Di Tahun Kedua

Tanggal 7 September lalu, jadi tahun kedua saya dan suami menjalani kehidupan sebagai suami dan istri. Sejak menikah dua tahun lalu sampai sekarang, udah banyak banget cerita yang kami lalui bersama. Banyak pelajaran penting juga yang kami dapatkan selama dua tahun perjalanan ini. Semoga bisa membuat kami berdua menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya. 🙂

Anyway, tulisan ini sengaja saya hold belum jadi diposting karena tadinya nungguin foto yang kece buat dipajang di sini. Seperti yang pernah saya ceritakan di sini, saya dan suami kan sepakat setiap tahun, di hari pernikahan kami berdua, kami akan melakukan photoshoot sebagai dokumentasi.

Nah, karena satu dan lain hal, photoshoot di tahun ini belum berhasil terlaksana. Tapi mudah-mudahan bisa diselesaikan dalam bulan ini deh. Doakan saja. 😀

Jadi, karena belum punya foto-foto hasil photoshoot terbaru, saya pajang foto hasil photoshoot tahun lalu dulu aja deh ya. Yang mana bentuk badan pastinya udah jauh beda sama yang sekarang hehehe. 😛

IMG_8373

Di tahun kedua kami menjalani biduk rumah tangga ini, ada satu perubahan besar yang terjadi di kehidupan kami berdua.

Yaitu, merantau.

Yes, sejak bulan puasa kemarin, saya dan suami pindah ke Jakarta. Merasakan kembali hidup sebagai anak rantau yang tinggal jauh dari orang tua.

Perubahan ini pastinya bukan suatu hal yang mudah dan bisa kami terima. Tetapi dengan berbagai pertimbangan yang tentunya sudah dipikirkan dengan sangat baik, keputusan ini pun kami ambil.

Awal-awal saya dan suami hijrah ke Jakarta, kami merasakan kembali rasanya menjadi anak kost. Kurang lebih selama dua bulan saya dan suami ngekost di daerah Pancoran. Kebetulan kosannya dekat banget sama kantor suami saya. Jadi beliau sehari-hari ke kantor jalan kaki.

Tinggal berdua dalam satu kamar kost yang tidak terlalu luas tentu saja membuat gerak kami sangat terbatas. Tapi waktu itu tidak ada pilihan lain karena saya dan suami juga masih pelan-pelan beradaptasi dengan kehidupan baru kami di Jakarta.

Setelah hampir dua bulan ngekost, kami pun mendapat pinjaman sepeda motor dari saudara yang kebetulan juga tinggal di Jakarta. Karena sudah punya pegangan sepeda motor, saya dan suami mulai berani untuk mencari tempat tinggal yang lebih layak untuk kami tempati berdua.

Pilihannya waktu itu antara menyewa apartment atau rumah. Tentunya setelah dipertimbangkan dengan sangat baik, kami berdua pun pindah ke tempat tinggal yang sekarang, di daerah Kalibata.

Kepindahan kami ke Jakarta ini juga membawa saya pada keputusan meninggalkan pekerjaan saya di Pekanbaru dan juga keputusan bahwa untuk sementara waktu saya akan menjalani hari-hari sebagai ibu rumah tangga. Yaaa sesekali bisalah diselingi dengan kegiatan-kegiatan di luar rumah, sebagai seorang blogger dan juga recruiter lepas. 🙂

Saya sendiri belum kebayang sih apakah akan bekerja full time di Jakarta? Karena kayaknya kalo kerja full time, bisa-bisa waktu antara saya dan suami jadi berkurang banget. Waktu masih di Pekanbaru mah saya masih bisa pulang teng-go jam 4 atau setengah 5 sore dan malamnya bisa sepenuhnya menghabiskan waktu bersama suami dan keluarga. 😀

Tapi jujur aja, saya cukup senang bisa mendapat kesempatan pindah ke ibukota. Karena biar gimana pun, di sini berbagai peluang terbuka lebar. Baik untuk saya dan juga untuk suami.

Kalo masalah kangen sama orang tua dan keluarga di Pekanbaru, ya pasti kangen. Tapi tinggal disiasati aja, gimana caranya biar bisa sering-sering pulang ke Pekanbaru ketemu keluarga di sana. Salah satu yang saya dan suami lakukan adalah rutin memantau tiket promo dari tiket2.com. Syukur-syukur bisa dapat tiket murah untuk mudik ke Pekanbaru. 😀

Menjelang Idul Adha kemarin, saya dan suami juga udah hunting-hunting tiket. Tapi karena satu dan lain hal, akhirnya kami memutuskan untuk berlebaran di Jakarta aja. Insya Allah akhir tahun nanti kami pulang. Meskipun masih beberapa bulan lagi, tapi cari tiket promonya ya dari sekarang dong. 😀

image3

Anyway, sebagai pendatang di ibukota, blog saya ini nantinya pasti akan banyak berisi cerita-cerita saya dan suami mengeksplor kota ini. Jadi jangan bosan-bosan untuk mampir ke sini yaaa..

Okay, balik ke cerita anniversary saya dan suami tanggal 7 September lalu. Setelah awalnya merencanakan mau bikin annual photoshoot, tapi belum berhasil terlaksana karena seharian itu saya kerja, ada assesment seharian. Sorenya dijemput suami trus kita berdua kehujanan dan pulang dalam keadaan basah kuyup.

Akhirnya malam itu setelah mandi dan ganti baju, kita berdua cuma keluar cari makan aja, ke warung tenda di pinggir jalan. Trus pulang deh karena emang udah tepar banget.

Dua hari setelah itu, tepatnya hari Jum’at tanggal 9 September, saya yang lagi di jalan pulang menuju kantor suami abis ada event di Balai Kartini, lihat-lihat timeline Instagram. Trus lihat Andien ngepost kalo ada tapping konser Ruang Kolaborasi Tulus di Trans TV. Pengisi acaranya mostly favorite saya dan suami. Selain ada Tulus, ada juga Andien, Tompi, Isyana, Yura Yunita dan juga Rossa.

Ya udah, abis sholat maghrib di kantor suami, kita berdua random aja ke Trans TV. Belum registrasi padahal dan ternyata bisa registrasi on the spot. Jadilah kita nonton konser gratis malam itu. Ya anggap aja ini perayaan anniversary yang tertunda dua hari lalu. 😀

Berhubung konsernya itu tapping, jadi memang lama banget kelarnya. Jam 12 malam saya ngajak suami udahan nontonnya. Kebetulan Andien udah kelar juga perform. Sebelumnya kita udah 2x nonton konsernya Tulus dan Tompi, jadi ya udah lah ya gak usah nungguin sampai benar-benar kelar.

Pas keluar Trans TV, eh ketemu Mas Ippe suaminya Andien. Langsung negur sok ikrib dan ngajakin ngobrol. Gak lama Andiennya keluar. Sempat ngobrol juga dan foto bareng. Saya dan suami memang ngefans banget sama pasangan ini. Dan ternyata aslinya juga ramah banget. Andien bahkan notice lho kalo kita berdua dari Pekanbaru, karena sepertinya sempat diceritain sama Mas Ippe waktu Mas Ippe nyamperin Andien ke lobby Trans TV. 🙂

Jadi anniversary kami di tahun kedua ini ‘hadiahnya’ bisa ketemu dan ngobrol bareng pasangan idola yang juga sangat inspiratif ini. 🙂

dsc00792

Every love story is beautiful, but ours is my favorite. 🙂

 

 

25 thoughts on “Di Tahun Kedua

  1. Pingback: #CeritaTanggal7 : Momen di Bulan September | liandamarta.com

Share your thoughts!