September Tahun Ini

Waktu berlalu begitu cepat ya. Rasanya baru kemarin nonton Puno Letters to The Sky di Bandung awal September lalu. Sekarang sudah mau berganti bulan lagi aja. Dan iya, saya baru update blog lagi. 😆

Bulan September menjadi bulan yang sangat penting bagi saya. Di bulan ini ada 2 momen spesial yang akan selalu mengingatkan saya pada sosok Abang. Yaitu momen pernikahan kami dan hari ulang tahun saya.

Sebelum memasuki bulan September, saya udah berusaha sugestiin diri untuk tetap bersikap biasa-biasa saja di kedua momen tersebut. Meski ya hati gak selalu bisa diajak berkompromi, rasanya tetap aja mellow galau.

Kangen Abang.

Kangen menjalani kedua momen tersebut bersama beliau.

Akan tetapi, di bulan ini, saya kembali diingatkan bahwa Allah itu Maha Baik. Allah tau apa yang saya butuhkan.

Allah berikan saya berbagai kesibukan agar pikiran saya terdistrak. Agar saya dihindari dari segala rasa mellow dan galau yang selalu menghantui sejak kepergian Abang.

***

Beberapa hari menjelang momen pernikahan saya dan Abang, saya disibukkan dengan rangkaian pekerjaan yang bertubi-tubi. Hingga akhirnya, di hari pernikahan saya dan Abang, saya hanya tersadar sesaat “oh iya sekarang tanggal 7”. Sempat buka memory Facebook bentar, tapi gak ada waktu untuk galau mellow. Karena setelahnya saya menghabiskan hari saya di kantor, hingga larut malam.

Hari-hari berikutnya pun masih sama seperti itu. Disibukkan dengan pekerjaan, pulang selalu larut malam (bahkan sempat bermalam di kantor dan tidak tidur selama hampir 48 jam). Lalu melakukan perjalanan dinas ke 3 kota berbeda selama 3 minggu terakhir.

Lelah? Pastilah. Tapi di satu sisi saya menikmati semua kesibukan ini. Karena ini salah satu cara saya untuk mengalihkan pikiran. Agar gak ada waktu untuk galau dan mellow.

Kalo pun tiba-tiba galau, seringkali lebih karena capek dengan segala drama di kehidupan, tapi gak punya teman cerita seperti Abang. Akhirnya dipendam sendiri, nangis sendiri. Gitu doang. Selebihnya alhamdulillah saya baik-baik saja. 🙂

Di hari ulang tahun saya pun semua berjalan biasa-biasa saja. Sejak kepergian Abang, saya gak pernah lagi menganggap momen ulang tahun menjadi momen yang spesial. Sekarang justru lebih sering mikir tentang “apa pencapaian baru yang udah saya raih?” dan juga “apakah saya sudah menjadi orang yang bermanfaat untuk keluarga dan lingkungan di sekitar saya?”.

Momen ulang tahun pada akhirnya menjadi momen refleksi diri. Tentang segala mimpi yang ingin dicapai di tahun-tahun berikutnya. Juga tentang hidup dengan segala kejutannya.

***

Tulisan ini saya buat sebagai pengingat, bahwa saya telah berhasil melalui bulan September di tahun ini dengan baik-baik saja. Meskipun pada perjalanannya, seperti dikecrutin lemon, tapi saya yakin, saya akan melewatinya dengan baik-baik saja.

Abang akan selalu ada di hati. Sampai kapan pun tidak akan pernah terganti. Saat ini, hati saya sudah jauh lebih baik. Sudah jauh lebih bisa menerima keadaan yang ada. Ditambah lagi ketika membaca postingan Abang di hari ulang tahun saya 3 tahun yang lalu, saya semakin yakin bahwa Abang akan selalu ada untuk saya. Beliau akan selalu ‘hadir’ dengan berbagai cara. ❤

27 September 2015

10 thoughts on “September Tahun Ini

  1. alaniadita

    Kak Liaaaa,
    Semoga selalu dikuatkan yaa!
    Abang Olan ga kemana-mana. Disitu terus ngeliatin kak Lia yang tetap produktif kesana-kemari.
    Beliau pasti Bangga kak Liii. 🙂
    *virtual hug!*

    Like

    Reply

Share your thoughts!