Buah Tangan dari Negeri Jiran

Setiap kali hendak berpergian, entah itu ke dalam atau ke luar negeri, pasti adaaaa aja yang nagihin oleh-oleh. Bener, gak? 😀

Nah, sebelum ditagihin oleh-oleh, ini saya mau langsung bagi-bagiin aja deh oleh-olehnya. Meskipun udah telat sebulan tapi gak apa-apa kan ya? Yang penting kan bisa ‘nyicipin’ oleh-oleh dari liburan saya akhir tahun lalu.

Anyway, kira-kira apa sih oleh-olehnya? Bukan barang atau makanan. Tapi oleh-olehnya adalah berupa: CERITA. 🙂

Yes, saya mau berbagi cerita tentang beberapa hal yang saya lihat di Malaysia dan menurut saya sangat layak untuk diwujudkan juga di Indonesia. Apa saja hal-hal tersebut? Silahkan disimak ya! 🙂

1. Tampilan Iklan yang Menarik

Selama 4 hari 3 malam saya mengeksplor Malaysia, mulai dari Johor Bahru, Melaka sampai ke Kuala Lumpur, saya selalu melihat baliho-baliho iklan dengan tampilan yang menarik hati. Terutama dari segi copywriting dan desainnya.

Kalo di negara kita kebayakan iklan-iklan itu memajang paras model atau artis yang cantik dan ganteng, hal ini tidak terlihat di negara tetangga kita ini. Iklan-iklannya justru banyak ‘menjual’ desain grafis dan copywriting yang menarik.

Desain iklannya juga kebanyakan desain 3D yang juga bisa dijadikan background foto illusion optic. Semacam di Trick Art Gallery gitu deh. 😀

image2

DSC05549

#gombalmalay 😆

Kata-kata yang digunakan sebagai copywriting iklan-iklan di Malaysia ini lucu banget jika dibaca dalam pemahaman bahasa Indonesia. Sepanjang jalan ini jadi hiburan bagi saya dan Abang karena kami berdua jadi main tebak-tebakan berusaha menebak arti dari copywriting tersebut. 😆

Oh ya, selain tampilan iklan yang menarik dan kreatif ini, saya hampir gak pernah melihat wajah-wajah pejabat Malaysia yang dipajang di baliho. Beda dengan di Indonesia ya, apalagi di kota saya yang wajah pejabat daerahnya hampir menghiasi seluruh pelosok kota. 😛

2. Tata Kota yang Rapi

Karena tampilan iklan yang menarik dan eye catchy itu juga, kota-kota di Malaysia terutama kota besar seperti Kuala Lumpur jadi tertata dengan rapi dan cantik. Meskipun saat ini sedang banyak pembangunan di Kuala Lumpur, tapi hal tersebut tidak membuat saya sebagai wisatawan merasa tidak nyaman saat berjalan-jalan di Kuala Lumpur.

DSC06231

Yang paling saya suka dari tata letak negara-negara tetangga ini adalah pemerintah mereka concern sekali terhadap para pejalan kaki. Trotoarnya lebar-lebar dan nyaman, bikin kegiatan berjalan kaki jadi terasa lebih menyenangkan. 🙂

3. Terminal Bus yang Keren

Saat tiba di Kuala Lumpur setelah menempuh perjalanan dari Melaka, saya langsung dibuat terpukau dengan tampilan Terminal Bersepadu Selatan (TBS) yang keren banget! Dengan desain yang modern, TBS ini justru malah mirip airport saking kerennya. 😆

Kami turun di Arrival Hall TBS yang menurut saya keren banget sih. Trus rapi dan teratur pula. Masing-masing bus punya lajurnya tersendiri. Jadi penumpang diturunkan di lajur bus yang dinaiki, kemudian bisa langsung naik eskalator untuk menuju ke lobi utama.

DSC05508

Departure Hall-nya juga gak kalah keren. Udah beneran mirip airport. 😆

Yang saya suka karena di terminal ini semuanya ditata dengan rapi. Mulai dari counter penjualan tiket, area restaurant & foodcourt, sampai ruang tunggu. Berada di dalam TBS ini membuat saya gak merasa sedang ada di dalam sebuah terminal. Saking kerennya! 😀

DSC06478

Oh ya, ada satu hal yang menarik dari TBS ini : pintunya ditempelin gambr encik dan tuan pakai baju kurung yang hendak salaman. Jadi setiap kali ada orang mau lewat pintu (which is pintunya otomatis terbuka), ncik dan tuan ini batal salaman. Lucu banget ngelihatnya. Sampai saya videoin! 😆

4. Public Transportation yang Nyaman

Katanya, sebuah negara bisa dikatakan maju atau tidaknya itu dinilai dari public transportationnya. Seperti salah satunya di Kuala Lumpur yang public transportationnya udah cukup maju dan yang paling penting: nyaman!

Ada banyak opsi transportasi umum yang bisa dipilih jika ingin jalan-jalan keliling KL. Mulai dari bus, taksi dan juga kereta. Kalo perginya ramean dan gak mau capek, taksi bisa jadi pilihan. Karena di Malaysia ada taksi yang berukuran besar sehingga bisa mengangkut sekitar 5-6 orang penumpang. Ya tinggal bagi rata aja ntar tarifnya.

DSC05511

DSC05513

Saya pribadi lebih milih naik kereta sih. Meskipun jalannya dari station ke lokasi yang dituju sering kali agak jauh, tapi naik kereta itu menyenangkan. Lebih cepat sampai pula. Trus beli tiket dan pilih rutenya juga gak pake ribet-ribet. Yang penting sebelum beli tiket kereta, jangan lupa siapkan uang receh ya. 🙂

5. Tourist-friendly!

Yes, ini penting banget nih. Terutama buat saya dan Abang yang kalo traveling lebih suka jalan sendiri daripada pake travel agent. Cukup googling sedikit info-infonya dan saat sampai di negara tujuan, kami bisa bebas berkelana tanpa perlu takut tersasar.

Informasi bagi turis di Malaysia, terutama di Kuala Lumpur sangat banyak dan mudah dipahami. Mulai dari ketika tiba di airport, terminal bus, atau stasiun kereta, kita bisa dengan mudah menentukan akan ke mana setelah itu dan naik apa. Saking banyaknya informasi yang tersedia.

Kalo mau jalan-jalan melihat landmark-landmark KL, bisa naik Go KL Citybus. Gratis! Nanti kita akan diajak mengelilingi KL. Ada 4 line bus yang bisa dipilih. Kalo kemarin saya cobain naik dari KL Sentral berkeliling di line berwarna merah yang melewati Dataran Merdeka.

DSC06100

Bus ini beroperasi setiap hari dengan pembagian jam sebagai berikut :

  • Senin – Kamis : 06.00 AM – 11.00 PM
  • Jum’at – Sabtu : 06.00 AM – 11.00 AM
  • Sunday : 07.00 AM – 11.00 PM

Selain berkeliling dengan Go KL Citybus ini, kita sebagai wisatawan juga bisa ikutan city tour bersama guide yang diadakan oleh Kuala Lumpur City Gallery. Ini juga gratis. Tapi sayang kemarin saya gak sempat untuk ikutan city tournya. 🙂

***

Well, cukup segini aja ya ‘oleh-oleh’ dari saya. Mudah-mudahan suka sama oleh-olehnya. 😉

Kalo ada yang mau ditambahin tentang hal-hal menarik atau yang paling diingat dari negara tetangga kita satu ini, silahkan tambahkan di comment ya! 🙂

29 thoughts on “Buah Tangan dari Negeri Jiran

  1. ariefsigli

    bicara negara luar, kenapa selalu bicara tentang rapi, rapi, bersih, dan rapi 🙂 giliran indonesia 😀 semoga semua yang duduk di kursi pemerintah indonesia membaca tulisan ini 🙂 selamat malam kak 🙂

    Like

    Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Kalo menurut aku saat kita pergi melihat negara lain secara gak langsung pasti membandingkan dengan negara kita. Dan so far negara-negara yang pernah aku kunjungi (SG & KL) memang jauh lebih rapi dan bersih dari negara kita. Mudah-mudahan pemerintah sekarang bisa pelan-pelan membenahi apa yang ada di negara kita ya 🙂

      Like

      Reply
  2. Dwi Sari (@Ki_seKi)

    pernah dulu ke Negeri Sembilan, sebenarnya di sana juga ada pedagang kaki lima yang menjual buah di pinggir jalan. Tapi gk tau ya, kok kesannya rapiiiii dan teratur gitu ya hihihi beda dengan di sini. Di sana bisa rapi & teratur, kudunya kita harus bisa seperti itu ya mbak 🙂

    Like

    Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Nah iya, poin ini lupa aku tulis di atas. Waktu di KL aku juga banyak lihat gelandangan di pinggir jalan, tapi masih terkesan rapi. Trus kita jalan kaki ngelewatin mereka juga gak sampai yang ketakutan. Ini salah satu yang bisa dicontoh nih sama negara kita 🙂

      Like

      Reply
  3. dani

    Kerapihan dan friendliness memang penting banget ya. Hiks. Sedih loh kalo pas jalan kenluar negeri trus lihat negara sendiri…. *ehlhakok jadi malah sedih sih saya inim

    Like

    Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Hahaha iya Astrid. Aku sama suamiku sampe berusaha menghitung wajah pejabat di jalanan KL tapi ga nemu. Suamiku nemu 1 katanya. Kalo di kota kita mah banyaaak sampe ga keitung ya :)))

      Like

      Reply
  4. Matius Teguh Nugroho

    Terminal TBS memang keren parah! Saya mampir ke sana saat perjalanan SIN – KUL via dengan bus.

    Btw, 4 hari 3 malam dapet SIN – KUL – Melaka itu nggak capek, mbak? Saya cuma kuat 2 kota aja dalam waktu yg sama, hihihi. Salam kenal ya 🙂

    Like

    Reply
  5. Pingback: Satu Hari di Downtown KL | liandamarta.com

  6. Shukri

    Terima kasih sahabat dari negara Indonesia… betul sekali… bila anda ke sesebuah negara anda secara lazimnya akan membadingkan dengan negara kita… sama hal dengan saya.. saya juga membandingkan negara saya dengan negara-negara yang pernah saya kunjungi,,, terutama dari aspek budaya, masyarakat dan kebersihan,,,

    Like

    Reply
  7. Shaula Safira

    Persis seperti yang saya rasakan, mba Lia! Hahaha. Saya sudah ada draft hal-hal yang bakal saya kangenin dari 3.5 tahun kuliah di Kuala Lumpur, dan salah satunya adalah sistem transportasi yang sangat baik sekali. Mau jalan jauh, kemanapun, nggak masalah karena bisa diakses dengan LRT. Rute perjalanannya pun terpampang di setiap stasiun, jd kalo nyasar ya ga nyasar-nyasar banget asalkan ada public transport. Kalau balik Indonesianya ini yang PR banget karena udah keenakan sama transportasi di sini, mau naik angkot di kota asal sendiri jadi males banget hahaha.

    Like

    Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Aku yang baru ngerasain 4 hari aja udah susah move on ya sama sistem transportasinya Kuala Lumpur, apalagi dirimu yang tinggal dan kuliah di sana selama 3,5 tahun. 😀

      Mari berdoa semoga negara kita juga segera punya sistem transportasi sebaik negara-negara berkembang seperti KL dan Singapore 🙂

      Like

      Reply
  8. Pingback: Explore Jakarta : Tour de Museum | liandamarta.com

  9. Pingback: Wisata Gratis Keliling Ibukota dengan TransJakarta | liandamarta.com

  10. Peah

    Kereta maksud kamu train ya ???
    Kereta tu kalau di Malay maksudnya “car” in English. Saya pada mulanya rasa aneh bila kamu mention kereta tapi yang kamu naik train… hahaha. LOL.

    Like

    Reply

Share your thoughts!