Ahey! Sudah masuk minggu kelima #NgobrolinPekanbaru di blog saya dan Mutia. Kita udah banyak ngebahas Pekanbaru dari sisi letak kotanya, transportasi menuju ke sana, sarapan paginya yang endeus, sampai komunitas dan gerakan seru yang ada di kota ini.
Untuk yang belum baca cerita #NgobrolinPekanbaru di minggu-minggu sebelumnya, silahkan klik link yang ada di bawah ini dulu, yes! 🙂
Eps. 1 : Tentang Pekanbaru
Eps. 2 : Beragam Cara untuk Datang ke Pekanbaru
Eps. 3 : Sarapan Apa di Pekanbaru?
Eps. 4 : Komunitas Seru di Pekanbaru
Di minggu kelima ini, saya dan Mutia akan membahas soal transportasi dalam kota yang ada di Pekanbaru. Soal hal ini, banyak juga teman-teman saya yang datang ke Pekanbaru nanya ke saya: mau ke sini naik apa? mau ke sana naik apa? dsb dsb.
Saya sendiri sebenarnya sudah pernah sih nulis tentang angkutan umum yang ada di Pekanbaru. Tapi di tulisan kali ini saya ingin lebih share pengalaman dan pandangan saya terhadap opsi transportasi yang ada di kota ini.
Baca punya Mutia di sini:
Kendaraan Umum yang Tersedia di Pekanbaru
Yang udah ngikutin tulisan saya sejak awal kepindahan saya ke Pekanbaru, pasti udah tau deh betapa saya sangat sangat kesel karena mobilisasi saya terhambat banget di kota ini. Apalagi awal-awal waktu saya belum bisa nyetir mobil.
Jadi, Pekanbaru bisa dibilang minim angkutan umum atau transportasi publiknya. Kalo teman-teman baca tulisan saya yang ini, iya bener di Pekanbaru itu ada angkot (bahasa lokalnya: oplet), Trans Metro Pekanbaru, dan juga bis kota.
Saya cuma pernah nyobain angkot dan Trans Metro Pekanbaru aja sih. Tapi itu juga angkotnya cuma rute-rute yang dekat aja. Kalo Trans Metro pernah sekali city tour sama Abang (waktu itu masih pacar, belum jadi suami) keliling Pekanbaru. Pernah juga beberapa kali saya pulang kerja dari kantor di Rumbai sampai rumah di dekat Masjid An-Nur naik Trans Metro tersebut.
Mostly, saya bisa bilang kalo naik angkot dan Trans Metro di Pekanbaru itu gak efisien banget.
Untuk angkot, menurut saya rutenya gak jelas sih. Atau mungkin karena saya aja yang belum ngerti ya. Tapi saya cuma pernah naik yang jalannya lurus-lurus aja trus tinggal nanya ke supirnya apakah ia lewat tempat yang saya tuju tersebut atau tidak. Dan banyak rute-rute yang gak dilewati oleh angkot tersebut.
Untuk Trans Metro Pekanbaru, menurut saya oke sih ya dijadiin opsi transportasi di dalam kota Pekanbaru. Tapiiii, nunggunya lama banget. Saya pernah pulang kerja karena gak dijemput jadilah memutuskan naik Trans Metro ini. Dan nungguinnya 30-45 menit aja. Itu baru satu rute, sementara saya harus transit dulu dan pindah ke rute berikutnya which is saya harus nungguin lagi 30-45 menit bahkan pernah nunggu sampai sejam.
That’s why saya bilang opsi ini jadi gak efektif banget. Waktunya kebuang di jalan padahal jarak tempuh mah gak gitu jauh. Ya Pekanbaru kan segitu-segitu aja.
Kalo dari segi kenyamanan, menurut saya naik Trans Metro itu cukup nyaman lho. Beberapa kali saya naik Trans Metro dapat armada yang AC-nya dingin. Trus karena gak gitu rame yang naik angkutan satu ini, jadi bisa dipastikan kita bakalan dapat tempat duduk deh.
Saat mudik ke Pekanbaru lebaran kemarin, saya lihat ada beberapa armada baru Trans Metro Pekanbaru. Armada dengan kata-kata “Ayo Naik Bus” di badan mobilnya ini, sama dengan beberapa armada Trans Jakarta. Karena armadanya baru, jadi pastinya lebih nyaman.
Oh ya, yang perlu diperhatikan kalo mau naik Trans Metro Pekanbaru ini adalah soal tiket dan haltenya. Jangan bayangkan haltenya seperti halte Trans Jakarta yang mana sekarang udah menggunakan sistem tap cash untuk tiketnya. Silahkan cek di tulisan saya yang ini kalo mau dapat gambaran tentang halte Trans Metro Pekanbaru.
Tiketnya juga masih manual (pake kertas) yang kita dapatkan setelah naik ke dalamnya. Trans Metro ini juga memungkinkan untuk berhenti mengambil penumpang di pinggir jalan, tidak hanya di haltenya saja. Pengalaman saya waktu naik ini sih tinggal tunggu aja di pinggir jalan, begitu Trans Metro nya lewat, lambaikan tangan dan mereka akan berhenti, trus naik deh.
Anyway, don’t get me wrong ya kalo tulisan saya ini kok kayaknya menggambarkan yang gak bagus tentang transportasi publik di Pekanbaru. Well, saya cuma ingin menggambarkan keadaannya secara jujur aja sih. Dan masalah transportasi publik di Pekanbaru ini adalah salah satu kegeraman saya terhadap kota bertuah ini.
Menurut saya, sebuah kota yang maju ditandai dengan kemajuan transportasi publiknya. Dan hal ini belum tergambar dari Pekanbaru.
Memang saya akui, masyarakat Pekanbaru kebanyakan berpergian dengan menggunakan mobil atau motor. Karena itu demand terhadap perbaikan transportasi publik di kota ini mungkin jadi berkurang. Tapi tidakkah pemerintah berpikir bagaimana caranya agar wisatawan yang datang ke kota ini bisa dengan mudah mengeksplor setiap sudut kota Pekanbaru dengan mengandalkan angkutan umum?
Ya harus ada kerjasama sih antara pemerintah dan masyarakatnya.
Pemerintah harus mengupayakan ketersediaan transportasi umum yang nyaman, aman dan cepat bagi masyarakatnya.
Dari sisi masyarakat, harus mau untuk mulai naik transportasi umum ke mana-mana. Jangan hanya mengandalkan mobil atau motor pribadi saja.
Saya termasuk orang yang senang berpergian dengan transportasi umum. Karena senang aja gitu bisa memperhatikan banyak orang yang saya temui di perjalanan. Tapi ya kalo opsi transportasi umumnya kurang memadai dan tidak nyaman, ya males juga sih.
Jadi, kalo pemerintah mau lebih perhatian dengan transportasi umum di Pekanbaru, saya akan dukung 1000%. Agar kita bisa lebih mempromosikan daerah ini ke masyarakat luas. Agar saya gak kebingungan lagi kalo ada yang nanya: ke sini naik apa ya mba? ke sana naik apa ya? 😀
Oh ya, satu hal lagi, transportasi dari dan ke bandara juga masih sangat terbatas. Kalo ke bandara mungkin opsinya bisa naik si taksi biru. Tapi ada aturan dari perusahaan taksi lokal bahwa si taksi biru tersebut tidak boleh membawa penumpang saat keluar dari bandara. Trans Metro Pekanbaru juga belum masuk ke dalam kompleks bandara. Jadi gak ada pilihan lain selain naik taksi lokal yang nangkring di bandara tersebut. Atau kalo mau lebih aman dan terpercaya, mending cari rental mobil deh atau cari teman yang bisa jemput ke bandara.
Jadi kalo boleh saya rangkum, opsi-opsi transportasi publik yang ada di Pekanbaru itu antara lain:
- Taksi (Blue Bird, Riau Taksi)
- Trans Metro Pekanbaru
- Oplet/Angkot
- Bus Kota
Selain list di atas, sekarang di Pekanbaru juga ada ojek online (@ojek_pku). Semacam Gojek/Grab Bike, tapi versi lokal. Ojek online ini bisa digunakan untuk antar jemput penumpang, delivery makanan, dan juga antar jemput dokumen/barang yang ketinggalan.
https://www.instagram.com/p/BJ65eY3g-Eo/
Saya pernah beberapa kali nyobain jasa @ojek_pku ini dan so far so good sih. Tapi memang lama nunggunya, karena drivernya belum banyak dan belum tersebar seperti Gojek atau Grab Bike. Jadi estimasi saya 30 menit sebelumnya, saya udah harus order si @ojek_pku ini. Oh ya, ordernya juga masih via SMS belum pake aplikasi. Tapi it’s okay, sudah sangat cukup sih menurut saya untuk saat ini.
Secara tarif masih wajar banget. Yang pasti lebih murah daripada naik taksi. Trus berhubung di Pekanbaru juga minim pangkalan ojek, jadi begitu tau ada @ojek_pku ini saya bersyukur banget karena sangat sangat membantu ketika saya harus berpergian ke suatu tempat tapi gak ada kendaraan yang bisa digunakan atau suami sedang ada kesibukan lain.
Semoga si ojek online ini bisa lebih berkembang lagi ya. Karena ini bisa banget jadi opsi sementara untuk mobilisasi di Pekanbaru, selagi menunggu pemerintah membenahi transportasi umum lainnya. 🙂
Anyway, ada yang pernah ke Pekanbaru gak? Atau punya cerita tentang transportasi umum di Pekanbaru ini? Silahkan share di kolom comment ya! 🙂
Trans Metro emang murah tp lama haltenya kecil lagi ya kak
LikeLike
Iya lama nungguinnya dan haltenya kecil banget jadi gak nyaman juga buat nunggu lama-lama di sana 😦
LikeLike
Klo dari bandara ke daerh persimpangan naek angkot warna ap mba
LikeLike
Bagus juga ojek via sms itu teh, buat ibu2 dan bapa2 yang gak paham sistem aplikasi lebih terbantu hihihi
LikeLike
Iya bener banget kamu. Tapi karena mereka ngiklannya di socmed, jadi sepertinya belum menyentuh kalangan ibu-ibu dan bapak-bapak yang gak main socmed juga sih.
LikeLike
Wiih udah ada ojek online jugaa
LikeLike
Adaaa.. Ojek online versi Pekanbaru 😉
LikeLike
Di sini juga orang kemana-mana naik motor atau mobil pribadi. Mungkin karena kotanya kecil. Tapi kadang suka kasihan sama para sopir angkot yang sepi penumpang
LikeLike
Kondisinya sama dengan Pekanbaru berarti ya mba. Di sini juga angkot gak rame-rame banget yang naik. Karena kebanyakan orang kemana-mana ya naik motor/mobil pribadi.
LikeLike
Saya ke pekanbaru sekitar 2 tahun lalu, yang saya lihat emg kebanyakan pake kendaraan pribadi mobil/motor 😅
Memang harus ada perubahan budaya jika transportasi umum mau maju, salah satunya ya budaya pake kendaraan pribadi
LikeLike
Budaya pake kendaraan umum kali ya mas maksudnya? 😀
Iya, karena kebanyakan pake motor/mobil pribadi, jadi angkutan umum gak dilirik. Alhasil gak terlalu diperhatikan juga sama pemerintah.
LikeLike
Hee iya betul, budaya berkendaraan umum
LikeLike
Hehehe 😀
LikeLike
Kayaknya transportasi publik yang mumpuni dan beneran bisa diandalkan tuh emang PR se-indonesia ya Lia.
Pekanbaru Udah ada Ojek online? Mantap yah emang teknologi.
LikeLike
Iya benar mba. Tapi aku seneng sih kayak di Jakarta gini transportasi publik kayak commuter dan transjakarta udah lebih nyaman. Meskipun di jam-jam rame tetep aja masih berdesakan hehe.
Udah mba, tapi ojek onlinenya belum pake aplikasi. Ordernya masih via sms atau telfon. Ngiklannya di Instagram. 😀
LikeLike
Trans Metro Pekanbaru udah lumayan bagus, hanya saja haltenya yang cuma tangga itu yang kadang bikin risih. Harus nunggu lama karena trans metro kena macet, ditambah lagi panas, jadinya males.
Kalo sekarang sih masih suka naik motor sendiri karena lebih cepat.
LikeLike
Iya yang jadi problem adalah haltenya itu sih menurutku. Karena gak nyaman buat tempat nunggu. Dan itu sebenarnya gak bisa dibilang halte juga sih, wong cuma tangga gitu doang kan hehehe.
Nah, kalo ada pilihan transportasi umum yang nyaman dan lebih cepat di Pekanbaru, pastinya pelan-pelan masyarakat Pekanbaru bisa beralih ke transportasi umum juga. Gak kebayang aku kalo beberapa tahun lagi kondisinya masih kayak gini, Pekanbaru bisa macet banget deh itu karena kebanyakan mobil/motor pribadi.
LikeLike
Pingback: #NgobrolinPekanbaru Eps. 6 : Oleh-Oleh Khas Pekanbaru | liandamarta.com
Pingback: #NgobrolinPekanbaru Eps. 8 : Suka Duka Jadi Warga Pekanbaru | liandamarta.com
Hehe, bener banget tulisannya kak😀. Saya belum nyampe setahun di Pekanbaru. Dan kayaknya kalau gak punya kendaraan sendiri adalah sebuah bencana di sini. Saya udah nyobain naik angkot sama busway juga.
Untuk angkot kayaknya nggak terlalu masalah sih, sama aja kayak angkot-angkot yang lain. Cuma ya itu panasss banget. Dan kadang rutenya gak jelas. Saya lebih suka naik busway sebenarnya, selain soal waktu tadi yang emang lama banget. Saya pernah berangkat dari jln ahmad yani ke rumbai camp ngabisin waktu sampai satu jam😦 . Padahal biasanya naik motor setengah jam juga gak sampai.
Kalau lagi santai enak sih, bisa sambil baca-baca (mungkin malah bisa namatin satu buku). Satu lagi, gak semua haltenya kayak “halte”. Sebagiannya cuman kayak tangga kecil tanpa atap aja😦.
Jadi pengen nyobain @ojek_pku juga ^_^
LikeLike
gambar opletnya seperti apa ay penasaran nih, apa kaya angkot di jawa tidak?
LikeLike
Iya, bentuknya kurang lebih sama dengan angkot di Jawa 🙂
LikeLike
Mba nanya dong..minggu dpn saya sama istri mau k pku..ada info sewa motor gk? Atau dr hotel grand tjokro ke jalan gatot subroto enaknya gmn ya?
LikeLike
Halo, Mas. Sudah saya jawab via LINE ya. Dari Grand Tjokro ke Gatot Subroto bisa naik Trans Metro ke arah Ramayana. Tapi detail rute pastinya saya kurang tau juga. Transportasi di Pekanbaru memang agak sulit sih hehe, kalo mau yang praktis bisa naik ojek online (di Instagram @koujek_pku)
LikeLike
Sekarang udah ada gojek dipekanbaru, tp utk gocart belum ada. Kalau mau rental mobil pake supir hubung aja sy 08127608565. Sy siap mengantar Bpk/Ibu selama dipekanbaru. Tks
LikeLike
Iya, Go Car belum ada ya. Yang sudah ada di Pekanbaru selain Gojek adalah Uber. Anyway, terima kasih informasinya, Mas. Semoga bermanfaat untuk yang membutuhkan. 🙂
LikeLike
Pingback: #NgobrolinPekanbaru Eps. 7 : Tempat Nongkrong Hits di Pekanbaru | liandamarta.com
Menarik dan real cerita nya mbk,saya jg pernah ngalamin hal yg sama dengan penulis,semoga kedepanya kota pekanbaru lebih baik di bifang transportasi umum nya, jgn lupa mampir ke tempat saya ya
http://www.mitsubishi-pekanbaru.com thanks
LikeLike
Aamiin. Semoga ke depannya Pekanbaru bisa lebih baik lagi ya. 🙂
LikeLike
Saya rencananya mau liburan di Pekanbaru, mau halan2, gojek sudah ada yah ,asik juga,apakah boleh naik gojek dari bandara?
LikeLike
Iya, gojek dan uber sekarang udah ada di Pekanbaru. Tapi boleh atau tidaknya naik dari bandara, saya kurang tau pasti. Sepertinya sih gak boleh, Mas. Sama seperti bluebird yang gak boleh ambil penumpang dari bandara. 😊
LikeLike
Saya ad rencana ke pku sabtu depan
apakah ada angkuta umum yg bisa keluar kota dari pku ? krna sy mau ke PT Riau andalan Pulp n Paper?
apakah bisa naik Uber ? dan apakah bisa di order via aplikasi hp ?
LikeLike
Halo, Mas. Infonya saat ini Uber sudah ada di Pekanbaru, tapi saya kurang tau apakah mereka bersedia mengantarkan sampai ke RAPP. Lebih baik sih rental mobil atau naik travel, Mas.
LikeLike
hi, kalau dari bandara jangan pesan gojek atau transportasi online karena dilarang disana masih dikuasai oleh taksi lokal, sekarang sudah ada trans metro pekanbaru ,keluar bandara di parkiran sudah ada haltenya langsung naik halte saja ,nanti bayar tiket di bis, menunggu paling lama 3omnit dah,santay aja,ac dingiin ,enak,nanti di halte selanjutnya silahkan turun dan baru order gojek/uber,kalau uber/grab sudah ada tapi kalau jaraknya terlalu jauh mereka suka ga mau ambil,karena nanti baliknya ga bakal dapat penumpang ,
LikeLike
Terima kasih Ryaneste untuk informasinya. Blue bird dan transportasi online masih belum bisa masuk bandara ya? Jadi memang mending diakalin naik trans metro dulu sampai ke luar bandara baru deh ambil gojek/grab
LikeLike
iya mba, naek trans metro aja,atau ada jalan rahasia/private kalau mau irit yang suka cari murah banget,saya kasih tahu jalanya,jadi setelah pintu exit kan ,ketemu jalanan aspal tuh,nah kita langsung aja berjalan ke kanan ke arah kedatangan,teruus aja,lewatin tulisan bandara sultan syarif kasim,kemudian lewatin lagi(bukan masuk) pintu kedatangan,pelan2kita jalan ke kanan,disitu ada jalan ikuti aja jalurnya,sampai ke ketemu,pagar,yang ada pos keamanan, pagarnya biasanya ditutup untuk mengelabui orang agar dianggap,kalau disitu tidak bisa lewat terlihat seperti tidak ada jalan keluar lagi ,tapi buka saja pagarnya tidak di kunci kok cukup dorong,udah deh kita sudah keluar bandara,dan jalan sedikit aja ,disitu bebas pesan ojek online di pku,murah meriah loh naik ojek online di pku 😀
LikeLike
Itu tembusnya ke jalan arah Marpoyan yaaa? Wah saya baru tau nih, nice info! 😀
LikeLike
nga tau ,tapi kalo dimaps namanya jalan perhubungan(jalan yang berbatasan dengan pagar bandara) nanti kalau terus sambung ke jalan pelabuhan dan ketemu di jalan kaharudin nst
LikeLike
Okaay, kapan-kapan aku cobain. Terima kasih yaaa infonya 😊
LikeLike
siaap 🙂
LikeLike