Tag Archives: Asap Riau

Kicauan #MelawanAsap Kembali Ramaikan Social Media

Tahun ini adalah tahun kedua saya ‘mencicipi’ kabut asap yang parah di Pekanbaru. Walaupun saya lahir di kota ini, tapi saya baru benar-benar tinggal di sini sejak tahun 2013. Jadi belum merasakan kabut asap yang konon merupakan kabut asap terparah di tahun 1998 silam.

Meskipun begitu, dua tahun berturut-turut merasakan kepekatan kabut asap di Pekanbaru sudah cukup membuat saya merasa terganggu. Rasanya untuk bernafas saja sulit. Apalagi saya sensitif banget sama asap. Dekat orang yang merokok dan kena asap rokoknya saja saya terganggu banget. Apalagi di kondisi kabut asap pekat yang menyelimuti kota tempat tinggal saya ini. Bisa kebayang dong gimana terganggunya saya selama tinggal di sini?

Karena itulah saya merasa greget banget sama masalah tahunan yang gak kelar-kelar ini. 18 tahun lhoooo Pekanbaru dan beberapa daerah lainnya di Riau dan Sumatera terselimuti kabut asap, dan sampai sekarang belum menemukan titik penyelesaian sama sekali. Masalahnya terus saja berulang. Continue reading

(Masih) Tentang Kabut Asap di Pekanbaru

Meskipun tahun lalu, semua orang di Pekanbaru dan bahkan di Indonesia, telah menyuarakan perlawanan pada asap di Riau dan sekitarnya, tapi ternyata tidak membuat permasalahan asap ini benar-benar selesai.

Tahun lalu kondisinya memang cukup parah. Langit kota Pekanbaru sampai menguning karena residu hasil pembakaran lahan bercampur dengan udara yang sehari-hari kami hirup. Kondisi saat itu sudah masuk ke level “Berbahaya”. Semua sekolah dan perkantoran diliburkan. Bandara ditutup, semua jadwal penerbangan dibatalkan. Pekanbaru lumpuh! Kami hanya bisa mengurung diri di dalam rumah. Karena mustahil mengungsi di saat bandara tutup dan jarak pandang yang sangat tipis jika ingin menyetir ke Sumatera Barat.

Namun alhamdulillah, setelah semua informasi dan isu tentang kabut asap di Pekanbaru dan sekitarnya ini diblast oleh banyak orang, akhirnya presiden Republik Indonesia saat itu, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono menyempatkan diri datang ke Pekanbaru. Ketika beliau datang, water bombing dikerahkan. Hujan deras yang dinanti-nanti pun turun. Hingga akhirnya kami, masyarakat Pekanbaru, bisa kembali melihat langit biru. Continue reading