Awal tahun 2015 diawali dengan agenda piknik saya bersama teman-teman relawan Akademi Berbagi Pekanbaru. Tujuan kami adalah Pusat Latihan Gajah Riau yang berada di Minas.
Pusat Latihan Gajah Riau dapat ditempuh dalam kurun waktu kurang lebih 1,5 jam perjalanan. Letaknya di jalan lintas Pekanbaru dan Duri. Sebenarnya ada jalan pintas yang bisa dilalui, yaitu melewati kawasan PT Chevron Pacific Indonesia. Tapi butuh pass khusus jika mau masuk ke kawasan tersebut.
Sepanjang perjalanan yang ditemui adalah perkebunan sawit di sebelah kiri dan kanan. Jalan lintas Pekanbaru-Duri ini cenderung sepi, jadi banyak kendaraan yang ngebut-ngebutan. Pokoknya mah kudu ekstra hati-hati kalo lewat jalan lintas ini.
Sekitar 1 jam perjalanan, di sebelah kiri jalan akan terlihat sebuah jalan tak beraspal dan plang Pusat Konservasi Gajah (Elephant Conservation). Nah, itulah jalan masuk menuju Pusat Latihan Gajah Riau ini.
Jalan yang tadinya beraspal, berubah menjadi jalan berpasir dan berkerikil. Pemandangan di kiri dan kanan jalan masih sama, perkebunan kelapa sawit dan pipa-pipa besar milik PT Chevron Pacific Indonesia.
Pusat Latihan Gajah Riau ini merupakan milik pemerintah. Tepatnya Kementerian Kehutanan yang bekerja sama dengan PT Chevron Pacific Indonesia. Gajah-gajah yang ada di Pusat Latihan Gajah Riau ini adalah gajah-gajah liar yang sering masuk ke perumahan penduduk setempat. Gajah-gajah tersebut kemudian ditangkap dan dibawa ke Pusat Latihan Gajah ini.
Well, sebenarnya gajah-gajah tersebut juga gak bisa disalahkan ya. Mereka masuk ke perumahan penduduk untuk mencari makan. Habitat aslinya yang sering digerus untuk kepentingan manusia, semakin lama semakin menghilang. Jadi, ‘wajar’ kalo mereka akhirnya mencari makan ke kawasan perumahan penduduk.
Luas areal Pusat Latihan Gajah ini sendiri juga berkurang drastis dari sekitar 7 tahun lalu. Dulu luasnya lebih dari 10.000 hektar. Tapi sekarang luasnya hanya beberapa ribu hektar saja. Oh ya, selain di Minas, Pusat Latihan Gajah Riau ini juga ada di Duri. Tapi, jumlah gajahnya tidak sebanyak dengan yang ada di Minas.
Di Pusat Latihan Gajah Riau, kita bisa piknik sambil makan siang bareng. Saya dan teman-teman relawan Akber Pekanbaru memutuskan untuk potluck. Kami bagi tugas untuk bawa makanan masing-masing dan kemudian makanan tersebut kami gelar di atas tikar untuk dimakan bersama. Oh ya, kalo gak bawa tikar, jangan khawatir. Bisa pinjam ke petugas di sana. 🙂
Masuk ke Pusat Latihan Gajah Riau ini tidak dikenakan biaya sama sekali. Ya kalo petugasnya ada ngasih pinjam tikar atau bantu beres-beres, paling kasih uang seikhlasnya sebagai ucapan terima kasih. 🙂
Setelah kenyang makan siang, kami pun turun ke area sungai, tempat di mana gajah-gajah ini sering ‘nangkring’ untuk makan dan mandi. Gajah-gajah di sana cukup ‘tourist friendly’. Jadi gak perlu takut untuk mendekat.
Selain ngasih makan gajah, kita juga bisa ikut mandiin gajah lho. Gajah-gajah di Pusat Latihan Gajah Riau ini mandinya 2 kali sehari. Pagi dan sore.
Kalo mau ikut mandiin gajah, pastikan bawa baju ganti ya. Soalnya gajahnya suka iseng nyemburin air dari belalainya. 😀
Nah, kalo gajah-gajahnya udah bersih, mereka siap untuk menjamu kita dengan atraksi-atraksi pintarnya. 😉
Jadwal pertunjukan gajah di Pusat Latihan Gajah Riau ini by request. Ya maklum aja, pengunjungnya belum terlalu ramai. Jika mau lihat pertunjukan ini, kita dikenakan biaya Rp500.000 per pertunjukan. Kalo pergi ramean, bisa patungan sama teman-teman. 😉
Pertunjukan diawali dengan perkenalan dari gajah-gajah yang akan unjuk gigi. Ada Ngatini (gajah betina, berat sekitar 1,6 ton), Budi (gajah jantan, berat sekitar 1,5 ton), dan Robin (gajah jantan, berat sekitar 1,9 ton).
Setelah berkenalan dengan gajah-gajah tersebut, beragam atraksi pun dimulai. Ada atraksi duduk di atas kursi, duduk di tanah, main basket, main hula hop, main harmonika, hingga tanding adu penalti. Wah, keren! 😀
Ngatini, Budi, dan Robin secara bergantian menunjukkan atraksi-atraksi tersebut. FYI, gajah-gajah ini memang dilatih khusus karena seringkali ikut rombongan sirkus yang keliling ke kota-kota. Jadi, gak heran dong ya kenapa gajah-gajah ini pintar sekali hehehe. 😀
Selama pertunjukan berlangsung, petugas juga memberikan berbagai penjelasan tentang gajah-gajah ini. Jadi, gajah-gajah yang ada di Pusat Latihan Gajah Riau ini adalah gajah Asia. Di dunia ini cuma ada 2 jenis gajah, yaitu gajah Asia dan gajah Afrika.
Hmm.. emang apa bedanya gajah Asia dan gajah Afrika?
- Besar telinga gajah Asia sama dengan kepalanya. Sedangkan pada gajah Afrika, telinganya 2-3x lebih besar daripada kepalanya.
- Pada gajah Asia, perbedaan jantan dan betina bisa dibedakan dari gadingnya. Gajah Asia jantan, ada gading. Sedangkan gajah Asia betina, tidak ada gading. Nah, pada gajah Afrika, gajah jantan dan betina sama-sama memiliki gading.
- Kuku gajah Asia lebih banyak daripada kuku gajah Afrika. Pada gajah Asia kuku kaki depan ada 5 dan kuku kaki belakang ada 4. Sedangkan pada gajah Afrika, kuku kaki depan ada 4 dan kuku kaki belakang ada 3.
- Bentuk tengkorak kepala juga berbeda. Tengkorak kepala gajah Asia berbentuk huruf O, sedangkan tengkorak kepala gajah Afrika berbentuk huruf M.
- Perbedaan lain bisa dilihat dari bagian ujung belalai yang menyerupai jari. Pada gajah Asia, hanya ada 1 ‘jari’ tepatnya di bagian atas. Sedangkan gajah Afrika memiliki 2 ‘jari’ yaitu di atas dan bawah.
Wah, selain liburan, juga nambah pengetahuan baru nih seputar gajah hihihi. 😉
Highlight dari perjalanan kami ke Pusat Latihan Gajah Riau adalah touring keluar masuk hutan naik gajah-gajah tersebut. Seekor gajah bisa ditumpangi oleh 2-3 orang selain guide. Saya dan Abang naik si Robin yang badannya paling besar. Biar kuat menopang kami berdua yang badannya gak kalah besar. 😆
Durasi perjalanan sekitar 15 menit dengan melewati hutan dan sungai. Rasanya gimana? Cukup menegangkan! Terutama saat si gajah turun ke sungai dan kemudian naik lagi. Mayan bikin jantung deg-degan takut jatuh kecebur hahaha.
Saya yang niatnya pengen mendokumentasikan pemandangan di perjalanan, cuma bisa megangin kamera erat-erat karena takut jatuh. 😆 Abang yang duduk bagian belakang gak kalah erat melukin saya dan si guide, soalnya yang duduk di belakang itu pas banget duduk di pinggulnya gajah yang naik turun sepanjang jalan. 😆
Oh ya, kalo mau touring naik gajah ke dalam hutan, bayarnya Rp75.000 per orang. Kalo mau yang durasinya lebih lama dan treknya lebih sadis lagi juga ada. Tinggal request aja ke petugasnya hehe. Untuk anak kecil juga bisa naik gajah di sekitar area pertunjukan, bayar Rp25.000 per orang untuk 5-10 menit. 🙂
Jadi gimana, penasaran pengen datang berkunjung ke Pusat Latihan Gajah Riau ini, gak? 😉
Penasaran dengan treking sama si gajah di rute tersadis :heheh
Seru! Pemandangannya indah, gajahnya lincah, aksesnya pun lumayan mudah 😀
Semoga saya ada kesempatan tandang ke sana :amin
LikeLike
Iya katanya treknya naik turun lebih curam. Trus di perjalanan kurang lebih 1 jam. Aku yang 15 menit doang udah pegel sebadan-badan hahaha.
Amin.. Semoga kapan-kapan bisa berkunjung ke Riau ya 🙂
LikeLiked by 1 person
Belum pernah naik gajah deh kayaknya. Tapi selalu kasian kalo liat di kebun binatang yang gak dirawat. Itu gajahnya cantik amat gadingnya 😀
LikeLiked by 1 person
Iya Aiko. Kalo di kebun binatang kebanyakan gajahnya gak dirawat ya. Kalo di pusat latihan gajah ini, gajah-gajahnya bener-bener dirawat. Pelatihnya keliatan banget sayang sama gajah-gajah ini. 🙂
LikeLike
Seneng liat hewan yang terawat dengan baik ya 😀
LikeLike
Iyaaa seneng lihatnyaa 🙂 Lihat interaksi petugas sama hewannya juga so sweet banget ^_^
LikeLike
“Badannya gak kalah besar” ya mbak 😀
LikeLike
Iya, badannya gak kalah besar sama gajahnya hahahaha
LikeLike
oh di Riau ada juga ya pelathiahn gajah 🙂
LikeLike
Iya ada mbak 🙂 di Medan juga ada ya mbak?
LikeLike
Ngeliat gajah dimandiin di sungai lucu bangeth, tp kalau naik2 ke badannya aku nyerah, kesian 🙂
****
Terbang Dengan Balon Udara Menikmati Kota Cappadocia
LikeLike
Aku pun agak gak tega waktu itu mbak, tapi penasaran juga pengen ngerasain gimana naik gajahnya hehehe
LikeLike
Prosedur buat berkunjung ke sana gimana ya Lia? Gak pake pendaftaran gitu kah? Masuknya gratis, langsung datang dan masuk saja? Mereka buka setiap hari?
LikeLike
Iya bisa datang langsung aja ke sana, Miwwa. Gak pake pendaftaran dan gratis, kecuali kalo mau lihat show atau naik gajah baru bayar. Tiap hari buka, tapi saranku datang pas weekend aja, Sabtu atau Minggu gitu.
LikeLike
ada rencana mau ke sana sama temen2 Pingu.. mudah2an tercapai.. thanks ya infonya 🙂
LikeLike
Sippp sama-sama, Miwwa 🙂
LikeLike
baru tahu nih mak di Riau ada tempat konservasi gajah, taunya selama ini d Lampung..makasih mbak info dan ceritanya bermanfaat banget..
LikeLike
Sama-sama mak. Semoga bermanfaat dan bisa ajak anak2 liburan ke sana ya mak 🙂
LikeLike
asyiknya bisa kesana….aku mau nyoba treking gitu sama gajah
makasih infonya mak…pengen seh…hiks biasanya cuma liat dikebon binatang
LikeLike
Iya sama2 mak. Lumayan lho mak di sana, bisa jadi tempat liburan murah meriah hehe. Trekking naik gajah bisa jadi pengalaman seru. Ayo ke sana mak! 😉
LikeLike
Wah seru sekali ya mak. Pemandangan selama Perjalanan menuju kesana cantik ya mak 🙂
LikeLike
Iya mak, perjalanannya kanan kiri banyak kebun sawit mak 🙂
LikeLike
Keren trip nya mbak, nice pict juga.. Btw klo yg di Duri tau gak mbak persis lokasinya? Thanks anw
LikeLike
Yang di Duri aku kurang tau euy. Belum pernah ke sana. Nanti coba aku cari info ke temen-temenku ya. 🙂
Anyway, makasih yaa 🙂
LikeLike
kampungku di Duri, hiksss jadi kangen. tapi sejujur-jujurnya walaupun bertahun-tahun tinggal di Duri belum pernah sekalipun ke pusat pelatihan gajahnya. jaman tinggal disana, beberapa kali lihat gajah atau monyet dan pernah harimau nyasar masuk komplek.
LikeLike
Waaah mbak kapan pulkam lagi ke Duri? Kalo pulkam bisa tuh dicobain main ke Pusat Pelatihan Gajahnya, lumayan nambah ilmu tentang gajah mba 😉
Anyway, dulu tinggal di camp ya? Daerah camp gitu memang sering banget ‘dikunjungi’ sama gajah, monyet, harimau, dkk yah 🙂
LikeLike
Dulu tinggal disana. Skrg sdh pindah ke siantar. Hehehehe.. sepanjang tinggal disana nga prnh kmn2. Pas sdh pindah baru tau ini. Hehehe
LikeLike
Oh sekarang di Siantar ya mbak. Asik dong di sana. Aku udah lama pengen ke Siantar tapi belum kesampaian sampe sekarang hehehe.
LikeLiked by 1 person
Suatu hari nanti pasti kesampaian ke siantar dan sekitarnya. Aminnn..
LikeLike
Amiinnnn.. 🙂
LikeLiked by 1 person
🙂
LikeLike