Berburu Harta Karun di Pasar Karat Kuala Lumpur

Semua ini bermula dari sebuah pagi di bulan September 2017. Ketika itu, saya sedang berada di Kuala Lumpur bersama dua orang teman. Pagi itu sedikit berbeda, karena kami bangun lebih awal dan sudah bersiap untuk pergi, meski tanpa mandi.

Kami tidak perlu berjalan jauh, karena tempat yang akan kami tuju di pagi itu berada dekat sekali dengan hotel di mana kami menginap. Hanya sekitar 200 meter saja.

Tempat tersebut bernama pasar karat, atau juga dikenal dengan Pasar Karat Petaling.

Awalnya saya bingung, mengapa dinamakan pasar karat ya? Tapi kemudian saya baru sadar, kalo yang dimaksud dengan pasar karat ini adalah flea market, yaitu pasar yang menjual barang-barang bekas atau secondhand.

Pasar Karat Petaling di Kuala Lumpur ini salah satu yang terkenal. Lokasinya di sebuah gang kecil, persis di belakang deretan toko-toko di jalan Petaling. Pasar ini buka di pagi hari, dari jam 6 sampai jam 10.

Apa saja yang dijual di sana?

Wah, banyak sekali. Mulai dari baju, celana, sepatu, tas, mainan anak-anak, sampai pajangan vintage yang unik. Asalkan jeli dalam memilih dan pintar menawar, saya yakin akan dapat barang bagus dengan harga murah deh di sini. 🙂

DSC06669

DSC06677

DSC06681

Btw, di kunjungan pertama saya ke sini, pasar karat ini sekilas mengingatkan saya dengan pasar Minggu pagi di Monumen Perjuangan tapi yang dijual adalah barang-barang Gedebage. Dulu hampir tiap Minggu saya ke pasar itu, tidak selalu ada yang dibeli, hanya senang aja jalan-jalan ngider melihat lapak penjual.

Kesenangan itu juga yang saya rasakan ketika berkeliling di pasar karat. Melihat-lihat barang dagangan di setiap lapak penjual, meski tidak dibeli. Ketika menemukan yang menarik perhatian dan harganya murah sih, saya tergoda juga hihihi.

Salah satu yang menarik perhatian saya di sepanjang gang sempit ini adalah sebuah kedai kecil yang berada di tengah-tengah gang. Kedai yang menjual aneka minuman dan roti sarikaya kukus ini milik sepasang kakek dan nenek. Keduanya sangat ramah menyapa pelanggan yang datang.

DSC06690

DSC06686

Pagi itu, saya membeli milo ais bungkus (RM 2,5) dan roti sarikaya kukus (RM 1,6). Untuk rasa, ini tentu saja soal selera. Di lidah saya sih cocok sekali. Roti sarikaya kukus yang masih hangat dinikmati dengan es milo dingin rasanya pas sekali. ❤

Sedikit tips bagi kalian yang mau jajan milo ais di kedai ini, beli milo ais yang dibungkus aja. Harganya lebih mahal sekitar RM 1 (saya lupa persisnya berapa) daripada minum di tempat, tapi porsinya lebih banyak hihi. 😀

DSC06693

Anyway, di kunjungan pertama saya ke pasar karat ini, ada sebuah kejadian gak enak. Saya dan teman-teman diikuti oleh orang asing….

Saya tidak ingat awal kejadiannya bagaimana. Yang jelas, ketika kami sedang asik berkeliling melihat-lihat barang dagangan yang ada di pasar karat ini, salah satu teman saya tersadar kalo kami sedang dibuntuti oleh seorang pria.

Pria ini perawakannya tidak terlalu besar, menggunakan kaos dan celana pendek. Sekilas dari yang saya lihat, sepertinya dia orang India. Kenapa kami yakin banget kalo kami dibuntuti oleh pria ini? Karena ke mana pun kami pergi, dia pasti berada tidak jauh di belakang kami. Di salah satu IG story saya ketika itu, terlihat jelas pria ini sedang memantau kami dari suatu tempat. Sungguh scary! 😦

Meski begitu, saya dan teman-teman berusaha terlihat santai dan tetap menyusuri pasar tersebut sambil terus waspada dengan barang bawaan kami. Pria ini masih terus mengikuti, memantau kami dari jarak tertentu, dan bahkan beberapa kali berpapasan lewat di depan kami. Mungkin sedang mencari celah ketika kami lengah.

Alhamdulillah, sampai kami kembali ke hotel, semua dalam keadaan aman terkendali. Sempat deg-degan takut dibuntuti terus sampai ke hotel, tapi alhamdulillah ngga. 🙂

Beberapa bulan kemudian ketika saya kembali menginap di daerah sana, saya baru tau dari seorang driver taksi online, bahwa ternyata kawasan Petaling ini agak kurang aman. Driver taksi ini menanyakan mengapa saya menginap di sana dan mengingatkan agar saya selalu berhati-hati. Beliau juga cerita kalo banyak imigran gelap datang ke Kuala Lumpur menjadi gelandangan dan paling banyak berada di kawasan Petaling ini.

Well, di mana pun kita berada, bahaya dari lingkungan sekitar itu pasti ada. Penting sekali untuk selalu aware dan waspada dengan kondisi di sekitar kita. Juga, banyak berdoa minta perlindungan dari Allah. 🙂

Kembali ke cerita saya tentang pasar karat, bagi teman-teman yang hobi berburu ‘harta karun’ berupa barang-barang secondhand, menurut saya sih wajib banget datang ke sini. Kalo saya pribadi, karena bagi saya harta karun tersebut adalah makanan enak, maka tiap datang ke sini, saya pasti jajan milo ais dan roti sarikaya kukusnya. 😆

Oh ya, berikut sedikit tips bagi teman-teman yang mau berkunjung ke pasar karat di Petaling Street Kuala Lumpur:

  1. Datang sepagi mungkin. Seperti info saya di awal, pasar ini buka dari jam 6 sampai jam 10 pagi. Datanglah sepagi mungkin, karena pilihan barang-barangnya lebih banyak. Di kunjungan berikutnya saya pernah datang sekitar jam 9 pagi dan pedagang-pedagangnya udah sepi. Barang dagangan yang dijual pun udah gak begitu menarik.
  2. Jangan bawa barang berharga. Belajar dari pengalaman saya yang diikuti oleh orang asing di pasar ini, sebaiknya gak usah bawa barang-barang berharga ke sini. Saya jadi sadar, mungkin saat itu saya dan teman-teman terlalu menarik perhatian. Kami asik merekam di IG story dan saya pun beberapa kali mengeluarkan kamera dari dalam tas. Asumsi saya, itulah yang menyebabkan kami jadi diikuti oleh pria mencurigakan tersebut.
  3. Bawa uang secukupnya. Selain karena agar tidak mengundang perhatian dari orang-orang yang mencari kesempatan, juga agar tidak kalap gaes! 😀
  4. Berpenampilan sederhana. Ini penting nih. Berpenampilanlah sesederhana dan sebelel mungkin. Agar lebih berbaur dengan semua orang di pasar itu dan menghilangkan image kalo kita adalah turis. Biasanya sih dengan begini bisa dapat harga lebih murah. Cobain deh. 😉
  5. Gunakan bahasa Melayu ketika tawar menawar. Sama seperti poin nomor 4, ketika menggunakan bahasa Melayu saat berinteraksi dengan pedagang, akan membuat kita terlihat seperti orang lokal. Peluang dapat harga terbaik pun akan lebih besar.

Semoga tulisan dan sedikit tips yang saya bagikan ini bermanfaat ya. ❤

DSC06682

Gimana? Kalian jadi tertarik mau berburu harta karun ke pasar karat ini juga gak? Atau malah ada yang udah pernah datang ke sini?

Bagi yang udah pernah datang ke sini, udah menemukan harta karun apa aja nih? Atau mungkin ada yang punya pengalaman unik dan menarik selama menyusuri pasar karat ini?  Tulis ceritanya di kolom komentar ya gengs! 😉

Advertisement

7 thoughts on “Berburu Harta Karun di Pasar Karat Kuala Lumpur

Share your thoughts!

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s