapp dan di-burn ke dalam CD untuk kami bawa pulang. Petugas tersebut juga menunjukkan contoh video yang sudah jadi kepada kami.

Ketika itu juga, otak langsung bekerja membagi biaya yang harus kami bayar untuk video ini. Karena kami berenam, jadi 40 RM dibagi 6 orang kan jatuhnya murah banget ya. Hanya sekitar 6,7 RM aja per orangnya. Jauh lebih murah daripada kami harus memesan makanan HAHAHA.

Kalo ada yang ngikutin IG story saya ketika momen itu pasti tau betapa kami se-excited itu dengan penawaran si petugas cafe. Terlebih itu adalah sore terakhir kami di Penang. Jadi momen video dengan drone ini menutup perjalanan kami dengan sangat ciamik!

Yang penasaran hasil videonya gimana, sudah saya upload ke YouTube saya. Aslinya filenya tanpa suara ya. Jadi ini saya edit lagi dengan nambahin opening, closing dan backsound.

Video ini gak hanya merekam momen bahagia kami sore itu, tetapi juga menunjukkan view 360 derajat dari Penang Hill. Ah, saya suka sekali sama hasil videonya! ❤

Usai di-shoot dengan drone ini, kami pun melanjutkan aksi foto-foto kembali hingga malam tiba. Lalu akhirnya memutuskan untuk turun setelah melihat antrian yang mengular hahaha.

Ketika naik ke atas alhamdulillah sih kosong, hanya sekitar 30 menit ngantrinya. Tapi pas mau turun, ya ampun luar biasa rame bos! Ngantrinya aja ada kali 1,5 jam lebih. Kalo lagi peak season di musim liburan atau long weekend, mungkin antriannya akan berkali-kali lipat lebih parah sih ini. Yang punya rencana ke Penang Hill di momen liburan, siap-siap ngantri ya! 🙂

Anyway, cukup sekian cerita saya tentang Penang Hill. Sebagai bonus, saya mau share foto momen senja di Penang Hill dan view kelap kelip George Town di malam hari. Semoga bisa dapat gambaran ya gimana suasana dari atas Penang Hill ketika malam. 🙂

Kalian ada yang udah pernah ke Penang Hill? Share ceritanya dong di kolom komentar! 🙂