Pengalaman Suntik Vaksin Meningitis di RSUP Fatmawati Jakarta

Suntik vaksin meningitis adalah salah satu hal yang wajib dilakukan jika akan melaksanakan ibadah umroh. Ditandai dengan sebuah buku kuning yang menjadi salah satu persyaratan untuk pengurusan visa umroh. Lalu di mana saja suntik vaksin meningitis ini dapat dilakukan?

Sebelumnya saya mau cerita sedikit. Jadi Desember 2019 lalu alhamdulillah saya dan keluarga berkesempatan melaksanakan ibadah umroh. Kami berangkat dengan salah satu travel di Jakarta, dibantu oleh teman baik saya di Pekanbaru. Teman saya ini bisa dibilang seperti agennya dan umroh saya ini adalah program umroh Mandiri yang dikelola oleh beberapa orang. Detail ceritanya nanti saya tulis di postingan terpisah ya.

Mungkin karena umroh mandiri itu juga, informasi persiapan sebelum keberangkatan menjadi kurang jelas. Salah satunya terkait suntik vaksin meningitis ini. Pihak pengelola hanya menginformasikan di group whatsapp tentang persyaratan buku kuning untuk pengurusan visa. Selanjutnya ada sih diminta japri, tapi ya udah gitu aja, tidak ada penjelasan apa pun mengenai prosedur pengurusan kartu kuning ini. Informasi di group memang sangat minim sekali.

Karena serba tidak jelas itulah, akhirnya saya memutuskan untuk mencari tau sendiri mengenai prosedur suntik meningitis ini. Orang tua dan adik yang di Batam sudah lebih dulu suntik di sana. Saya dan adik laki-laki yang berada di Jakarta, janjian untuk suntik bareng.

Dari hasil Googling, saya mendapat informasi bahwa suntik vaksin meningitis dapat dilakukan di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Halim Perdana Kusuma dan KKP Soekarno Hatta. Pendaftaran dapat dilakukan H-1 di website kespel.kemkes.go.id. Kita bisa milih mau suntuk di hari apa dan di lokasi mana. Namun sayang, jadwal suntik hanya ada di hari kerja, mulai dari jam 8 pagi.

Karena cuti saya dan adik terbatas, tentu saja jadwal suntik di hari kerja itu menjadi sulit dilakukan. Saya mungkin masih bisa, sebelum jam 8 pagi udah standby di KKP Halim dengan harapan latest jam 9 semua proses sudah selesai agar saya bisa segera meluncur ke kantor, karena jam masuk kerja di kantor saya maksimal jam 10 pagi. Tapi adik saya tidak bisa seperti itu, apalagi lokasi kantornya jauh dari KKP Halim.

Akhirnya saya pun mencari alternatif lain: lokasi suntik vaksin meningitis di Jakarta yang bisa dilakukan di akhir pekan. Dan ternyata bisa dilakukan di RSUP Fatmawati. Yeay! ❤

Jadwal Vaksin Meningitis di RSUP Fatmawati

RSUP Fatmawati membuka pelayanan suntik vaksin meningitis dari hari Senin sampai Sabtu. Khusus hari Sabtu, jadwal pendaftaran hanya dibuka setengah hari, yaitu mulai jam 8 pagi sampai jam 2 siang. Lokasinya berada di Gedung Griya Husada. Pendaftaran hanya bisa dilakukan dengan datang langsung saat hari H. Tapi beberapa hari sebelumnya, saya menelfon dulu untuk memastikan ketersediaan vaksin di sana.

Sabtu 2 November 2019, saya dan adik janjian bertemu di RSUP Fatmawati. Kami sampai di sana sekitar jam 08.30 pagi dan langsung menuju ke Griya Husada. Security yang menyambut di depan pintu mengarahkan kami menuju area pendaftaran yang berada di lantai 1. Oh ya, dokumen yang perlu dibawa saat suntik vaksin meningitis adalah KTP dan fotocopy Paspor.

Proses pendaftaran dilakukan by system dengan menggunakan komputer. Tersedia 2 komputer yang dapat digunakan untuk pendaftaran perorangan dan 1 komputer untuk pendaftaran group. Antriannya tidak terlalu panjang, tapi lumayan lama. Saya dan adik antri selama hampir 1 jam. Karena yang perorangan pun ternyata mendaftarkan juga untuk anggota keluarganya yang lain. Selain itu, tidak semua pendaftar fasih menggunakan komputer, jadi mereka butuh waktu lebih lama untuk menginputkan data.

Pendaftaran Vaksin Meningitis RSUP Fatmawati

Setelah selesai mendaftar, kami diarahkan naik ke lantai 3. Fotocopy paspor beserta formulir pendaftaran diserahkan kepada petugas. Selanjutnya kami diminta menunggu sampai dipanggil masuk ke dalam ruangan.

Kami menunggu sekitar 1,5 jam, dari jam setengah 10 sampai jam 11 lewat. Saya yang pertama kali dipanggil masuk bersama beberapa pasien perempuan lainnya. Di dalam ruangan sudah ada seorang dokter perempuan dan 2 orang perawat yang siap melayani. Dokter memberikan penjelasan tentang mengapa suntik meningitis ini perlu dilakukan dan beberapa informasi lainnya. Selain suntik meningitis, juga ada suntik influenza. Ini tidak wajib, tapi disarankan bagi yang sudah lansia. Setelah itu, pasien disuntik secara bergantian. Proses suntiknya cepat, per orang hanya sekitar 5 menit saja.

Anyway, entah karena hari Sabtu atau memang hari lainnya juga begitu, dokter yang bertugas hanya ada 1 orang. Pasien dipanggil per kelompok sesuai jenis kelamin. Setelah saya keluar ruangan, baru kemudian adik saya dipanggil bersama kelompok laki-laki. Selanjutnya kami melakukan proses pembayaran di kasir, menyerahkan bukti bayar ke petugas dan menunggu buku kuningnya jadi.

Biaya suntik meningitis ini Rp 305.000 per orang. Pembayaran dapat dilakukan secara cash dan debit.

Buku kuning baru saya terima sekitar jam setengah 2 siang. Jadi in total, saya menghabiskan waktu 5 jam untuk keseluruhan proses suntik meningitis ini. Cukup lama memang, karena dokter yang bertugas hanya 1 orang sedangkan pasien di hari Sabtu lumayan ramai. Sempat terpotong jeda untuk break sholat dan makan siang juga selama 1 jam. Tapi overall, informasi dan prosedurnya cukup jelas kok. 🙂

Suntik Vaksin Meningitis di RSUP Fatmawati

***

Inilah catatan pengalaman saya saat melakukan suntik vaksin meningitis di RSUP Fatmawati. Semoga bisa membantu teman-teman yang juga akan melaksanakan ibadah umroh dan mau persiapan suntik meningitis ya. Informasi lebih jelasnya bisa teman-teman lihat juga di websitenya RSUP Fatmawati ini: Vaksin Meningitis RSUP Fatmawati.

Jika ada yang punya pengalaman berbeda, silakan tulis di kolom comment ya. Kalo ada rekomendasi suntik meningitis lainnya di Jakarta dan sekitarnya juga boleh tulis di comment. Siapa tau ada yang butuh infonya. 🙂

Semoga bermanfaat! ❤

8 thoughts on “Pengalaman Suntik Vaksin Meningitis di RSUP Fatmawati Jakarta

  1. Robi Setiawan

    Kalau dulu ada juga sih yang anti dengan vaksin.

    Alhasil dia tetep bayar uang vaksin, untuk beli label obat yang ditempel di passport itu.

    Apa sih namanya, yang bukti kalau dia ikut vaksin.

    Cuma ini di dokter panggilan, jadi beberapa jamaah kumpul di satu rumah gitu.

    Terus vaksin gantian.

    Like

    Reply

Share your thoughts!