Berwisata ke Siak Sri Indrapura

Hari Sabtu lalu, saya dan suami memutuskan untuk jalan-jalan ke Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Sebenarnya rencana ini udah ada sejak lama, tapi entah kenapa gak ketemu juga waktu yang pas untuk ke sana. Saya pribadi belum pernah sama sekali ke Siak dan pengen banget ke sana supaya ada cerita tentang tujuan wisata di Riau yang bisa saya posting di blog saya.

Dulu banget pernah ada salah seorang rekan kantor yang nanya sama saya tentang review tempat-tempat wisata di Riau. Pas saya ubek-ubek blog, lah baru sedikit. Sementara untuk review tempat wisata di kota-kota lain udah lumayan banyak dan bervariasi. Sejak itulah saya jadi membulatkan tekad, harus banget mengunjungi Siak dan mengeksplor tempat-tempat wisata lainnya di Provinsi Riau ini. 🙂

Kami berangkat dari Pekanbaru jam 10.30 dan sampai di Siak sekitar jam 12 siang. Jarak antara Siak dan Pekanbaru memang “hanya” 100 km dan dapat ditempuh selama 2 jam via perjalanan darat. Jalannya relatif bagus dan mulus, hanya saja setelah melewati Maredan ada jalan yang belum diaspal (berkerikil) sepanjang kurang lebih 3 km. Selebihnya sih udah diaspal semua. Sepanjang perjalanan yang dilihat kebun sawit semua hehehe. Tapi kemarin beberapa kebun sedang replanting, jadinya yang terlihat justru semacam hamparan rumput hijau yang luas banget. 🙂

DSC02881

Oh ya, selain naik mobil, ada alternatif lain yang bisa dipilih kalo mau ke Siak. Yaitu naik speed boat dari pelabuhan Pelita Pantai. Harga tiketnya Rp 82.000 per orang untuk sekali jalan. Lama perjalanan gak jauh beda kalo naik mobil, kurang lebih 2 jam perjalanan. Sensasinya beda-beda sih ya mau naik mobil atau naik speed boat. Saya sendiri belum pernah naik speed boat ke Siak dan masih penasaran pengen ngerasain naik speed boatnya. 😀

Saat pertama kali masuk ke dalam kawasan Kabupaten Siak ini, saya terpukau dengan keasrian daerah ini. Sepanjang jalan saya banyak melihat pepohonan yang membuat daerah ini terasa sejuk dan adem. Ada pula taman-taman yang berfungsi sebagai public space dengan penataan yang rapi. Cantik! 🙂

DSC03043

DSC02883

Anyway, daerah Siak ini terbagi dua dan dipisahkan dengan sungai Siak. Untuk menghubungkan kedua daerah tersebut, pemerintah telah membangun sebuah jembatan yang megah sekali. Jembatan ini bernama jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah. Kita bisa turun dan berfoto di atas jembatan ini lho. Tapi mobilnya harus diparkir di bawah jembatan. Jika tidak, siap-siap saja ditegur oleh petugas Dishub. 😛

DSC02885

Tujuan utama kami di Siak ini adalah mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura. Istana ini terletak di jalan Sultan Syarif Kasim. Tidak jauh dari pelabuhan. Petunjuk jalan menuju istana cukup banyak dan mudah dipahami kok. Jika ragu, ya tinggal tanya sama penduduk sekitar. 😀

DSC03023Saat memasuki kawasan istana, saya dan Abang terkagum-kagum dengan kemegahan istana ini. Terlebih di bagian dalamnya. Barang-barang peninggalan kerajaan melayu di Istana Siak ini masih bagus dan tersimpan rapi. Detailnya bisa dibaca di postingan saya yang ini ya. 🙂

Salah satu spot favorite kami berdua adalah di ruang tengah istana ini. Terasa sekali megahnya. Oh ya, selain itu, kami juga puas-puasin diri foto di depan cermin milik permaisuri. Saat kami asik foto-foto, ada seorang petugas istana yang datang menghampiri kami dan menawarkan diri untuk mengambil foto kami di cermin tersebut sambil sesekali mengarahkan gaya. Kelihatannya si bapak ini udah berpengalaman banget nih dalam mengarahkan gaya pengunjung yang mau foto di cermin tersebut. 😆

DSC02905

Salah satu hasil jepretan si bapak petugas. Posisi kami berdiri juga beliau lho yang menentukan, biar hasilnya bagus katanya :))

DSC02929

Spot foto favorite! Cermin besar di ruang tengah istana. 🙂

DSC03019

Di luar istana, gak lupa selfie. Kata Abang, anggap aja kita lagi liburan di Maroko. :))

Setelah puas berkeliling dan foto-foto di dalam istana, kami pun melanjutkan perjalanan. Perut sudah lapar, so saatnya mencari makan siang. Di parkiran istana, ada es dawet dan bapak-bapak penjual oleh-oleh dodol khas Siak. Berhubung siang itu super duper panas, Abang pengen beli es dawetnya. Jadi ya sekalian aja saya beli oleh-oleh untuk di rumah.

Oleh-oleh yang dijual ini adalah dodol dari buah (yang konon katanya) khas Siak. Kotak dodol yang kecil terdiri dari beberapa buah dodol dan hanya dari 1 macam buah, harganya Rp 15.000 per kotak. Sedangkan untuk yang berukuran besar, terdiri dari 2 macam buah, yaitu buah naga dan nenas. Harganya Rp 25.000 per pcs. Oke sip, saya beli 2 buah untuk di rumah mama dan rumah mertua. 🙂

DSC03032

Untuk makan siang, berdasarkan hasil rekomendasi salah seorang saudara, saya dan Abang mampir ke RM Pondok Bambu Jihan di jalan Sapta Taruna. Tepatnya di seberang hutan kota. Rumah makannya sederhana aja, tapi makanannya enak-enaaaak. 🙂

Yang khas di rumah makan tersebut selain olahan ikan-ikan sungai adalah ayam kampungnya. Jadi kemarin Abang pesan 1 porsi ayam kampung, saya pesan baung asam pedas. Daun ubi, sayur toge, kerupuk, dan sambal pun turut dihidangkan di meja kami. Ahhh semuanya enaaak. Terutama ayam kampungnya, kriuk-kriuk gitu dan bumbunya meresap pas sekaliii.

DSC03034Soal harga, awalnya saya sempat khawatir harganya akan mahal sekali. Eh tapi saat bayar, total makanan dan minuman (2 es teh manis + 2 botol aqua) kami hanya Rp 70.000 aja. Jadi ayam kampung dan baung asam pedas masing-masing Rp 25.000, sayur cabe kerupuk gratis, trus sisanya minuman. Murah banget yaaaa.. 🙂

Perut kenyang, hati pun senang. Setelah makan kami kembali melanjutkan perjalanan. Berkeliling Siak dan bersilaturahmi dengan sanak saudara Abang yang ada di Siak.

Di sore harinya, saya request ke Abang pengen ngerasain jadi anak gaul Siak dengan bersantai sore di pinggiran sungai sambil minum es kelapa muda. Pasti asik banget ya. 🙂

DSC03045 DSC03044

Akhirnya melipirlah kami ke pinggir sungai. Namanya taman Syekh Abdurrahman. Katanya sih di taman ini ada fasilitas wifinya. Saya langsung kesenengan kan artinya jadi hemat paket data. 😛 Langsung coba login, tapi ealah internetnya lemot banget dan putus nyambung. Ya mungkin masih uji coba ya. Semoga next time kalo saya ke sana lagi, koneksinya udah jauh lebih bagus. 🙂

Perjalanan kami di Siak hari itu ditutup dengan sebuah es kelapa muda yang segar banget. Harganya juga murah, Rp 8.000 per buah. Makin enak karena disantap sambil ditemani pemandangan senja di Siak yang cakep banget. 🙂

DSC03052

DSC03059

Menjelang senja di Siak. Jembatannya terlihat dari kejauhan. 🙂

Ah, liburan singkat yang menyenangkan!

Kamu.. ada yang sudah pernah ke Siak? 🙂

42 thoughts on “Berwisata ke Siak Sri Indrapura

    1. liandamarta.com Post author

      Hahahahaha ya gimana atuh neng, tiap kali jalan-jalan da pasti berdua :)))

      Aku bantu doa deh yaaa semoga kamu segera nikah jadi bisa bobogohan sepanjang hari juga kayak aku. Amiiinnn 🙂

      Like

      Reply
  1. denaldd

    Lia, bangunan istananya keceee banget. Megah gitu ya. Baung itu apa ya? Nama ikan kah?
    Aku dulu sering ditugaskan ke Pekanbaru, tapi ya ga sempat kemana2, cuman nguplek dikotanya aja. Cukup menikmati bangunan perpustakaan yang keren itu hehe

    Like

    Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Iya mbak, istananya kece dan megah banget. Kebayang ya dulu jaman kerajaan Melayu masih berdiri, ada istana semegah itu. 🙂

      Baung itu nama ikan mbak. Ikan sungai. 🙂 Wah pernah ke Pekanbaru dulu ya mbak, baru-baru ini dong ya ke Pekanbarunya, soalnya udah ada perpustakaannya kan 🙂

      Like

      Reply
  2. Eka Novita

    Yeeeeeesss, akhirnya ngereview tempat wisata di kabupaten Siak. Kita orang kabupaten Siak kakaaaakkk :D. Siak tempatnya memang nyaman, asri dan jauh dr hiruk pikuk, berasa bgt budaya melayu-nya di sana.

    Like

    Reply
  3. alrisblog

    Istananya cakep banget. Bagian dalam istana itu mengagumkan. Noted, tempat tujuan wisata kalo ke Siak.
    Ikan bawung itu sepertinya enak banget. Saya suka ikan bawung.

    Like

    Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Iya ini salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungin kalo ke Siak. 🙂 Sekalian belajar soal sejarah kerajaan Melayu juga. 😉

      Wah suka ikan baung juga ya? Sama dong. Saya juga suka banget! 😀

      Like

      Reply
    1. liandamarta.com Post author

      Seruuu banget. Iya mbak, kemarin abis dari istana, diajakin ke rumah keluarga suami, jadi jalan-jalannya gak bisa lama karena sekalian silaturahmi juga. Next time kalo aku ke Siak aku kabarin yaa biar bisa kopdar kitaaa 🙂

      Like

      Reply
  4. Pingback: 7 Objek Wisata Wajib Dikunjungi di Siak Sri Indrapura | liandamarta.com

      1. ryaneste

        selain darat bisa juga naik speedboat yah dari pekanbaru ke siak, apakah kalau speedboat beroperasi tiap hari,kalau sehari setelah lebaran bisa ya naik boat?seru juga kayaknya naik boat,hehehe

        Like

        Reply
          1. ryaneste

            Iya betul, sudah coba asik juga lho naik Speedboat ke Siak,2 jam perjalanan, melihat keindahan alam, gede banget sungainya lebar, sampai kapal tongkang batubara aja bisa masuk, jadwal 2x sehari, tapi kemarin berhubungan 1 kapak rusak jadi 1x aja berangkat nya

            Like

            Reply
              1. ryaneste

                ayuk ah cus dicoba, saya penasaran mau ke ombak bono,tapi minim informasi,dan biaya kayaknya mahal ,mudah2an ada tulisan yang bisa memandu kesana dengan biaya terjangkau

                Like

  5. Pingback: #CeritaTanggal7 : Catatan Perjalanan | liandamarta.com

Leave a reply to liandamarta.com Cancel reply