Printed Version of Me : Bloomberg Businessweek Indonesia

Sejak pertama kali ngeblog beberapa tahun lalu, saya gak pernah berharap lebih dari blog ini. Niatnya ngeblog ya cuma untuk hore-hore doang. Supaya ada yang bisa dibaca lagi suatu saat nanti. Tapi, siapa yang menyangka kan, di zaman yang makin canggih ini, ternyata bercuap-cuap di blog bisa memberikan banyak keuntungan lain selain sekedar melepaskan hasrat bercuap-cuap? 😉

Well, kalo dibandingkan blogger kondang lainnya, saya sih cuma sekedar remah-remah rempeyek ya 😆 Tapi, ternyata masih ada ajah yang mau melirik si remah rempeyek ini. 😆

Selain postingan-postingan berbayar yang beberapa kali saya terima, siapa sangka kalo dari ngeblog saya juga bisa tampil eksis di majalah bisnis ternama di Indonesia? Bloomberg Businessweek Indonesia. 😉

Jadi, sekitar sebulan lalu, saya mendapat email dari salah seorang reporter Bloomberg Businessweek Indonesia. Email tersebut masuk dari kolom kontak yang ada di blog ini.  Isinya kurang lebih mau wawancara saya tentang pengalaman saya ikutan crowdfunding Demi Ucok dua tahun lalu. Katanya, beliau tau kalo saya salah satu yang berpartisipasi di program crowdfunding tersebut dari postingan di blog saya ini. Saya sempat mikir lama, postingan yang mana yaaa. Karena seinget saya, ketika saya ikutan crowdfunding tersebut, saya lagi di masa-masa males ngeblog, sekitar tahun 2012, jadi blog emang gak update sama sekali.

Trus baru deh saya inget, kalo sekilas cerita tentang crowdfunding tersebut ada saya tulis di postingan ini. Cuma sekilas doang. Tapi ternyata gara-gara secuil cuap-cuapan saya itu, si reporter Bloomberg Businessweek Indonesia berhasil nemuin saya via simbah gugel dan akhirnya mengontak saya via email. Singkat cerita, saya diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan dari beliau lalu saya diminta untuk mengirimkan foto saya bersama merchandise yang saya dapatkan dari program crowdfunding Demi Ucok itu. Untungnya saya emang masih nyimpen dengan rapi tuh merchandise-nya, ada post it dan pouch. Post it nya bahkan belum pernah saya pakai sama sekali, masih terbungkus rapi. Sayang soalnya, kak! 😆

Setelah saya kirim jawabannya, saya diinfokan tanggal terbit majalah tersebut, yaitu sekitar tanggal 10-16 November 2014. Di tanggal tersebut, langsung deh saya ajak abang ke Gramedia buat cari majalahnya. Ealah, ternyata di Pekanbaru gak masuk dong majalah Bloomberg Businessweek Indonesia itu. 😦

Atas nama penasaran, akhirnya saya minta dikirimin file PDF artikel tentang crowdfunding yang ada sayanya itu. Ihik. Dan pas lihat filenya, sempat deg-degan dong. Pertama kalinya numpang eksis di majalah nasional nih. :’)

Capture

Oh ya, kalo mau baca majalah Bloomberg Businessweek Indonesia dan kesulitan cari majalahnya di luaran, bisa dibeli aja via aplikasi Scoop yang bisa didownload di IOS dan Android. Cari aja ‘Bloomberg Businessweek Indonesia’, beberapa majalah edisi lama juga ada di sana. Selamat membaca! 🙂

34 thoughts on “Printed Version of Me : Bloomberg Businessweek Indonesia

  1. burselfwoman

    Wah berkah ngelog, jadi seleb masuk koran. Harusnya wartawan itu memprofilkan dirimu secara khusus. Banyak yg udah kamu lakuin untuk Pekanbaru. :))

    Like

    Reply
    1. liamarta Post author

      Hahahaha, kebetulan kemarin cuma diwawancara soal crowdfundingnya aja mbak 😀 Beberapa waktu lalu ada juga siiih orang NET TV kontak, mau meliput Pekanbaru katanya, minta aku jadi guidenya gara2 baca postingan blogku. Tapi mereka belum jadi dateng gara2 asap 😦

      Like

      Reply

Share your thoughts!