Mungkin masih ada yang bertanya-tanya ada apa aja sih di Tanjungpinang? Atau malah mungkin masih ada yang belum tau Tanjungpinang itu di mana? 🙂
Tanjungpinang adalah ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Kota kedua terbesar di Provinsi Kepulauan Riau setelah kota Batam. Secara geografis Tanjungpinang berada di Pulau Bintan. Di pulau ini terdapat 2 kota/kabupaten, yaitu Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.
Tanjungpinang mungkin ‘kalah tenar’ dibandingkan Batam dan Bintan, tapi kota ini punya banyak sekali potensi wisata yang bisa dikembangkan untuk menarik perhatian wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Tanggal 15 sampai 17 Mei 2017 kemarin, saya bersama rekan-rekan blogger, media, dan travel agent berkesempatan untuk mengeksplor Kota Tanjungpinang dalam rangkaian kegiatan famtrip yang diadakan oleh Dinas Pariwisata Kota Tanjungpinang.
Transportasi Menuju Tanjungpinang
Untuk sampai di kota Tanjungpinang, kita bisa masuk melalui dua gerbang utama kota ini: Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah dan Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura.
Sampai saat ini, sudah ada 3 maskapai yang menyediakan rute penerbangan langsung dari Jakarta menuju Tanjungpinang, yaitu Garuda Indonesia, NAM Air, dan Lion Air. Selain dari Jakarta, ada pula direct flight Pekanbaru-Tanjungpinang dengan maskapai Xpress Air, hanya saja jadwal penerbangannya baru 1x dalam seminggu.
Saya sendiri bersama rekan-rekan blogger dari Batam pergi ke Tanjungpinang dengan menggunakan ferry. Ini bisa jadi alternatif transportasi bagi wisatawan yang mau berlibur ke Tanjungpinang. Dari pelabuhan Telaga Punggur di Batam menuju pelabuhan Sri Bintan Pura waktu tempuhnya sekitar 1 jam.
Pilihan ferry dari Batam ke Tanjungpinang sangat bervariasi. Salah satu yang paling banyak diminati adalah MV Oceanna dengan harga tiket sebesar Rp57.500 untuk satu kali perjalanan. Harga tersebut belum termasuk pass pelabuhan sebesar Rp10.000.
Wisatawan mancanegara yang ingin mengunjungi Tanjungpinang juga bisa menggunakan ferry. Yaitu dari Ferry Terminal Tanah Merah di Singapura atau Ferry Terminal Situlang Laut di Johor Bahru.
Akomodasi di Tanjungpinang
Untuk masalah akomodasi/penginapan, Tanjungpinang punya banyak pilihan hotel, mulai dari wisma, hotel bintang 3 sampai hotel bintang 4.
Dalam kegiatan famtrip beberapa hari lalu, saya berkesempatan ‘mengintip’ ke dua hotel bintang 4 yang ada di Tanjungpinang. Yaitu Aston Tanjungpinang Hotel & Conference Center dan CK Tanjungpinang Hotel & Convention Center.
Kedua hotel tersebut memiliki fasilitas hotel yang sangat lengkap. Mulai dari berbagai tipe kamar, meeting room, kolam renang, gym, spa, lounge, dsb. Rate kamar baik di hotel Aston maupun di hotel CK sangat variatif. Mulai dari 800an ribu sampai jutaan rupiah.
Ada satu hal yang menarik perhatian saya saat mengunjungi hotel Aston di Tanjungpinang. Yaitu tersedianya kamar tipe Studio yang khusus diperuntukkan bagi solo traveler ketika berkunjung ke Tanjungpinang.

Salah satu contoh kamar di Tipe Deluxe CK Hotel. Rate Rp988.000++ per malam
Berikut ini alamat lengkap serta nomor telfon untuk kedua hotel tersebut.
Aston Tanjungpinang Hotel & Conference Center
Jln. Adisucipto KM 11 Tanjungpinang – Kepulauan Riau
Phone. 0771 442 947
CK Tanjungpinang Hotel & Convention Centre
Jln. R. H. Fisabilillah KM 8 No. 10 Tanjungpinang – Kepulauan Riau
Phone. 0771 4440 888
Objek Wisata di Tanjungpinang
Secara garis besar, objek wisata di Tanjungpinang terbagi ke dalam 3 kategori: wisata sejarah, wisata religi, dan wisata kuliner.
Untuk wisata sejarah, kita bisa menyeberang ke Pulau Penyengat, sebuah pulau yang memiliki banyak peninggalan benda cagar budaya yang sangat erat kaitannya dengan perjalanan sejarah Kerajaan Riau. Dari Tanjungpinang ke Pulau Penyengat dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 15 menit dengan menggunakan pompong atau perahu kecil. Biayanya sebesar Rp7.000 per orang untuk sekali jalan.
Bagi yang ingin melakukan wisata religi, bisa mengunjungi tempat-tempat peribadatan bersejarah yang ada di kota Tanjungpinang. Penganut agama muslim bisa mengunjungi Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat. Sedangkan bagi penganut agama kristen bisa mengunjungi Gereja Ayam yang merupakan salah satu gereja tua di Tanjungpinang. Konon gereja ini dibangun pada masa pemerintah kolonial Belanda.

Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat
Sedangkan bagi yang ingin berwisata kuliner di Tanjungpinang, bisa mencicipi beragam sajian kuliner khas kota ini. Tentu saja, seafood menjadi pilihan utamanya. Mulai dari gonggong, sotong, kepiting, dsb. Jangan lupa untuk mencicipi otak-otak yang juga merupakan makanan khas di Kepulauan Riau. 🙂
Wisata Kuliner di Tanjungpinang
Seperti yang saya bilang tadi, kalo wisata kuliner di Tanjungpinang sangat identik dengan makanan olahan laut. Salah satu rumah makan yang saya kunjungi saat kegiatan famtrip beberapa hari lalu adalah Pondok Makan Sarbana di Kampung Bulang Laut, Tanjungpinang.
Kalo berkesempatan makan di Pondok Makan Sarbana ini jangan lupa untuk mencicipi otak-otaknya karena enak banget! Saking enaknya saya sampai lupa foto otak-otaknya, karena udah habis dimakan hehehe. Hampir semua menu yang saya icip di rumah makan ini enak-enak sekali. Ada gonggong, kepiting lada hitam, ikan asam pedas, dan udang goreng tepung.
Tapi sensasi makan gonggong di Pondok Makan Sarbana kurang nendang euy. Karena gonggongnya udah dikeluarin dari cangkangnya. Yang seru itu kalo bisa makan gonggong yang masih berada di dalam cangkang.
Dan pengalaman tersebut akhirnya saya rasakan saat makan malam di hari terakhir kegiatan famtrip kami. Tepatnya di Restaurant Sei Enam. Berbagai lauk pauk disajikan di atas meja. Tapi satu yang paling menarik perhatian saya, yaitu gonggong!
Yang belum pernah makan gonggong, saya kasih sedikit gambaran ya bagaimana cara makannya. Jadi si gonggong ini kita tarik keluar dari cangkangnya dengan bantuan tusuk gigi. Lalu makan dengan dicocol ke cabe yang sudah disediakan. Nom nom!
Sebagai penutup kegiatan famtrip Kota Tanjungpinang, saya dan rombongan pesta seafood! Tidak hanya gonggong saja, tetapi juga ada ikan, udang, dan kepiting. Aduh, nikmat sekali rasanya. :’)
Pokoknya ya kalo berkunjung ke Tanjungpinang gak boleh dilewatkan banget deh pesta seafood seperti ini. Bagi yang alergi yaaa harap bersabar ya, ini ujian. 😛
***
Anyway, bagi yang baru pertama kali ke Tanjungpinang dan mungkin masih merasa bingung harus ke mana aja dan harus melakukan apa saja, tidak perlu khawatir. Karena Tanjungpinang punya Tourism Information Centre (TIC) yang buka setiap hari mulai dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam.
TIC ini terletak di tepi laut, tidak jauh dari Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura. Bentuk bangunannya dibuat menyerupai gonggong, sehingga gedung ini diberi nama Gedung Gonggong.
Di gedung gonggong atau TIC ini, kita bisa mendapatkan berbagai informasi mengenai kota Tanjungpinang. Baik itu seputar informasi destinasi wisata, kuliner, dan berbagai hal lainnya. Di dalam TIC ini juga kita bisa melihat tayangan mengenai profil pariwisata kota Tanjungpinang dan rencana pengembangan beberapa destinasi wisata, salah satunya Masjid Terapung yang rencananya akan dibangun di tepi laut tidak jauh dari TIC ini.
Di TIC ini juga, wisatawan bisa membeli souvenir khas kota Tanjungpinang. Salah satunya adalah tanjak, atau topi khas Melayu yang lazim digunakan oleh laki-laki.
***
Baiklah, semoga postingan ini bermanfaat ya. Semoga semua yang baca bisa dapat gambaran ada apa aja di Tanjungpinang. Dan yang paling penting, semoga jadi lebih mengerti bahwa Tanjungpinang itu berbeda dengan Pangkalpinang. Karena Tanjungpinang ada di Kepulauan Riau, sedangkan Pangkalpinang ada di Bangka Belitung.
Jadi gimana? Berminat untuk datang langsung ke Tanjungpinang? Atau malah ada yang udah pernah ke sini? Share dong di kolom komentar. 🙂
pengen juga ke tanung pinang seru kayaknya kak
LikeLiked by 1 person
Iya seru win, banyak yang bisa dieksplor 🙂
LikeLike
tanjung pinang emang istimewa yah kak .. jadi pengen kesana lagi
LikeLike
Yuk ke sana lagi. Main ke pantainya 😀
LikeLike
Oh iya.. Hampir ketuker td antara tanjungpinang dan pangkalpinang. Penulisannya emang digabung gitu ya kak, btw?
Ah aku alergi seafood 😆 Hotel CK ga pernah denger, adanya tersedia disana saja, kah?
LikeLike
Nah lhooo jangan sampai ketuker ya, karena beda provinsi ehehehe. Iya aku pernah baca kalo untu penulisan tempat digabung. Sama seperti Bukittinggi, Labuhanbatu, dll.
Yah sayang sekali kalo alergi seafood berarti kalo ke tanjungpinang kamu ndak bisa diajak pesta seafood dong hehehe. CK Hotel ini memang hotel lokal di sana.
LikeLike
wahhh aku juga ke masjid raya sultan Riau ituuuu, di luar puanaaaas banget tapi di dalemnya adem hehehe 😀
LikeLike
Iya benar, Penyengat panasnya benar-benar menyengat yaaaa. Ini kamu ke Masjid Raya Sultan Riau waktu kunjungan ke BLR ya, Dit?
LikeLike
iya Lia, tapi belom ditulis hahaha 😀
LikeLike
Ayo tulis, Dit. *nodong*
LikeLike
Pengen ih suatu saat ke tanjung pinang, soalnya cuma pernah ke batam, itu juga waktu masih seragaman putih merah :”D
buat transportasi umumnya gimana kak? apa kira2 yg bisa jadi andalan ?
LikeLike
Yuk! Dari Batam tinggal nyeberang aja cuma 45 menitan hehehe.
Hmm to be honest aku kemarin kurang explore transportasi umum di sana nih. Dari hasil ngobrol dengan guidenya, angkot sih masih ada tapi gak banyak. Kalo untuk wisatawan sih kayaknya lebih disarankan untuk nyewa mobil.
LikeLike
berarti enak ramean ya kak, biar sharing rental mobilnya banyak hahah
LikeLike
Iya benar banget. 🙂
LikeLike
dimana mana kalau sudah ada seafood saya haru angkat tangan dan ingin memakannya
LikeLike
Doyan seafood, Mas? Kalo doyan harus banget nih ke Tanjungpinang 😀
LikeLike
di Tanjung Pinang ada Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah.
kami di Malaysia ada Masjid Raja Haji Fisabilillah.
maka benarlah kita bersaudara
LikeLike
Iya benar kita bersaudara. 🙂 Sudah pernah ke Pulau Penyengat, cik? Untuk melihat cerita masa lalu kerajaan Johor Riau? 🙂
LikeLike
belum ada kesempatan lagi ke sana, hanya membaca sahaja melalui buku-buku sejarah bagaimana bersaudaranya Johor-Riau sekaligus memasukkan Singapore & Pahang.. ohh boleh masuk dalam bucket list melawat objek sejarah disana..
LikeLike
Semoga ada kesempatan untuk berwisata ke Tanjungpinang ya cik 🙂
LikeLiked by 1 person
Pingback: 7 Hal Yang Bisa Dilakukan di Tanjungpinang | liandamarta.com
Pingback: 7 Hal Yang Bisa Dilakukan di Pulau Penyengat | liandamarta.com
Sudah berapa tahun tidak bawa group ke Tanjung Pinang.Sebagai pemandu pelancungan saya akan bawa group kesini tk lama.Harap2 Ada penambahan lokasi2 YG menarik.
Terima kasih.
LikeLike
Sama-sama. Semoga bermanfaat dan selamat melancong ke Tanjung Pinang! 🙂
LikeLike