Hari Sabtu, Minggu, dan Senin kemarin, ada sebuah event besar yang diselenggarakan oleh salah satu perusahaan besar di Pekanbaru. Sebenarnya event ini diperuntukkan untuk siswa-siswi SMA dan mahasiswa-mahasiswa di semua Perguruan Tinggi di Pekanbaru. Tapi yang menarik perhatian saya adalah sesi talkshow di event ini mendatangkan pemateri-pemateri hebat dengan beragam pengalaman yang sangat inspiratif.
Karena sesi talkshow itulah, saya jadi semangat banget menyambut event ini dan ngikutin hampir semua sesi talkshownya. Hanya ada 1 sesi talkshow yang tidak bisa saya ikuti karena ada kegiatan lain, but it’s okay. 3 sesi talkshow lainnya luar biasa bikin saya terpukau dan menambah ilmu baru saya terutama di dunia Creativepreneur seperti tema yang diangkat oleh event ini.
Anyway, siapa saja pemateri talkshow yang saya maksud itu? Berikut nama-namanya (saya yakin kamu sudah kenal dengan nama-nama pemateri ini) :
- Petra “Jebraw”, yang dikenal dengan acara “Jalan-Jalan Men”-nya
- Budiono Darsono, CEO dan salah satu founder detikcom
- Barry Likumahua, salah satu bassist Jazz ternama di Indonesia
- Prof. Rhenald Kasali, Phd, guru besar di Universitas Indonesia yang sudah banyak menerbitkan buku-buku yang inspiratif.
Luar biasa kan ya pemateri-pematerinya? Keren-keren semua! Dan semua talkshow itu GRATIS. Aduh, rugi banget sih yang gak datang. Kapan lagi kan ya bisa dapat ilmu dari orang-orang hebat tersebut secara gratis pula. Kalo saya mah gak mau rugi orangnya hihihi.
Well, saya cuma berkesempatan menghadiri sesi talkshow Pak Budi, Barry, dan Prof. Rhenald yang diadakan hari Minggu dan Senin yang lalu. Apa saja materi yang ketiga orang hebat ini sampaikan? Saya coba rangkum di postingan ini ya summary dari materi-materi talkshow Pak Budi, Barry, dan Prof. Rhenald Kasali. 🙂
ONE DIGITAL DAY – BUDIONO DARSONO (CEO DETIK.COM)
Pak Budiono Darsono atau yang bisa akrab disapa dengan Pak Budi ini dikenal banyak orang sebagai CEO dan salah satu founder dari detikcom yang saat ini menjadi salah satu portal berita terbesar di Indonesia. Di sesi talkshow event studentsvaganza kemarin, Pak Budi mengangkat tema tentang One Digital Day dan bercerita banyak tentang sejarah berdirinya detikcom sampai kepada perkembangan dunia IT saat ini.
Beliau menyampaikan materi talkshownya dengan santai dan disertai beberapa jokes ringan. Meskipun penyampaian materinya santai, tapi ada banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari materi Pak Budi di sesi talkshow tersebut.
Salah satunya yang paling ‘ngena’ di saya adalah tentang saya dan teman-teman seangkatan saya yang termasuk ke dalam Generasi Y (atau juga dikenal dengan generasi digital native). Saat ini kami hidup di dunia digital di mana revolusi perkembangan teknologi berkembang dengan sangat pesat. Impact dari adanya revolusi perkembangan teknologi itu juga berpengaruh kepada revolusi berkomunikasi seseorang.
Sekarang semua informasi ada di internet. Kita tinggal buka simbah gugel trus searching yang kita pengen tau dan tadaaa.. beragam informasi langsung kita dapatkan. Mulai dari dalam bentu text, image, bahkan video. Dengan kondisi seperti ini, pengawasan orang tua harus lebih ekstra lagi agar anak tidak salah mendapat informasi dari internet.
Dan anak muda sebagai pengguna internet terbanyak, sebaiknya bisa menangkap peluang agar bisa menggunakan internet untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, bukan cuma untuk curhat galau atau nyinyirin orang lain (eh!) hihihi. 😉

Setelah sesi talkshow Pak Budi, gak lupa foto bareng dong. Walau hasilnya burem. Dilang jepret 3x pun tetep aja hasilnya burem, hiks! 😦
CREATIVE IDEA – BARRY LIKUMAHUA
Siapa cobaaa yang gak tau Barry Likumahua? 🙂
Saya sendiri tau tentang Barry Likumahua saat dulu jaman kuliah sering nonton festival Jazz di Bandung dan Jakarta. Sampai suatu waktu, di tahun 2010 saya melihat penampilan Barry bersama timnya Barry Likumahua Project (BLP) dan saya pun terkesima. Mereka keren banget! Terutama Barry (bass), Denise (saxophone) dan Matthew (vocal). Setelah pulang dari konser itu langsung deh cari albumnya, dan jatuh cinta sama lagu Mati Saja dan Saat Kau Milikku. 🙂
Nah, di sesi talkshow kemarin, Barry datang sendiri, tidak bersama bandnya. Yang dishare adalah tentang pengalaman Barry saat masih kecil di mana ia dibesarkan di dalam lingkungan keluarga yang hampir semuanya pemusik. Ayahnya (Benny Likumahua) adalah seorang musisi jazz ternama di Indonesia, ibunya juga seorang penyanyi dan omnya (alm. Utha Likumahua) juga dikenal sebagai musisi senior di Indonesia.
Mendengar cerita perjalanan hidup Barry Likumahua sampai ia bisa sesukses sekarang membuat saya belajar hal baru yaitu tentang passion dan fokus terhadap passion kita. Hambatan pasti ada, dan salah satu hambatan terbesar yang bisanya dihadapi oleh banyak orang (termasuk saya) adalah terjebak di dalam comfort zone. Barry sendiri punya pengalaman tentang comfort zone itu dan berbagi cerita bagaimana ia ‘mendobrak’ dirinya untuk keluar dari comfort zone sampai bisa sesukses sekarang. Well, jika kita mau sukses, kita harus berani mengambil langkah untuk keluar dari zona nyaman kita tersebut. Karena dengan keluar dari zona nyaman, kita akan menemukan dunia baru dan memaksa diri untuk belajar agar bisa ‘survive’ di dunia baru tersebut. 🙂

Selain berbagi cerita tentang pengalamannya, Barry Likumahua juga menampilkan permainan bassnya yang keren banget! 🙂
SELF DRIVING – PROF. RHENALD KASALI, PHD
Talkshow di hari terakhir diisi oleh Prof. Rhenald Kasali, Phd dengan materi tentang “Self Driving”. Kalo boleh jujur, apa yang disampaikan Prof. Rhenald di sesi talkshow kemarin benar-benar bikin saya merasa “JLEB! JLEB! JLEB!”. 😦
Gimana gak JLEB, baru mulai talkshow aja langsung dibahas soal “drive”, “passengers”, “burung rajawali”, dan “burung dara”. Aduh, langsung galau. 😆
Yang penasaran tentang apa itu drive, passengers, burung rajawali, dan burung dara, bisa cek-cek aja di buku beliau tentang Self Driving. Lebih enak baca langsung tulisan beliau atau datang ke talkshow-talkshow beliau biar merasa JLEB juga kayak saya hehehe. Kurang lebih sama juga dengan yang disampaikan Barry Likumahua, yaitu tentang keluar dari comfort zone. Merantau, mencari peluang-peluang baru, dan berupaya menemukan pengalaman hidup baru.
Intinya yang disampaikan oleh Prof. Rhenald adalah :
Be a good driver, don’t just a passenger
Prof Rhenald Kasali juga berhasil membuat saya terpukau dengan pengalaman mengajarnya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Di salah satu mata kuliah yang beliau ajar, beliau meminta seluruh mahasiswanya untuk membuat paspor kemudian memilih 1 negara (selain Singapore, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Timor Leste) dan pergi ke negara tersebut SENDIRIAN. Tidak boleh ajak teman, keluarga, dan di dalam 1 negara tidak boleh ada lebih dari 1 orang mahasiswanya.
Uangnya dari mana? Ya disuruh cari sendiri.
Intinya sih, Prof Rhenald mau ngajarin ke mahasiswa-mahasiswanya bahwa :
If you really want to do something, you’ll find a way. If you don’t, you’ll find an excuse.
– Jim Rohn.
Saya speechless mendengar cerita Prof Rhenald tentang mahasiswa-mahasiswanya yang akhirnya benar-benar bisa pergi sendiri ke luar negeri dengan biaya yang mereka cari sendiri dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh Prof Rhenald. Mahasiswa-mahasiswanya itu dichallenge untuk berpikir out of the box saat harus mencari uang untuk pergi ke luar negeri, dichallenge juga untuk bisa survive hidup di luar negeri dan mencari hal baru yang bisa dipelajari saat mereka berada di negara yang asing tersebut. Salah satu contoh Self Driving yang berhasil.
Seru banget yaaa.. Saya langsung ngebayangin asik banget jadi mahasiswanya Prof Rhenald. Mental kita benar-benar digembleng dan otak kita juga diajak berpikir aktif.
Saya sampai beli bukunya yang berjudul “30 Paspor dari Sang Professor” yang isinya cerita dari mahasiswa-mahasiswanya saat berkelana di luar negeri demi menuntaskan tugas dari sang professor. Baca kalimat demi kalimat di buku itu bikin saya terpukau. Keren banget professor yang satu ini. Inspiratif banget! 🙂
jadi penasaran dengan bukunya Prof Rhenald 😀
LikeLike
Beli tehhh.. Aku juga baru mulai baca yang 30 Paspor itu, dan bikin terpukau bangettt hehehe. Yang bagus juga bukunya tentang Self Driving.
LikeLiked by 1 person
kalau ke toko buku aku cari kedua bukunya 😀
LikeLike
Siyap teh! Selamat membaca dan selamat terinspirasi 🙂
LikeLike
Makasi martilo 🙂
LikeLike
Sama-sama Teh Ira 🙂
LikeLike
Thanks sudah berbagi, Mbak Lianda.
Keren untuk pemateri yang terakhir. Jadi pengen baca bukunya Prof. Rhenald Kasali, Phd. tentang drive, passengers, burung rajawali, dan burung dara. Penasaran!
LikeLike
Sama-sama Dhico 🙂
Iya ayo cari bukunya Prof Rhenald yang Self Driving. Saya juga baru mau baca bukunya nih 🙂
LikeLiked by 1 person
Waw, habis ini langsung cabut nyari buku 30 Paspor dari Sang Profesor deh.
LikeLike
Ayo mas cari bukunya. Saya baru mulai baca dan keren banget nih cerita-ceritanya 🙂
LikeLike
Aku juga langsung pengen caw ke Gramed cari bukunya kak. Terimakasih untuk selalu berbagi yes. berbagi bikin Happy! :)))
LikeLike
Hihihi sama-sama nia. Berbagi memang selalu bikin happy yesss.. Selamat mencari bukunya dan dibuat terinspirasi sama bapak professor 😉
LikeLike
Saya suka semua pemateri itu yang fokus dan berani keluar comfort zone.
Saya menonton acara Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Phd di Youtube, keren banget.
LikeLike
Iya mas alris, Prof Rhenald keren banget. Dan semua pematerinya memang inspiring karena berani keluar dari comfort zone ya mas 🙂
LikeLike
Acaranya dimana nih kak? Aku gatau 😦
Wahh makasih infonya kak, cus cari bukunya ^^
LikeLike
Di Auditorium Wan Ghalib Puswil Soeman HS Ky.. Yah sayang banget kemarin gak ikutan ya. Kalo gitu beli bukunya aja Ky 😉
LikeLike
gratisan bermanfaat nih ceritanya. sepertinya kutipan ini [be a good driver, don’t just be a passenger] pernah denger, entah di review buku pak prof, atau entahlah. Nice share btw 🙂
LikeLike
Thanks Hafidh 🙂
LikeLike
Wuiih, seminar yang hebat. Iya, saya juga jadi kepingin baca buku yang 30 paspor itu. Soalnya sekarang sudah punya paspor tapi belum pernah ke luar negeri :haha. Inspiratif euy. Intinya mesti berani keluar dari zona nyaman. Mungkin rasanya tidak nyaman, tapi dari sana kita bisa belajar :)).
LikeLike
Kalo kata Prof Rhenald, jangan mau kalah sama TKW yang berani ambil tantangan hidup di negara orang yang mungkin awalnya asing bagi mereka 😉
Iya kadang kita kalo udah berada di zona nyaman suka terlena ya. Jadi emang kudu dipaksain bener deh keluar dari si zona nyaman itu 😀
LikeLike
pematerinya apik2….. jadi ngebayangin juga diajarin sama prof rhenald
LikeLike
Iya mak, keren banget prof Rhenald itu. Inspiring. Aku pun jadi ngebayangin serunya diajar sama beliau. 🙂
LikeLike