Backpacker Story: Dari Singapore ke Kuala Lumpur

Saya dan Abang memiliki niat ingin berlibur bersama setiap tahun. Destinasinya bisa ke luar kota atau ke luar negeri. Sejak kami menikah di bulan September 2014 lalu, alhamdulillah selalu ada rezeki untuk bisa traveling berdua.

Perjalanan pertama kami dimulai saat roadtrip ke Padang sebulan setelah menikah, dilanjutkan jalan-jalan dalam rangka honeymoon ke Bandung di akhir 2014, city tour di Singapore di awal 2015, pulang kampung ke Sipirok di pertengahan tahun dan family trip ke Sumatera Barat saat libur lebaran beberapa bulan lalu.

Cerita perjalanan kami berdua kembali dilanjutkan di penghujung tahun 2015 ini. Saya dan Abang memutuskan untuk berlibur bersama ke Malaysia. Yay! Ini bakalan jadi pengalaman pertama Abang ke Malaysia, makanya kita berdua benar-benar menyusun itinerary untuk perjalanan kami kali ini, agar waktu yang singkat bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Di trip kali ini, kami pergi bersama tante saya sekeluarga dan adik perempuan saya.

Tujuan utama kami adalah Kuala Lumpur. Tapi, perjalanan ini dimulai dari Batam. Tante saya ini memang berdomisili di Batam, jadi beliaulah yang mengurus tiket perjalanan kami terutama untuk tiket ferry Batam-Singapore. Rute perjalanan untuk saya dan Abang adalah Pekanbaru-Batam, lanjut Batam-Singapore, lanjut lagi Singapore-Johor Bahru, and then Johor Bahru-Kuala Lumpur.

Kenapa ribet banget?

Alasan pertama karena kalo beli tiket Pekanbaru langsung ke Kuala Lumpur harganya udah mahal banget. Rencana liburan ini memang tidak direncanakan dari jauh-jauh hari. Kami baru mulai cek-cek tiket itu sebulan sebelum liburan, which is harga tiket udah mulai meroket. Saat kami cek tiket Pekanbaru direct ke Kuala Lumpur itu untuk perginya aja per orang bisa 2 juta. Ajegile. Cek-cek lewat Batam ternyata jauh lebih murah, meskipun agak sedikit ribet.

Alasan kedua karena saya penasaran ingin cobain naik sleeper train dari Johor Bahru ke Kuala Lumpur. Tahun lalu, tante saya ini udah pergi juga liburan ke KL sekeluarga bareng adik saya juga, dan mereka naik si sleeper train ini. Trus ya udah deh saya ‘dikompori’ abis-abisan untuk ikutan trip mereka tahun ini hihihi.

DSC05144

Senja cantik di pelabuhan ferry Sekupang

Untuk itinerary dan hotel, saya yang ngurusin. Total perjalanan kami 5 hari 4 malam, tapi dengan estimasi 2 malam perjalanan ke KL dengan menggunakan sleeper train, jadi untuk hotel kami hanya mengambil 2 malam saja.

Itinerary yang saya susun garis besarnya begini:

  • Rabu (23/12/15) : Perjalanan Pekanbaru-Batam-Singapore-Johor Bahru. Lanjut ke KL naik sleeper train.
  • Kamis (24/12/15) : Sampai di KL Sentral, lanjut perjalanan ke Genting Highland. Barang-barang titip di loker karena hotel baru bisa check in jam 2 siang. Pulang dari Genting, lanjut check in hotel dan city tour.
  • Jum’at (25/12/15) : Colmar Tropicale dan city tour.
  • Sabtu (26/12/15) : Melaka dan city tour. Malamnya lanjut ke KL Sentral untuk balik ke Singapore via sleeper train.
  • Minggu (27/12/15) : Sampai di Singapore pagi hari dan lanjut city tour di Singapore sebelum balik ke Batam dan Pekanbaru.

Jadi, destinasi wisata yang mau didatengin itu ada 3 : Genting Highland, Colmar Tropicale, dan Melaka. Detail waktunya udah disusun sedemikian rupa. Tinggal cus ajah! 😀

Sayangnya, saya lupa kalo kemarin itu super long weekend yang mana semua orang juga mau liburan ke Singapore dan Kuala Lumpur dengan destinasi yang (mungkin) sama dengan destinasi saya.

Lalu, apa yang selanjutnya terjadi?

Saya dan Abang harus menunggu om saya jemput di bandara Hang Nadim Batam selama hampir setengah jam karena beliau terjebak macet di dekat terminal keberangkatan. Lalu, kami yang tadinya ingin mengejar ferry jam 17.20 harus menelan pil pahit karena kami sampai di pelabuhan Sekupang hanya terlambat 5 menit dari jadwal terakhir check in. Akhirnya harus nunggu sejam lagi untuk jadwal ferry selanjutnya.

FYI, jika ingin ke Singapore saat libur panjang, pilih saja lewat pelabuhan Sekupang. Di sana lebih sepi daripada pelabuhan Batam Centre. Harga tiket ferry juga biasanya lebih murah. Tapi, lebih baik tiket ferry beli di agen tiket saja, jangan di pelabuhan karena harga di agen tiket akan jauh lebih murah. Saya kemarin dapat tiket ferry seharga Rp260.000 PP per tiket.

Sesampainya di Harbour Front, kami tertahan antrian di imigrasi selama hampir sejam. Ini tentu aja bikin semua rencana kacau balau. Akhirnya setelah keluar imigrasi langsung kalang kabut ke MRT untuk melanjutkan perjalanan ke Johor Bahru. Tante dan adik saya sih udah duluan di sana. Kami janjian ketemu di JB Sentral.

Dari hasil googling, saya dapat info kalo mau ke Johor Bahru dari Singapore bisa menggunakan bus yang diambil di Kranji Station. Jadi, dari MRT Harbour Front kami menuju ke MRT Kranji. Rutenya: ambil MRT line ungu (North East Line) tujuan Punggol turun di Outram Park, pindah ke line hijau (East West Line) tujuan Joo Koon turun di Jurong East, next pindah lagi ke line merah (North South Line) tujuan Marina Pier dan turun di Kranji. Keluar station, ambil exit C belok kiri, nyeberang ke halte bus dengan jembatan penyeberangan.

Perjalanan dengan MRT alhamdulillah lancar jaya. Ini salah satu keunggulan public transportation di Singapore, karena semuanya on schedule.

Yang (lagi-lagi) bikin kacau jadwal adalah karena saya tidak mempertimbangkan bahwa di jam-jam saya menuju Johor Bahru dari Kranji Station (sekitar jam 10 malam waktu Singapore) adalah jamnya pulang kantor bagi warga Malaysia yang bekerja di Singapore. Udah ketebak dong crowdnya kayak apa? Belum lagi macet di Woodlands yang jadi perbatasan Singapore-Johor Bahru.

DSC05156

Kemacetan di Woodlands

Singkat cerita, kami sampai di JB Sentral sudah jam setengah 12 malam waktu setempat, kehabisan tiket sleeper train dan gak terkejar untuk jadwal kereta Johor Bahru-Kuala Lumpur. Tante, om, dan adik-adik saya masih menunggu setia di JB Sentral meskipun udah terkantuk-kantuk. :’)

Akhirnya malam itu kami memutuskan untuk menginap semalam di Johor Bahru. Ambil 1 family room di hotel terdekat.

DSC05209

Itinerary udah pasti berubah total. Jadi seperti ini:

  • Rabu (23/12/15) : Perjalanan Pekanbaru-Batam-Singapore-Johor Bahru. Nginap di Johor Bahru.
  • Kamis (24/12/15) : Check out hotel di Johor Bahru, lanjut ke Melaka naik bus dari Terminal Larkin. Tour ke Bangunan Merah di Melaka dan malamnya lanjut perjalanan ke KL. Check in hotel di KL.
  • Jum’at (25/12/15) : Colmar Tropicale dan city tour
  • Sabtu (26/12/15) : Genting Highland dan city tour. Malamnya pulang ke Singapore naik bus karena tiket sleeper train juga sudah habis.
  • Minggu (27/12/15) : Sampai di Singapore pagi hari, tepar dan batal city tour karena ngejar antrian imigrasi yang membludak. Jam 14.30 lanjut balik ke Pekanbaru.

Secara garis besar, itinerarynya gak jauh beda sih ya. Tapi jatuhnya kita memang lebih capek di jalan, karena ke KL-nya PP naik bus. Istirahatnya gak maksimal, apalagi saat perjalanan balik dari KL ke Johor Bahru, busnya murah sih cuma 33 RM per orang, ada sandaran kakinya juga, tapiiii busnya goyang sana goyang sini, alhasil sepanjang jalan kita terombang ambing gak karuan. Makanya pas nyampe paginya, tepar berat kakakkk. 😦

Meskipun penuh drama sepanjang perjalanan tapi ngetrip kali ini seru banget. Banyak hal baru yang dilihat. Saya terakhir kali ke Kuala Lumpur itu jaman SMP which is udah 12 tahun lalu. Banyak banget perubahan yang saya lihat sepanjang perjalanan di Johor Bahru, Melaka, dan Kuala Lumpur ini. Detailnya akan saya ceritakan di post lain ya. 🙂

DSC06038

Okay then, happy holiday buat yang masih lanjut liburan sampai pergantian tahun. Semoga liburannya mengesankan! 😉

63 thoughts on “Backpacker Story: Dari Singapore ke Kuala Lumpur

    1. liandamarta.com Post author

      Iya memtyk, dan kalo perginya via Batam, ‘kemacetan’ di Imigrasi itu yang benar-benar mesti diantisipasi. Karena emang membludak banget. Kalo ada opsi ke Singapore/Kuala Lumpur direct tanpa lewat Batam mah mending langsung aja. 😀

      Like

      Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Terima kasih Vivi. 🙂 Libur tahun baru ini belum tau nih ke mana, masih diskusi sama mertua hehe. Yang pasti beberapa hari ke depan, tulisan tentang liburan ke Malaysia kemarin masih akan meramaikan blogku. Semoga gak bosan ya 🙂

      Like

      Reply
  1. momtraveler

    memang biasanya sepaket ya mak. kalo udah sampe singapore sayang rasanya nggak ke KL. aku kemarin juga gitu. dari singapore ngebis sampe johor nginep semalem trs lanjut KL naik kereta

    Like

    Reply
  2. Gara

    Saya belum pernah khusus traveling menjelajahi Malaysia… dulu cuma singgah sebentar dan tidak mengeksplor kotanya dengan maksimal. Ditunggu cerita penjelajahannya ya Mbak :hehe, seru pasti berjalan ramai-ramai dengan keluarga :hehe. Yang menarik dari sebuah perjalanan menurut saya justru dramanya, membuat hati tegang tapi kalau sudah dilalui akan bahagia banget :haha!

    Like

    Reply
  3. Ningrum

    Halo lia.. salam kenal ya, selama ini sr 🙂
    Seru bgt jalan2nya, kbetulan pertengahan januari mau ke KL dan rencana jg mau ke colmar tropicale.. ditunggu ya reviewnya 🙂
    Btw, rute perginya ko ga langsung dr batam naik feri ke johor bahru?

    Like

    Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Halo Ningrum, salam kenal kembali 🙂 Iya, nanti review Colmar Tropicale akan dishare juga. Tapi masih ngantri dengan postingan lain ya hehehe.

      Iya, kemarin memutuskan lewat Singapore karena niatnya mau jalan-jalan di Singapore juga walau akhirnya gak keburu hehehe. Pas pulangnya juga tadinya dari KL mau langsung naik kereta api ke Singapore, tapi ternyata tiketnya habis. 😀

      Like

      Reply
  4. Desmiati Maruao

    Menjelajahi segala sisi di Negeri Jiran ini tetap akan membuat kangen & yg paling asyik adalah tdk perlu merogoh kocek yg dalam utk memanjakan mata kemana saja…. yg paling penting toilet (tandas kate org Msia) & Surau sll ada…
    #gaknolakkalokesanalagiyeyey#

    Like

    Reply
  5. Pingback: Opsi Transportasi Dari dan Ke Kuala Lumpur | liandamarta.com

  6. Dita

    aaahhh seru bangeeet siiih! aku juga gak bosen2 lho ke 2 tempat ini, padahal kata orang mah gitu2 aja yaaa. Tapi kalo aku sih selalu kangen keteraturan yang ada di sana, secara ya di negeri sendiri……. *gak diterusin*

    Like

    Reply
  7. Pingback: Menyusuri Jejak Sejarah di Komplek Bangunan Merah Melaka | liandamarta.com

  8. Pingback: Menginap Semalam di Insta Hotel Johor Bahru | liandamarta.com

    1. liandamarta.com Post author

      Hihihi, sesekali bolehlah dicoba oma. Keluarga tanteku ini, hampir tiap tahun backpackeran. Walaupun tujuannya masih Singapore-Malaysia. Tapi anaknya jadi ketagihan backpackeran hehehe

      Like

      Reply
  9. Pingback: Makan Apa di Melaka? | liandamarta.com

  10. Pingback: Pengalaman Menginap di Citin Seacare Pudu Hotel Kuala Lumpur | liandamarta.com

  11. Pingback: Sensasi Naik Skyway di Genting Highland | liandamarta.com

  12. Pingback: Buah Tangan dari Negeri Jiran | liandamarta.com

  13. Pingback: Menikmati Suasana Perancis di Colmar Tropicale | liandamarta.com

  14. Pingback: Satu Hari di Downtown KL | liandamarta.com

  15. Pingback: 7 Objek Wisata Wajib Dikunjungi di Siak Sri Indrapura | liandamarta.com

  16. Pingback: Air Mancur Zapin Menari | Siak Tourism Board

  17. Naufal Said

    Assalamualaikum
    Wah seru ya , o iya btw naik bus ke KL naik dari dan sampai di terminal mana ya kak? Dan harga busnya brp kak+nama busnya? Sy rencana januari ke KL juga

    Like

    Reply
  18. Pingback: #CeritaTanggal7 : Tentang Bucket List | liandamarta.com

  19. Pingback: Ketika Nama di Tiket Pesawat Berbeda dengan Nama di Paspor | liandamarta.com

  20. Pingback: #CeritaTanggal7 : Catatan Perjalanan | liandamarta.com

  21. Pingback: (That-so-called) Solo Trip : Dari Batam ke Kuala Lumpur | liandamarta.com

  22. Pingback: Opsi Transportasi dari Batam ke Johor Bahru | liandamarta.com

  23. Pingback: Perjalanan Impulsif ke Kuala Lumpur | liandamarta.com

  24. Pingback: Rekomendasi SIM Card di Singapore, Malaysia, dan Thailand | liandamarta.com

  25. Pingback: Cerita Lebaran Tahun 2020 / 1441 H | liandamarta.com

Share your thoughts!