Selain Pantai Banyutibo, Pacitan juga punya beberapa pantai lain yang gak kalah cantiknya. Salah satu yang sudah banyak dikenal orang adalah Pantai Klayar.
Pantai Klayar terletak kurang lebih 7 km dari Pantai Banyutibo. Jika berangkat dari Jogja, perjalanan membutuhkan waktu kurang lebih 3-4 jam untuk sampai ke pantai ini. Rute lebih lanjut bisa dicek di sini.
Berbeda dengan Pantai Banyutibo yang masih sepi dan terasa seperti pantai milik sendiri, Pantai Klayar sudah cukup komersil. Untuk masuk ke kawasan Pantai Klayar ini, setiap pengunjung diharuskan membeli tiket masuk seharga Rp 3.000 untuk dewasa dan Rp 2.000 untuk anak-anak. Selain itu pengunjung juga dikenakan biaya parkir sebesar Rp 1.000 untuk yang datang dengan menggunakan kendaraan roda dua dan Rp 2.000 untuk kendaraan roda empat. Well, harganya masih amat sangat murah kan ya? 😉
Seperti yang saya ceritakan di postingan ini, pada saat kami sampai di Banyutibo beberapa waktu lalu, kami tidak menemukan warung makan di sana, oleh karena itu kami meluncur ke Klayar. Di Klayar sendiri, terdapat beberapa warung makan. Warung makan yang saya dan teman-teman coba waktu itu adalah warung makan ini :
Lokasinya tepat di seberang pantai. Kalo saya perhatikan, pengunjung warung Samudera ini jauh lebih ramai daripada warung makan lainnya. Wajar saja karena makanannya rasanya enak-enak semua! 😀 Saya memesan nasi putih dengan lauk telor ceplok, tempe orek dan mie goreng. Rasanya? Endeus maksimal! Harganya? Murah bangets! Ah, bahagia itu benar-benar sederhana. Sesederhana makan siang sampai perut kenyang dengan harga 6 rebu ajah seporsinya. :’)
Anyway, pantai Klayar bukanlah tipe pantai yang bisa dijadikan tempat renang-renang lucu sama teman atau keluarga. Karena di pantai ini ombaknya super duper besar sekali. Saya gak tau deh di sini bisa surfing apa ngga, tapi kayanya sih ngga ya karena ombaknya gile dahsyat bener. Kalo gak ahli surfing mah bisa keseret juga kali. Bahaya banget lah buat main-main air di sini.
Gak percaya? Nih silahkan dilihat betapa dahsyatnya ombak di pantai Klayar :
Ngeri bener kan ya ombaknya?
Trus kalo ke pantai gak main air, ngapain doooong?
Ya gogoleran di pinggir pantai dong sambil menikmati angin sepoi-sepoi yang bikin ngantuk hahaha. Di sepanjang pantai Klayar, memang banyak warga sekitar yang menggelar tikar untuk pengunjung yang ingin berleha-leha. Bakalan makin mantap kalo leha-lehanya sambil ditemani air kelapa muda. Ah, indahnya duniaaaaa.. 😆
Oh ya, dari hasil ngobrol-ngobrol saya dengan beberapa penduduk setempat, katanya nih penduduk yang tinggal di sekitaran Klayar ini profesi sehari-harinya adalah memproduksi gula merah untuk kemudian dijual ke pasar. Makanya jangan heran kalo di sana banyak ditemukan bapak atau ibu yang jualan gula merah seperti ini :
Satu kantong gula merah itu harganya Rp 8.000 aja. Murah, ya! 😉
Well, selain gogoleran, ada satu hal lagi yang harus-pake-banget dilakukan di pantai Klayar. Yaitu seru-seruan di Seruling Samudera! 😉
Wait, Seruling Samudera? Apaan tuh?
Seruling Samudera ini adalah sebuah fenomena di mana ada sebuah celah di antara bebatuan yang ketika ada ombak besar datang, air laut akan masuk ke celah tersebut dan menyemburkan air setinggi kurang lebih 5 meter. Air laut yang menyembur tersebut juga akan mengeluarkan bunyi seperti bunyi seruling. Itulah mengapa ia dinamakan Seruling Samudera. 🙂
Untuk masuk ke kawasan Seruling Samudera ini kita harus dipandu oleh guide yang merupakan penduduk sekitar. Tidak dipatok harga khusus untuk guide ini, kita bisa membayarnya secara sukarela. Nah, makanya jangan sampai dilewatkan ya momen seru-seruan sama teman dan merasakan sensasi basah-basahan akibat semburan air di Seruling Samudera ini. 😉
Subhanallah bagus banget….mupeng kesana dr bbrp wkt yll saat liat di Internet foto-fotonya…ternyata foto mbak lebih bagus lagi…
LikeLike
Makasih mak 🙂 Semoga dikasih kesempatan ke sana ya mak, menikmati langsung keindahan pantai Klayar 😉
LikeLike
Aih, keren banget, bersih pula. Nyesel de kemarin gak jadi kesini, lihat jalan menuju kesana kok sepertinya sulit…lebih bagus dari pantai teleng ria..
LikeLike
Pantai Teleng Ria itu dimana mak?
Iya jalan menuju Klayar memang rada sulit mak, tapi worth it dengan viewnya. Apalagi view yang di Banyutibo (bisa cek postingan saya sebelum ini). Semoga kesampaian untuk kesini ya mak 😉
LikeLike
Wah seru seru…
Untung gak mati gaya yah karena gak bisa main aer dipantai…hhehehe
LikeLike
Iya iweeed, walau ga bisa main air tapi tetep bisa seru2an di pantainya 😀
LikeLike
Wah… Asyik banget kayanya.. Jd pengen liburan ke pantai
LikeLike
Ayo ke pantai! 😉
LikeLike
seru banget yah Martil,,,semoga suatu saat aku bisa ngeliat suling samudera ini juga 🙂
LikeLike
Amin, semoga bisa segera ke sana ya teh.. Yuklah ngetrip dari Bandung, kan deket 😉
LikeLike
Martil,,,kapan memBandung? XD
LikeLike
Insya Allah mingdep teteh.. Nanti dikabar2in kalo aku udah di Bandung. Ajakin aku kulineran yak! 😉
LikeLike
iya martil…kabarin ya kalau udah di Bandung…ntar kita wiskul XD
LikeLike
Siap teteh! 😀
LikeLike
Aku juga udah kesini Li, kwereeeen banget ya viewnya. Tapi ga nahan sama ombaknya yg serem itu. Gak nyesel dah ke pantai walopun jauhhh dengan trek jalan yang aduhay babay ….. hehehehhe
LikeLike
Iya ombaknya serem bangettttt.. hahaha trek jalannya emang rada2 bikin mual ya, apalagi pas aku pergi kemarin si drivernya ngebut2 trus jadi pada mabok deh 😦
LikeLike
Aq start pointnya dari Goa Gong trus nyewa angkutan umum ke Klayar, soalnya klo pake bis kecil gak bisa. Tapi lagi banyak pelebaran jalan ya Li ….. next time bisa main sana lagi 🙂
LikeLike
Keren ombaknya, serulingnya juga 🙂
LikeLike
Iya mba, salah satu pantai keren dan unik nih! 😉
LikeLike
Wuih…. tempat yang keren…
LikeLike
Iya keren banget. Udah pernah ke sana mba? 😉
LikeLike
huwaaa pantai ini yah yang kemaren heboh-heboh kata b*doh dan pada pake batik kesini qiqiqi. Saya jadi tau pantai ini dan ternyata bagusss ^^
LikeLike
Hahahaha iya panai ini jadi ngehits abis ya mak waktu itu 😀
LikeLike
Issh ,,, Cantiknyoooo …. tu pantaii hehehe
LikeLike
Pingback: Icip-Icip Kuliner Jogja | My Life, My Story
Arrghhh… nenekku asli Pacitan… dan aku sama sekali belum pernah ke pantai indah ini mak.. huhuhuuuuuuu *mewek kejer*
LikeLike
Ayo mbak kesanaaa, indah banget loh mbaaak.. 😉
LikeLike
oh pacitan ya indahnyaaaa
LikeLike
Iyaa indah banget mbaaa 🙂
LikeLike
jd pengen kesana, kamu bikin mupeng 😀
LikeLike
Hihihihi ayoooo atuh buruan ke sana 😉
LikeLike
baik lia 🙂 next trip dah masukin dalam daftar list perjalanan
LikeLike
Siap mba, jangan lupa share di blog ya mba ceritanya 😉
LikeLike
sip 🙂
LikeLike
Fotonya mantap banget.. sudah lama nggak ke Klayar jadi pengen kesana lagi.
LikeLike
Terima kasih 🙂 Iya, aku juga jadi pengen main-main ke Klayar lagi hihihi.
LikeLike
Pingback: Best of 2014 | My Life, My Story
Jangan bosan-bosan ke Pacitan mbak hehe. Salam dari arek Pacitan 🙂
LikeLike
Wah…ombaknya besar juga ya….buat bawa anak kecil main ke sana aman gak Mba….
LikeLike
Di Pacitan memang ombaknya besar banget, Mas. Dan gak aman untuk berenang. Jadi kalo bawa anak-anak paling main pasir dan foto-foto aja. Gak bisa berenang 🙂
LikeLike