Scuba Diving.. For The First Time!

Salah satu highlight dari perjalanan liburan saya dan teman-teman beberapa waktu lalu adalah ini. Yes, untuk pertama kalinya saya yang tidak bisa berenang ini nekat untuk mencoba menjadi seorang penyelam di lautan lepas. It’s scuba diving, babyyyy! 😀

DSC02706Pada awalnya, saya tidak berniat sama sekali untuk diving. Niat liburan memang cuma ingin mengasingkan diri dari rutinitas sehari-hari aja. Gak niat main-main water sport gitu. Tapi karena beberapa teman saya udah beli tiket parasailing di Tanjung Benoa via livingsocial, mau gak mau capcus lah kita ke Tanjung Benoa. Nama tempatnya Wibisana, di Jalan Pratama Tanjung Benoa. Selain Parasailing, disana juga ada Flying Fish, Banana Boat, Jet Ski, Snorkeling, dan Scuba Diving.

Menurut si mbak-yang-saya-lupa-namanya, dari semua water sport yang ada di Wibisana, yang paling worth it adalah Scuba Diving. Kenapa? Karena Scuba Diving akan memberikan pengalaman dan sensasi tersendiri bagi kita. Di bawah laut sana, tidak ada suara lain yang terdengar selain suara nafas kita dan kita akan melihat pemandangan baru yang indah, yang tidak pernah kita lihat sebelumnya. Rasanya akan sangat berbeda, terasa sangat damai. Cara promo yang sangat mempan untuk saya. 😆

Dan berhubung teman-teman saya (7 orang) beli voucher Parasailing via livingsocial yang tentunya dapat harga murah (60rb per voucher untuk 1x parasailing), beliau menawarkan untuk Scuba Diving dengan harga yang murah juga. Setelah berujung negosiasi ini itu, saya dan teman-teman pun mendapatkan harga paket Scuba Diving + Banana Boat dengan harga 340rb per orang (sudah include peralatan menyelam lengkap dan 1 guide untuk 2 orang). Harga aslinya Scuba Diving di sana sekitar 600-700an kalo gak salah.

Setelah semua teman-teman selesai ber-parasailing dan ber-banana boat ria, saya dan 3 orang teman lainnya dipanggil untuk mengikuti briefing dan pengenalan peralatan menyelam. Kami dijelaskan tentang apa aja yang akan kami gunakan ketika menyelam; ada masker untuk melindungi bagian mata dan hidung, tabung oxygen beserta selang-selangnya untuk membantu pernafasan selama di dalam air, vest sebagai pelampung, dan fin atau ‘kaki katak’ untuk melindungi kaki kita dan memudahkan proses bergerak di dalam air.

Selama di dalam air kami harus bernafas menggunakan mulut, dan di mulut kita akan ada sebuah selang yang terhubung ke tabung oxygen. Jika bagian mulut terasa penuh dengan air, ada 2 langkah yang bisa dilakukan, yang paling mudah adalah menekan sebuah tombol di selang yang terhubung ke mulut untuk mengeluarkan udara yang bisa menekan keluarnya air dari mulut kita. Selain itu, kami juga diajarkan tentang bagaimana menghilangkan rasa sakit di telinga jika ada perubahan tekanan udara. Semakin masuk ke dasar laut, tekanan udara akan semakin tinggi. Dan kami juga dijelaskan tentang kode-kode yang harus dipahami untuk memberi tahu kondisi tubuh kepada guide di bawah laut sana (karena kita kan gak bisa ngomong, jadi semua informasi disampaikan dengan gesture tubuh). Untuk teknisnya gak perlu lah ya saya jelaskan detail di sini, rasakan sendiri aja hihihi. Karena sesungguhnya mau dijelasin teori sampai gimana pun juga, kalo gak terjun langsung ke ‘medan perang’ ya gak akan ngerti juga gimana praktek sesungguhnya hehehe.

IMG_3627Kami dibawa ke tengah laut dengan menggunakan speed boat sekitar 1 jam perjalanan dari pinggir pantai bersama 2 orang guide. Teman-teman lain gak bisa ikutan, jadi pada nungguin di pinggir pantai. Sempat nyesel gak bawa underwater camera, jadi mengandalkan camdig aja yang dibawa pakai waterproof bag. Tapi ya itu, gak bisa dibawa nyelam deh cameranya hiks Sebenarnya dari pihak Wibisana ada menyediakan penyewaan underwater camera, tapi mahal. 😀

Sampai di spot menyelam, suasana deg-degan mulai terasa. Masih bisa cengengesan sih, tapi hati gak bisa bohong, dag dig dug cyin haha. Apalagi buat saya yang TIDAK BISA BERENANG. Aduh gimana nanti di bawah sana huhuhu. Oh ya, untuk pemula, kami hanya diperbolehkan menyelam selama kurang lebih 30 menit dengan estimasi 5-10 menit persiapan di permukaan + latihan bernafas melalui tabung oxygen, dan 20 menit sisanya digunakan untuk explorasi ke dasar laut. Kedalaman yang bisa kami tempuh dalam kurun waktu tersebut adalah 6-8 meter. Lebih dari itu tidak dianjurkan, selain karena waktu yang tidak cukup, kami juga belum terlatih secara matang untuk bisa beradaptasi dengan tekanan udara yang semakin kuat di dasar laut. Dan untuk ‘memancing’ agar ikan-ikan lucu di bawah sana mendekat, kami masing-masing dibekali roti tawar yang dimasukkan ke dalam plastik.

Lalu, kami mulai turun ke laut secara bergantian. Dengan dibantu oleh petugas di boat, kami dipasangkan vest + tabung oxygen, masker dan fin. Dan bersiap untuk dicemplungkan ke lautan.

IMG_3640Sesaat sebelum nyemplung, masih bisa tersenyum lepas walau hati deg-degan. 😆

And then… Byur!

Dengan segenap keberanian, nyemplunglah saya ke laut dan guide langsung meminta saya untuk belajar mencelupkan kepala ke dalam air dan membiasakan diri bernafas menggunakan tabung oxygen. Saya kagok dong dan terbawa rasa panik. Berkali-kali saya coba untuk mengulang instruksi dari guide : lihat ke dasar laut, nikmati pemandangan di bawah sana, dan bernafaslah seperti biasa menggunakan mulut. Relax.. Jangan panik..

Berkali-kali saya sugestiin diri saya untuk tenang, tapi tetap aja dong kebawa panik. Oh iya, kalo scuba diving untuk pemula ini, vest kita sepenuhnya dikontrol sama guide. Jadi pas nyemplung, vestnya kan dalam keadaan menggembung agar kita bisa ngapung di permukaan air, nah untuk mengempeskan si vest, ada tombol yang harus ditekan, dan itu kontrolnya ada di guide. Kalo kita dianggap udah bisa ngendaliin diri agar relax, guide secara perlahan akan mengempeskan vest kita, supaya kita bisa pelan-pelan turun ke dasar laut.

Jadi, kuncinya cuma satu : RELAX.

IMG_3642 IMG_3643Saya yang orangnya panikan, berkali-kali gagal diturunkan ke dasar laut karena panik. Jadi awalnya udah tenang gitu ya, trus saya kerasa pelan-pelan saya mulai masuk ke dalam laut, nah abis itu karena si guide megangin dari belakang, saya berasa sendirian gitu dan melihat ke dalam laut yang kayak gak ada ujungnya, trus ketakutan sendiri. Langsung lah panik lagi nyari-nyari tangan si guide buat dipegang. 😆 Ada 2x gara-gara saya panik, selangnya terlepas dari mulut saya sampai saya megap-megap gak bisa nafas akhirnya dibawa naik lagi ke permukaan. Untungnya belum terlalu jauh dari permukaan laut hehehe.

Trus ya udah saya sugestiin diri saya aja sambil melihat pemandangan laut yang cantik banget. Saya bilang ke diri saya “ayo dong tenang, momen pertama nih, pasti bisa. Nikmati pemandangan di bawah sana, keren loh, indah loh..” terus seperti itu. Sampai akhirnya saya gak sadar udah bergerak jauh aja ke dalam laut. Di bawah sana, saya ngeliat salah seorang rekan saya udah berdiri sambil berpegangan sama tali dan lagi asik ngasih makan ikan. Ikan-ikan lucu nan cantik itu ngerubutin dia. Saya diarahkan oleh guide ke bawah sana. Tapi lagi-lagi saya sempat panik, karena view di dalam laut terasa begitu asing bagi saya. Guide saya sempat beberapa kali menanyakan kondisi saya, dan saya kasih aja kode “oke” walaupun dalam hati saya sibuk menenangkan diri hehehe.

Trus saya ikutan kasih makan ikan, dan saya lihat nemo juga loh. Ih itu ikan nemo kecil banget, lucu deh. Lagi main-main di sekitaran anemon laut. Lucu banget. 🙂

Saya gak ngeh berapa lama saya di bawah laut, selain karena sibuk ngasih makan ikan, saya juga sibuk menjaga kestabilan emosi saya supaya gak panik, dan badan saya yang super-ndut ini kayanya kurang banyak dikasih pemberat sama guidenya, soalnya saya berasa badan saya ngapung mulu dan susah berdiri tegak gitu. 😆

Saya sempat ‘ketipu’ nih sama guidenya, jadi setelah puas ngasih makan ikan di satu spot, saya dan teman saya diajak berpindah tempat. Kirain mau menyelam lebih dalam lagi, eh taunya dibawa ke permukaan dong. Ternyata waktunya udah abis. Kata guidenya, saya kelamaan latihan di permukaan laut dan kebanyakan paniknya, makanya pas udah nyelam malah gak bisa lama. Dan tadi itu saya udah sampai di kedalaman 5-6 meter. Wow, lumayanlah yaaaa. 🙂

View dasar laut di Tanjung Benoa lumayan bagus, walau sayangnya banyak sampah. Saya dan teman-teman sempat ngelihat beberapa kantong plastik bekas roti yang dibiarkan aja dibuang di dalam laut. Hiks jadi kotor kan lautnya. Katanya sih view diving yang bagus itu salah satunya ada di Nusa Penida, tapi untuk diving di sana kita harus ikut kursus sertifikasi diving dulu. Kalo yang masih pemula ya gak boleh. 🙂

Sambil menunggu boat untuk kembali ke pinggir pantai, kami diberikan kesempatan untuk snorkelling dulu. Saya nikmatin aja lihat-lihat pemandangan laut dengan menggunakan mask yang ada. Dan karena saya gak bisa renang, jadi sepenuhnya cuma mengandalkan pelampung aja terus, supaya gak tenggelam. 😆

IMG_3651Well, itulah pengalaman saya ber-scuba diving ria. Trauma kah saya dengan kejadian 2x lepas selang sampai megap-megap? Oh tentu tidak. Malah saya jadi ketagihan pengen cobain diving lagi. Saya sih pede aja, diving berikutnya akan lebih baik. Karena sebenarnya yang bikin panik adalah saya gak tau kondisi di bawah laut seperti apa, bagaimana di dalam sana. Makanya panik. Setelah terbiasa, ternyata saya bisa lebih relax. Dan oh ya, mungkin saya harus ngurusin badan juga kali ya, biar kalo nyelam gak bawa ‘pelampung serep’ yang bikin saya jadi susah berdiri tegak di laut sana dan malah mengambang mulu. 😆

Ada yang punya pengalaman diving juga kah? Cerita-cerita dong di sini! 😉

***

P.S. Ada bonus foto nih, parasailing di Tanjung Benoa. Bukan saya pastinya yang lagi ‘terbang’ itu, tapi teman saya hehehe.

DSC02685Jepretan salah seorang teman, saya lupa siapa, cakep ya jepretannya 🙂

***

Wibisana Marine Adventures

Jalan Pratama, Margi Pemuunan, Tanjung Benoa, Badung,

Bali – Indonesia

Phone. (0361) 778 713

52 thoughts on “Scuba Diving.. For The First Time!

  1. ladeva

    Huaaaaaaaaaaaa I know what u feel Lia! Aku juga gak bisa berenang…dan pasti ada rasa “pengen tapi takut” nyobain scuba diving ini. Aku blm pernah nyobain. Hebat kamu bisa! Dulu waktu pertama kali berenang di alam bebas ya di Goa Pindul, itu pun megap2, kedua kali di Pari…pake drama dulu sama Suami krn takut tenggelam. Sekarang malah ketagihan snorkling 😀

    Like

    Reply
    1. liamarta Post author

      Iyaaa cobain deh mba scuba divingnya, memang sih yang gak berenang juga bisa diving tapi menurutku at least harus tau teknik-teknik berenang, terutama bernafas dalam laut itu, biar ga ada adegan megap2 kalo selangnya terlepas. Hihihihi. Dan tentunya biar ga panik, aku panik pasti karena kebayang gak bisa berenangnya itu 😆

      Snorkeling juga asik ya, aku juga sukaaa.. Hihihi

      Like

      Reply
  2. Dewi Indriyani

    Yeeeeayyyyy seru kan seru kan scuba diving.
    Jaman kuliah saya sering banget diving, maklum jurusan kelautan, mau gak mau dapat matakuliah diving. Tapi gak kapok kan???

    Senang sekali kamu sudah berhasil liburan….aku juga mauuuuhhhh

    Like

    Reply
    1. liamarta Post author

      Iya seru sekali iweeeddd.. Ih kamu dulu ada mata kuliah diving? Asik bangettt hehe. Gak kapok kok malah nagih nih wed pengen lagiiii.. 😀

      Ayo kamu liburan jugaaa.. Buru cutiiii 😛

      Like

      Reply
  3. RY

    Kalo aku nggak tau kenapa parno sama kedalaman laut. Jadi takut banget liat laut yang dalam dan nggak terlihat dasarnya. Tapi di kolam renang sih hayu ajah, hihihihi

    Like

    Reply
    1. liamarta Post author

      Aku awalnya ketakutan gara-gara itu juga mba. Kayak berasa di tempat antah berantah gitu kan. Kalo sendirian aku juga ga berani, makanya kalo mau diving lagi cari temen lah biar rame dan bisa pegangan 😆

      Like

      Reply
  4. Rara

    aaaa martil,,serasa ada temen senasib,,aku masih deg-degan aja ini tiap beberapa kali diajakin les diving. Serem mesti masukin kepala ke air x_x
    wah aku mesti nyobain nih yah,,,kudu berani sama relax XD

    Like

    Reply
  5. Baginda Ratu

    Wuaaaahhh… udah komplit banget deh, liburannya kemaren, Li. Oh, ngakak dulu deh, berani scuba diving tapi… nggak bisa renang! Huahahaha….
    Btw, mahal juga ya ternyata. Mendadak pengen punya kemampuan nafas dalam air deh, kalo begini… 🙂

    Like

    Reply
  6. windapontoh

    Duuuuh, aku mau jugaaaa 🙂
    Kapan ya ke pantai lagi? *pdahal baru balik kemaren, hehe*
    Blm pernah nyobain diving, jadi mupeng…

    Like

    Reply
  7. cikahendra

    Hai liaaa,wah seru nya yg nyoba diving. Imho,kalo lama2 diving itu bikin ketagihan loh. Nanti lg kalo ke bali cobain diving di tulamben deh,ada wreck ship disana. Totally worth it !

    Like

    Reply
    1. liamarta Post author

      Aaaa.. thanks for infonya cikaaa.. Mau mau mau diving di sana. Seru pasti yaaa.. Iya nih, aku baru sekali nyobain aja udah nagih. Kayak pengen explore lagi gituuu.. hehehe

      Like

      Reply
  8. Mrs.Swestika Prasetyo

    Wah hebat sekali kamu li.. aku masih maju mundur buat cobain diving dan kawan – kawannya..walaupun semua sekeluarga udah punya license tinggal aku banget yang belum *dikucilkan* semoga abis ini punya keberanian deh buat coba scuba diving 🙂

    Like

    Reply
  9. diah

    seruuuuu, ternyata kita sama ya say, gak bisa berenang, heheheh *terus bangga gitu,xixixi

    pengen diving juga, pengen lihat nemo juga.
    saya juga gitu klo dalam air, panikan makanya biar udah belajar renang berkali2 tetap aja gak bisa berenang 😦

    eehh ya, udah jadi dotcom niih dan lama kali lah yaa saya gak main kesini, banyak ketinggalan cerita sayaahh

    Like

    Reply
    1. liamarta Post author

      Kak diaaaaah.. hihihihi apa kabar? Aku juga lama ketinggalan kabar nih, ciye yang newly weds 😉

      Iya aku juga udah lama nih ga main ke ‘rumah’nya kak diah. Ntar aku mampir datang berkunjung yaaa hehe

      Like

      Reply
    1. liamarta Post author

      Halo 🙂 waktu itu sih saya dapat paketnya dari livingsocial, tapi udah ga ada nih. Tapi coba kontak langsung ke Wibisananya, kali aja dapat special price. Ini kontaknya : (0361) 778 713 🙂

      Like

      Reply
  10. Pingback: #BersamaGaruda Saya (Ingin) Melihat Dunia | My Life, My Story

  11. Pingback: Merencanakan Honeymoon di Resort World Sentosa | My Life, My Story

  12. agustin

    kereeeennnnn .. tahun baru depan 2015 sya pgn mencoba yang namax permainan scuba diving,sudah pesen tiketx sih,tp hati mash dag dig dug takut g bisa nafas,bisa renang sih.. tapi takutx g bisa nafas trus sesak.. huaaaaa seremm. sempet kefikiran smpk di tempat permainanx pgn di ganti,tp stlah baca yg di atas,sya jadi lumyan menambah kebranian.. dan harus ttp cobain yg namax diving,biar g xesel..

    Like

    Reply
    1. liamarta Post author

      Ayo cobaiiiin.. 😉 aku juga awalnya takut2 kok pas diving, dan sempat panik juga, tapi emang diri ini harus rada dipush supaya berani yaaa. Kalo belum punya pengalaman, cobain yang ‘biasa’ dulu aja. Scuba diving ini setau aku yang levelnya masih aman karena ada guidenya juga kok, jadi gak akan dilepas sendirian pas udah nyelamnya 🙂

      Good luck ya, dan have fun! 🙂

      Like

      Reply
  13. Nizlam Rizki

    teringat scuba dive pertamaku di kepulauan Togean – sulawesi, ketegangan, motivasi diri melawan rasa takut dan perasaan takjub akan keindahan bawah laut sambil melakukan aktiviti berbagai teknik dasar bercampur menjadi satu di kedalaman laut yang hening. 10,3 meter merupakan catatan rekor pertamaku.. its amazing!! n more thanks pak.teddy (he is my dive instructure)…

    Like

    Reply

Share your thoughts!