A Happy Moment for My Bestfriend

Kalo kata orang, kebahagiaan itu menular.

Menurut saya, itu benar.

***

Oktober 2012 lalu, saya mendapat kabar kalo salah satu sahabat saya semasa SMA, Intan, dilamar! Pacarnya Intan namanya Jimmy, juga merupakan teman saya semasa SMP & SMA. Mereka jadian di tahun 2006 silam. Saya masih inget banget momen ketika dulu Jimmy ‘nembak’ Intan. Kodenya (yang dulu selalu ditulis Intan ketika masa-masa sekolah, haha) adalah 01.01.06 01.03. Get it? 😉 Yes, it means : 1 Januari 2006 jam 01.03 pagi. Waktu itu, saya, Intan, Jimmy dan teman-teman Sadhe (kelas X-D Smansa Batam Angkatan 2007) sedang merayakan liburan tahun baru bersama di resortnya Intan. Kalo cerita tentang liburan tahun barunya bisa satu postingan sendiri nih hehehe. Singkat cerita, abis doa bersama dan menunggu detik-detik pergantian tahun, terjadilah tragedi ‘penembakan’ itu di sebuah kursi yang belakangan disebut-sebut Intan sebagai “kursi keramat” 😆

First time they're being a couple : 01.01.06 01.03

First time they’re being a couple : 01.01.06 01.03

Flashback sedikit ya, saya dan Intan itu udah sekelas dari kelas 1 SMA, lalu sekelas lagi di kelas 2 dan kelas 3. Tapi di pertengahan kelas 3 SMA, saya pindah ke Pekanbaru ikut si Ayah yang pindah tugas. Walaupun pindah kota, saya dan Intan tetap keep in touch. Sampai akhirnya kita kuliah; Intan di Jakarta, saya di Bandung. Waktu kuliah, sempat beberapa kali kita saling ngunjungin.

Awal mula kedekatan saya dan Intan itu waktu kelas 1 akhir. Semakin dekat ketika masuk ke kelas 2. Trus kita bikin geng gitu (kan dulu anak SMA jaman banget ya ngegeng :lol:). Nama gengnya KEJORA, singkatan dari Kelompok Jomblo Ceria. Walaupun pada saat itu, gak semua personilnya pada jomblo. Hahahahaha. Jaman SMA dulu, anak-anak Kejora kalo pulang sekolah, selalu nebeng Intan. Jadi, kalo udah bel pulang sekolah, pada duduk manis deh tuh, nungguin dijemput sama Om Asrul. Mobil Pajero Intan saat itu diisi dengan kami-kami yang berjumlah 12 orang ini. Kebayang gak tuh gimana duduknya? 😆

Back to the topic, ketika mendengar berita lamaran sahabat saya ini, disusul dengan rencana pernikahan mereka beberapa bulan kemudian, sukses bikin saya (dan juga teman-teman lainnya), ikut merasakan kebahagiaan yang dirasakan oleh Intan. Setelah mendapatkan tanggal pastinya, saya langsung arrange schedule untuk bisa hadir di acara pernikahan Intan, yang diselenggarakan tanggal 1 dan 2 Juni 2013 lalu di Batam.

Pilihan penerbangan Pekanbaru ke Batam (ternyata) memang gak flexible yah. Satu-satunya penerbangan paling pagi cuma Wings Air (yang harganya saingan bok sama Garuda). Sisanya di jam-jam yang gak bersahabat dengan orang kantoran seperti saya ini. Acaranya Intan sendiri dibagi ke dua hari, yaitu akad nikah dan acara adat di tanggal 1 Juni dan resepsi di hari berikutnya. Berhubung acara akad akan dimulai pagi hari, otomatis saya harus ambil tiket paling pagi di hari Sabtu tanggal 1 Juni, atau sehari sebelumnya. Too bad, last flight PKU-BTH itu di jam 5 sore dan saya jam segitu di hari Jum’at masih ngantor dan kantor saya amat sangat ribet untuk minta izin kalo mau pulang cepat. Hiks! Alhasil saya ambil aja itu si Wings Air tanggal 1 Juni jam 6 pagi, dengan perencanaan : nyampe batam sekitar jam 7 pagi langsung cus ke rumah Intan buat dateng acara akad. Sementara untuk tiket pulang, berhubung acara resepsinya malam hari dan last flight BTH-PKU juga cuma ada di jam 4 sore, akhirnya saya putuskan untuk balik ke Pekanbaru di hari berikutnya dan izin ke kantor sehariiii ajah. Huehehehe.. 😆

Akan tetapi, rencana tinggallah rencana. Sehari sebelum keberangkatan saya ke Batam, saya dapat SMS dari si maskapai penerbangan, bahwasanya penerbangan saya ke Batam tanggal 1 Juni jam 6 pagi itu dicancel dan direschedule ke jam……….. 08.50 ajah! Oh plis, saya sampai di Batam, acara akadnya udah selesai kaliiii kalo berangkat jam segitu mah. Saya baleslah itu SMS si mas-masnya, nanya ada jadwal pagi gak, trus ditelfon sama deyse. Katanya pilihannya cuma jam 08.50 dan jam 17.10 di hari Jum’at itu. Langsung refleks cek jam, saat itu jam 8 pagi dan saya ngantor. Kayanya gak mungkin juga ngejar dan maksain flight sore hari itu juga. Saya belum packing, belum lagi ngurus izin ke kantor untuk pulang cepat, dan hari Senin kan saya udah rencana mau izin juga, gak enak ninggalin kantor terlalu lama. Jadi, dengan berbesar hati, ya sudah saya oke-in aja jadwal yang jam 08.50 itu dan mengikhlaskan diri untuk tidak hadir di acara akad nikahnya Intan & Jimmy. 😥

Oh ya, pada saat saya check in, saya kan iseng yah nanya ke si mbak penjaga counternya Wings Air, kenapa penerbangan saya jam 06.00 pagi itu direschedule. Apa penerbangan PKU-BTH jam segitu dihapuskan? Soalnya terakhir kali ke Batam bulan Maret lalu, saya masih bisa ‘terbang’ di jam segitu. Dan ini tiketnya udah saya beli sejak tiga bulan lalu, baru dikasi tau info reschedulenya H-1 coba! Mau tau apa jawaban si mbak penjaga counter check in? Katanya, penerbangan saya di-cancel karena gak ada penumpangnya. Oh please, gimana nasib saya dan (mungkin) beberapa orang lain yang berniat bangun pagi karena memang ada kegiatan lain yang dikejar? Seharusnya, maskapai penerbangan juga memberlakukan “satu orang tetap berangkat” macam di travel-travel BDG-CGK gitu, instead of mengcancel penerbangan seperti ini. Hiks.

Long story short, saya sampai di Batam sekitar jam 10.00 pagi, langsung cus ke rumah Intan. Sampai di rumah Intan udah jam 11, acara akad (tentu saja) sudah selesai. Si pengantin wanita sedang ganti baju dan dirias untuk acara adat Melayu, sedangkan pengantin pria sudah pulang ke rumahnya. Sekitar jam 2 siang, pengantin pria datang bersama rombongan keluarga besarnya, dan dimulailah acara berbalas pantun ala orang Melayu. 🙂

Oh ya, saya baru sadar satu hal, tanggal pernikahan Intan dan Jimmy ini serupa tapi tak sama dengan tanggal jadiannya : 01.06.13. Ih, bisa aja deh milih tanggal cantik! Hehehe.

Acara resepsi keduanya diadakan di hari berikutnya, tanggal 2 Mei 2013 sekitar pukul 7 malam. Perpaduan budaya Melayu dan Padang mendominasi acara resepsi ini. Maklum saja, sang pengantin wanita itu Melayu tulen sementara si pengantin pria Padang tulen. Jadilah ini baralek gadang-nya orang Melayu dan Padang. Dan tentu saja menjadi ajang reuni untuk anak-anak Smansa Batam 2007. Karena mereka berdua ini The Couple Icon-nya Smansa Batam 2007. 😀

Momen paling romantis di acara resepsi Intan & Jimmy ini menurut saya adalah ketika Intan menyanyikan lagu A Thousand Years buat Jimmy. Duh ya, suara Intan yang memang dari sononya udah keren banget ditambah dengan momen resepsi pernikahan yang super-sweet itu, sukses bikin pengen mewek! Setelah 7 tahun lebih mereka pacaran, pake adegan long distance relationship juga loh selama kurang lebih 4 tahun (Intan di Jakarta, Jimmy di Kuala Lumpur), dan oh ya jangan lupakan masa-masa Intan co-ass di berbagai kota sementara Jimmy bekerja di Batam. Semuanya sukses mereka lewati dengan mulus. Mulus in literally. Saya gak pernah melihat mereka berantem, putus nyambung atau apapun lah itu namanya. Kalo masalah, saya yakin pasti ada, itu wajar di setiap hubungan, tapi bagaimana cara mereka berdua mengatasi masalah itu yang saya salutkan. Sampai tidak pernah ada gosip-gosip negatif berhembus tentang hubungan keduanya. Mulus bak jalan tol. Hehehe.

Sebagai penutup postingan yang panjang ini, saya sebagai salah seorang teman yang cukup dekat dengan Intan & Jimmy, yang sedikit banyak mengetahui cerita di balik perjalanan cinta mereka berdua sampai akhirnya berlabuh di pelaminan, merasa turut berbahagia untuk keduanya. Saya yakin, Jimmy bisa menjadi suami yang baik untuk Intan, dan vice versa. 🙂

Happy wedding my dearest friends. Long last and happily ever after for you two!

Akad Nikah : 01.06.13

Akad Nikah : 01.06.13

The King & The Queen

 

The bridesmaid. Top : acara akad & adat. Bottom : resepsi.

The bridesmaid. Top : acara akad & adat. Bottom : resepsi.

Kejora's first trophy. Who's next?

Kejora’s first trophy. Who’s next?

Anak-anak Kejora foto bareng Om Asrul yang dulu jaman SMA setia menjemput Intan and The Gank sepulang sekolah. Kalo dulu sih masih bisa semuanya (termasuk Intan) masuk dalam 1 mobil, walaupun dempet-dempetan macam sarden. Sekarang masih muat gak yaaa?

Anak-anak Kejora foto bareng Om Asrul yang dulu jaman SMA setia menjemput Intan and The Gank sepulang sekolah. Kalo dulu sih masih bisa semuanya (termasuk Intan) masuk dalam 1 mobil, walaupun dempet-dempetan macam sarden. Sekarang masih muat gak yaaa?

 

Advertisement

5 thoughts on “A Happy Moment for My Bestfriend

  1. Pingback: 9 days in Batam | My Life, My Story

Share your thoughts!

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s