Minggu lalu, adalah minggu super hectic sepanjang tahun 2015 ini. Terutama saat akhir pekan tiba. Ada 2 acara super penting di minggu lalu, yang mengharuskan saya berada di Pekanbaru, Jakarta, Pekanbaru, Payakumbuh, Bukit Tinggi dan kembali ke Pekanbaru dalam kurun waktu 3 hari.

Perjalanan saya dimulai hari Sabtu subuh. Malam sebelum berangkat, saya dibantu suami membereskan semua urusan cuci mencuci dan setrika-setrikaan. Packing barang di 2 tas ; 1 tas yang akan saya bawa ke Jakarta, dan 1 tas lagi disimpan di mobil untuk kebutuhan selama di Payakumbuh. Minggu siang ada tambahan agenda kejar-kejaran dengan flight saya balik ke Pekanbaru. Acara di Jakarta belum kelar, saya udah izin pulang duluan, karena agenda lainnya menanti. So busy, right? 😆

Anyway, here’s the recap stories mengenai weekend super hectic saya minggu lalu ya. Lumayan tepar, but it was fun! 😉

LOCAL LEADERS MEETING AKADEMI BERBAGI FOUNDATION

Acara pertama saya adalah Local Leaders Meeting (LLM) yang dihadiri oleh seluruh Kepala Sekolah Akademi Berbagi Foundation se-Indonesia. Saya tentunya hadir mewakili Akber Pekanbaru. Selain saya, ada 21 orang Kepala Sekolah atau perwakilan dari Akber di kota-kota lain. Total sampai saat ini ada 23 kota yang bergabung di Akademi Berbagi Foundation. List kotanya bisa dilihat di sini ya. 🙂

FYI, sekarang Akademi Berbagi memang sudah berbadan hukum resmi. Karena itulah namanya berubah menjadi Akademi Berbagi Foundation. Visinya tetap sama, terangkum dalam 3 poin utama : Sharing, Volunteering, dan Networking. Anyway, salah satu agenda tahunan dari Akademi Berbagi Foundation adalah Local Leaders Meeting ini.

Acara yang digelar selama 2 hari ini diawali dengan perkenalan para pengurus dan Board of Advisor Akademi Berbagi Foundation. Kemudian dilanjutkan dengan sesi sharing permasalahan dan solusi yang ada di Akber tiap kota. Ini jadi momen diskusi antar kepala sekolah tiap kota untuk saling bantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan Akber yang ada di kotanya masing-masing. Di hari kedua, workshop tentang leadership juga diberikan sebagai bekal bagi kami memimpin para relawan yang ada di kota masing-masing.

Selalu ada cerita seru setiap kali berkumpul dengan relawan Akber dari kota-kota di seluruh Indonesia. Pertemanan juga semakin meluas. Dan tentunya, banyak ilmu baru yang bisa diperoleh dari setiap sesi workshop di Local Leaders Meeting tanggal 14 dan 15 Maret 2015 yang lalu.

Di Akber, banyak softskill yang dilatih. Sebagai seseorang yang dipercaya menjadi kepala sekolah Akber Pekanbaru, saya belajar tentang leadership. Relawan-relawan Akber Pekanbaru lain yang ditunjuk sebagai PIC kelas tiap bulannya juga belajar mengenai leadership ini. Managing people. Bagaimana mereka harus mengarahkan tim kelasnya untuk bisa bekerja sama dengan baik. Saya dan semua relawan Akber juga belajar tentang komunikasi, inisiatif, membangun networking, dan banyak hal positif lainnya yang kami pelajari. 🙂

L’CHEESE FACTORY 3rd ANNIVERSARY AT PAYAKUMBUH

Agenda selanjutnya yang menanti saya di hari Minggu adalah acara outing seluruh karyawan dan keluarga besar L’Cheese Factory di Harau, Payakumbuh, Sumatera Barat. Outing ini diadakan dalam rangka merayakan ulang tahun ketiga toko kue milik mertua saya ini. 🙂

Rombongan sudah berangkat lebih dulu sekitar jam 9 pagi. Suami sengaja tidak ikut rombongan karena nunggu saya yang mengambil flight jam 1 siang dari Jakarta. Rencananya, kami berdua akan menyusul rombongan sekitar jam 3an, langsung meluncur dari bandara. Kenyataannya, kami baru jalan ke Payakumbuh sekitar jam 5 sore karena sempat mengunjungi acara pernikahan salah satu relawan Akber Pekanbaru dan mengantarkan kue pesanan salah satu rekanan.

Perjalanan Pekanbaru-Harau bisa ditempuh dalam kurun waktu sekitar 3 jam. Tapi, saat perjalanan kemarin, cuaca lumayan buruk. Di tengah-tengah perjalanan, tiba-tiba hujan deras dan angin kencang. Abang yang mulai kesusahan melihat jalanan memutuskan untuk menepi terlebih dulu. Posisi kami saat itu sudah keluar dari area perkotaan, berada di tengah-tengah jalan lintas Pekanbaru-Sumbar yang gelap gulita.

Kami pun memutuskan berhenti di sebuah warung kecil di pinggir jalan. Saya sempat dag dig dug, soalnya itu warungnya gelap banget. Di dalamnya cuma ada dua orang laki-laki sedang asik ngobrol. Kami pun memesan pop mie dan teh manis hangat, sambil menunggu hujan sedikit mereda.

Alhamdulillah ya, sekitar 30 menit kami berteduh sambil makan pop mie dan minum teh manis hangat, hujan pun mulai mereda dan mobil-mobil mulai banyak yang lalu lalang. Di kondisi hujan deras seperti itu, lebih baik jika kita iring-iringan dengan mobil lain untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 🙂

Setelah melalui perjalanan yang cukup mendebarkan, saya dan Abang akhirnya sampai di lokasi penginapan di Harau sekitar jam 11 malam. Acara malam itu sudah dimulai sejak makan malam dan ditutup menjelang pergantian hari. Sebuah video perjalanan toko kue ini pun diputar, membuat seluruh karyawan terutama karyawan-karyawan lama terharu biru karena merasa ikut menjadi bagian dari tumbuhnya toko yang berawal dari garasi rumah menjadi toko kue yang saat ini sangat diperhitungkan di Pekanbaru.

Acara malam itu ditutup dengan tiup lilin dan foto bersama seluruh karyawan dan keluarga besar L’Cheese Factory. Sebuah momen penting dalam sejarah berdirinya toko kue ini. 🙂

Keesokan paginya, acara dilanjutkan dengan agenda mini outbound untuk semua karyawan dan keluarga. Dimulai sekitar jam 8 pagi dan berakhir setelah makan siang. Keseruan selama acara outbound menjadi cerita lain dalam perayaan ulang tahun L’Cheese Factory. Kebersamaan satu sama lain pun mulai terasa di kegiatan ini.

Rangkaian ulang tahun ini pun diakhiri dengan makan malam menikmati suasana malam hari di Bukit Tinggi. Setelah puas belanja dan membeli oleh-oleh di Bukit Tinggi, kami pun melanjutkan perjalanan pulang ke Pekanbaru. Saya dan Abang yang berada di mobil pribadi, tidak sanggup melanjutkan perjalanan saking ngantuknya. Coba cari yang bisa gantiin nyetir, tapi ternyata udah pada tepar juga tidur di bus, kecapekan setelah seharian outbound. 🙂

Akhirnya, sekitar jam 1 dini hari, setelah melewati Kelok Sembilan, di daerah Pangkalan yang menjadi daerah perbatasan Sumbar-Pekanbaru, kami pun memutuskan untuk berhenti dan menginap di sebuah wisma di kawasan SPBU Pangkalan dan melanjutkan perjalanan pulang keesokan paginya.

Walaupun badan tepar ‘dihajar’ serangkaian kegiatan yang mengharuskan bolak balik 4 kota dalam kurun waktu 3 hari, tapi tetap happy karena bisa berkumpul dengan orang-orang hebat dan keluarga besar. Alhamdulillah! 🙂