Kumpul Teman Tulus

Jika ada yang bertanya siapa musisi Indonesia favorite saya, maka jawabannya ada banyak banget. Tapi jika pertanyaannya diganti menjadi: siapa musisi Indonesia yang paliiiing disukai dan dikagumi oleh Lianda Marta? Jawabannya hanya satu dan kalian pasti sudah bisa menebak siapa dia. Tentu saja cluenya ada di judul postingan ini. 🙂

Flashback dulu ke tahun 2012, kali pertama saya ‘mengenal’ Tulus lewat lagu-lagunya. Di masa itu, saya sudah bekerja di Jakarta, tapi masih ada kost di Bandung, jadi hampir tiap akhir pekan saya bolak balik Jakarta-Bandung. Lagu-lagu dari album pertama Tulus setia menemani saya selama di perjalanan.

Lagu favorite saya dari album pertama Tulus? Tentu saja, Teman Hidup! Lirik di lagu ini bagus sekali. That “bersama arungi derasnya waktu…” part is so damn romantic! ❤

Sejak pertama kali dengar, lagu Teman Hidup ini fix jadi lagu favorite saya dan Abang. Lagu ini jadi salah satu soundtrack hidup kami berdua. 🙂

Tahun 2014, Tulus ngeluarin album baru berjudul “Gajah” dan lagi-lagi di album ini ada lagu favorite saya dan Abang yang sangat relate dengan cerita cinta kami berdua.

Jangan Cintai Aku Apa AdanyaTuntutlah sesuatu, biar kita jalan ke depan. Liriknya mengingatkan saya dan Abang untuk terus do something better. Karena setelah lama bersama, kadang kami terlalu mudah berkompromi untuk satu sama lain. Sampai lupa bahwa ada banyak hal-hal yang perlu dibenahi, demi kebaikan bersama. 🙂

Lalu di album ketiga Tulus yang rilis tahun 2016, lagu Monokrom menjadi favorite saya. Liriknya dalam sekali. Mewakili diri ini yang ingin mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah hadir di dalam hidup saya. Karena sebaik atau seburuk apapun memori yang pernah tercipta, tapi kehadiran mereka memberi warna dalam hidup saya.

Termasuk kehadiran Abang. Yang menjadi saksi tumbuh kembangnya saya dari fase remaja labil ke fase kehidupan seorang wanita dewasa. 🙂

Di mana pun kalian berada, ku kirimkan terima kasih, untuk warna dalam hidupku dan banyak kenangan indah. Kau melukis aku.” ❤

Sebagai seorang penggemar, bertemu dengan Tulus tentu saja menjadi salah satu keinginan yang ingin direalisasikan. Berawal dari nonton konsernya dulu, sampai akhirnya saya ada di satu momen bisa bertemu secara langsung dengan Tulus.

Cerita sedikit ya, tahun 2014 untuk pertama kalinya saya menonton konser Tulus. Abang yang beliin tiketnya. Ceritanya surprise. Padahal mah saya udah bisa menebak kalo saya akan dibelikan tiket konsernya Tulus. 😆

Tapi ternyata, pengalaman nonton konser Tulus untuk pertama kali ini jadi pengalaman nonton konser terburuk yang pernah saya alami. Konser ini diadakan di salah satu tempat hiburan di Mal Pekanbaru. Ruangannya penuh asap rokok dan bagi saya yang sangat gak suka dengan asap rokok, berada di sana sungguh menyiksa sekali. 😦

Infonya, Tulus akan mulai perform jam 9 malam. Tapi faktanya, baru mulai jam 12 malam. Sebelumnya? Musik ajeb-ajeb dulu. 😦

Asli.. perasaan saya campur aduk banget malam itu. Ya kesal, sedih, marah. Tapi mau gimana lagi kan. Udah terjadi. Abang sampai protes ke management Tulus via Twitter. Bagi kami, pemilihan venue konsernya zonk banget!

Mungkin kami yang terlalu polos kali ya percaya aja kalo konser akan dimulai tepat di jam 9 malam. Kenyataannya mah ngga. Mood udah terlalu jelek malam itu dan penampilan Tulus pun jadi biasa aja. 😦

Tulus Pekanbaru 2014

Sejak itu, saya dan Abang gak pernah mau lagi tergiur dengan konser-konser yang diadakan oleh si pihak penyelenggara. Padahal setelahnya mereka ngundang Maliq & D’Essentials yang juga favorite saya. Tapi udahlah, kami kapok! Gak lagi-lagi deh ‘terjebak’ seperti itu. BYE~

Kekecewaan di konser perdana Tulus ini akhirnya terobati setahun kemudian ketika Tulus kembali datang ke Pekanbaru. Bonusnya, kali ini gratis! Tulus hadir untuk mengisi acara salah satu provider telekomunikasi. Acaranya diadakan di atrium Mall SKA Pekanbaru.

Rasanya senang sekali bisa kembali melihat penampilan Tulus dan bernyanyi bersama. Gratis pula! ❤

Dua tahun kemudian, ketika saya dan Abang pindah ke Jakarta, kami berkesempatan untuk menonton konser Tulus lagi. Hari itu, saya yang sedang ada acara blogger di Balai Kartini, naik TransJakarta ke kantor Abang karena mau pulang bareng ke apartment.

Di perjalanan, saya cek timeline Instagram dan dapat info bahwa malam itu ada tapping Konser Ruang Kolaborasi Tulus di Trans TV. Saat itu juga saya langsung ajak Abang ke sana. Akhirnya, kami gak jadi pulang dan melipir ke Trans TV.

The power of mestakung nih. Kami yang gak registrasi sebelumnya tetap bisa masuk dan menikmati penampilan Tulus. Selain ada Tulus, malam itu juga ada Andien, Yura Yunita, dan Rossa.

Karena tapping, jadi satu lagu bisa diulang berkali-kali. Saya dan Abang pun memutuskan pulang lebih awal setelah Mba Andien kelar perform. Tulusnya waktu itu masih take lagu-lagu lainnya. Tapi kami terlalu ngantuk kalo harus nunggu sampai kelar, karena itu juga udah larut malam.

Ketika kami keluar menuju lobby Trans TV, eh ternyata ada Mba Andien dan Mas Ippe. Langsung deh negur, ngobrol sebentar, trus foto bareng deh. Karena saya dan Abang juga ngefans banget sama Mba Andien. Btw, mereka berdua ramah sekali. ❤

Awal 2019 lalu, saya kembali menonton konser Tulus untuk yang keempat kalinya. Kali ini lebih spesial karena konser tunggal. Bertempat di Istora Senayan, konser yang diberi judul Monokrom ini tiketnya udah ludes sejak awal pre sale dibuka.

Sempat ada drama awalnya terkait tiket konser ini. Jadi saya udah beli tiket dari salah satu e-commerce yang menjadi partner acara ini. Transaksinya sudah berhasil. Selang 10 hari kemudian, saya dapat email bahwa akan ada pengembalian dana karena tiket yang saya beli itu sudah sold out.

WHAT?

Permasalahannya bukan duitnya balik atau ngga (ya karena saya percaya aja pasti balik sih), tapi lebih ke : ini ntar akan dapat tiketnya lagi ngga? Karena itu udah 2 minggu menjelang konser dan tiketnya sulit sekali dicari. 😥

Saya sampai cari orang-orang yang jual tiketnya di Twitter atau Instagram. Dan udah bisa ditebaklah harganya beda jauh dari harga asli.

Hingga akhirnya, beberapa hari sebelum konser, saya melihat another e-commerce menjual tiketnya. Ya udah langsung beli. Tapi karena number seating, saya kebagian di tribun paling belakang. Mayan jauh juga. Yang bikin kesel adalah… setelah saya beli tiket kelas Platinum yang ternyata jauh dari stage, eh tiket festivalnya nongol. 😆

Hidup kadang memang penuh drama ya. :’)

Long story short, akhirnya saya berhasil nonton konser Monokrom Tulus meskipun menikmati dari kejauhan. Dan di konser ini, saya pun tersadar bahwa ternyata… SAYA HAFAL SEMUA LAGU-LAGUNYA TULUS DARI ALBUM PERTAMA SAMPAI ALBUM TERAKHIR. Literally hafal saking seringnya diputar di playlist saya.

Konser ini pun jadi konser paling spesial di sepanjang hidup saya karena saya benar-benar bisa ikut bernyanyi bersama dari awal sampai akhir.

Semakin spesial lagi karena di Konser Monokrom ini, Tulus berkolaborasi dengan Papermoon Puppet. Kehadiran teater boneka kesayangan saya di dua lagunya Tulus, menambah dalam makna lagunya. ❤

***

Di bulan Ramadan kemarin, saya dapat info bahwa Tulus akan mengadakan buka bersama penggemarnya. Kegiatan ini bertajuk Kumpul Teman Tulus.

Saya yang gak pernah sama sekali ikutan acara fansclub musisi atau artis apapun, tergerak ingin ikutan hadir juga. Somehow saya merasa, semakin ke sini, Tulus semakin berkelas. Apapun yang dibuat oleh management Tulus makin keren dan worth it banget untuk dinikmati.

Dan ternyata iya, acara buka puasanya intim sekali. Tulus sebaik itu kepada fansnya. Udah beneran kayak ke teman aja gitu.

Tulus juga ngajak teman-teman musisinya untuk hadir di buka puasa bersama malam itu. Awalnya, di info hanya ada Reza Chandika sebagai MC, serta special performance dari Andien dan Yura Yunita. Eh ternyata ada Kunto Aji dan Glenn Fredly juga. Trus masing-masing ditodong nyanyi sama Tulus.

DSCF1705

Senang sekaliiii. Akhirnya bisa lihat Tulus dan Bung Glenn nyanyi Adu Rayu secara live! Kalo mau lihat keseruannya, bisa cek highlight IG story saya ya! 😉

Di momen buka puasa bersama ini juga, akhirnya saya punya kesempatan untuk menyampaikan apresiasi saya secara langsung kepada Tulus. Senang sekali rasanya bisa berada sedekat itu dan ngobrol meski hanya sebentar.

Tentu saja saya gak lupa untuk foto bareng. 🙂

Bersama Tulus

Momen langka lainnya adalah ketika saya mau sholat maghrib. Setelah saya wudhu, eh Tulus datang karena mau sholat juga. Dia senyum ke saya, trus dia ambil wudhu. Ya ampun, SAYA BISA MELIHAT TULUS WUDHU DARI JARAK DEKAT! Hahaha asli starstruck banget saya malam itu. Dan sekagum itu sama sosoknya. :’)

Jadi, jika kembali ke pertanyaan saya di awal tulisan ini, tentang siapa musisi Indonesia yang paliiiing disukai dan dikagumi oleh Lianda Marta, jawabannya sudah jelas ya 🙂

Muhammad Tulus. ❤

I adore and admire him that much.

Semua karyanya sangat indah dan menyentuh hati. Liriknya dalam dan penuh makna.

Tutur kata lisan dan tulisannya juga bikin meleleh. Santun dan manis.

Dari pengamatan saya, ia juga aktif terlibat di berbagai social movement. Dan somehow, auranya terasa adem dan positif. Sungguh luv! ❤

In another note, badan besarnya mengingatkan saya pada sosok Abang. Jadi semakin membuat saya jatuh cinta pada sosoknya. 🙂

DSCF1678

***

Oh ya, ada satu momen bersama Tulus yang akan selalu saya ingat (meskipun saya yakin Tulus pasti gak ingat hahaha). Yaitu momen Tulus mengucapkan selamat atas pernikahan saya dan Abang dalam bentuk video.

Video ini dikirimkan oleh sahabat saya yang tau kalo saya ngefans banget sama Tulus. Pertama kali menerima video itu langsung heboh sendiri hahahahaha.

Saking sayangnya sama video ucapan dari Tulus ini, filenya sampai saya backup di mana-mana. Ya di laptop, di harddisk, di google drive, dan diupload juga ke YouTube. 😆

***

Baiklah, sekian cuap-cuap saya kali ini. Ini isi tulisannya udah kayak curhatan anak muda yang naksir gebetan ya? Hahahahaha. Asli deh, ketika mau datang ke buka puasa ini aja rasanya deg-degan sekali seperti mau ketemu cem-ceman. :))))

*insert lagu Pacarku Superstar-nya Project Pop*

Sepertinya ini satu-satunya tulisan di blog liandamarta.com yang berisi ungkapan perasaan saya untuk laki-laki selain Abang. Kalo orangnya Tulus, sepertinya Abang akan setuju. Eh gimana? Hahahahahaha. #halu

Kalian ada yang pernah ‘naksir’ sama public figure gak sih gaes? Share dong ceritanya di comment! Biar saya gak halu sendirian.

P.S. Prestasi saya di pertengahan tahun ini: masuk ke Instagram feed dan IG story-nya Tulus! Hahahahahaha. Ada yang bisa nemuin saya di foto-foto berikut ini?

Advertisement

5 thoughts on “Kumpul Teman Tulus

  1. Ikha

    lagu-lagunya Tulus emang enak buat didenger, tp aku blm sengefans mbak marta yg sampe apal semua. hanya suka dengerin sebagian besar. :’)

    kucoba nyari mbak difotonya, hahaha. tp blm nemuin.

    anyway salam kenal, mbak. 🙂

    Like

    Reply
  2. Dita

    waaah seru banget acaranya, aku juga ngefans sama Tulus selain karyanya bagus pribadi orangnya kayaknya juga menyenangkan. Btw Lia kok tambah imut yahh, kangen nih!

    Like

    Reply
  3. Sekar

    Waaaaa aku juga suka tuluuusss. Lagu-lagunya easy listening. Video clipnya pun manis banget dan meaningful. Kayaknya hidup jadi santai dan simple kalo beraktivitas ditemenin lagu tulus hah

    Like

    Reply
  4. Pingback: Cerita Ramadan dan Lebaran Tahun Ini | liandamarta.com

Share your thoughts!

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s