Tour de Pura #2

Melanjutkan postingan saya sebelumnya tentang perjalanan liburan kami keliling pura-pura di Bali, saya mau melanjutkan sedikit ya di postingan ini. Pura yang kami kunjungi selanjutnya adalah Pura Taman Ayun di Mengwi, Pura Ulun Danu Beratan di Bedugul, dan Pura Tanah Lot di Denpasar.

DSC02232

Pura Taman Ayun

Ini adalah gapura yang jadi gerbang masuk Pura Taman Ayun. Nah kalo mau ke pura ini, mobil harus parkir di luar gerbang ini. Parkirnya bayar 5000 kalo gak salah. Loket tiketnya ada di pintu masuk pura, sekitar 500 meter dari gapura ini. Harga tiketnya masih sama dengan pura yang kami kunjungi sebelumnya yaitu Rp 10.000/orang. Dan wanita yang lagi haid juga hanya boleh masuk sampai pekarangannya saja.

DSC02288 image_2 DSC02251Setelah beli tiket masuk, kami melewati rerumputan yang menggoda sekali buat dijadikan tempat berfoto hihihi. Dan kemudian pintu masuk ke dalam tempat beribadahnya pun menyambut kami. Kami tidak bisa masuk ke dalam karena di dalam sedang ada prosesi peribadatan. Jadi hanya boleh berfoto di depan pintu ini saja. Setelah puas berfoto, kami pun menyusuri bagian pinggir pura untuk melihat ada apa aja sih di dalam. Yes, jadi turis hanya boleh melihat dari sekeliling pura saja, melongokkan kepala melewati dinding pembatas itu.

Ketika kami datang karena masih pagi sekali, jadi hanya sedikit yang beribadah di sana. Info dari Pak Nyoman, driver kami saat itu, yang beribadah itu biasanya per keluarga. Jadi rombongan yang kelihatan masuk ke pura memang terdiri dari bapak, ibu, dan anak-anaknya yang sudah remaja maupun yang masih kecil. Saya lupa nanya apakah tiap keluarga punya jadwal tersendiri untuk sembahyang atau boleh datang kapan pun ke pura ini.

image_1 DSC02275 DSC02261Pura Taman Ayun

Jalan Ayodya, Kec. Mengwi, Bali – Indonesia

Pura Ulun Danu Beratan

DSC02289Pura Ulun Danu Beratan ini terletak di kawasan Bedugul. Tiket masuknya masih sama dengan pura sebelumnya, Rp 10.000 per orang. Ketika kami datang ke sana, kebetulan lagi ada prosesi upacara juga, jadinya rameeeee banget. Penuh banget deh sama orang-orang yang mau beribadah dan sama turis. Di satu sisi saya kasian juga ya liat masyarakat setempat yang sedang beribadah ini, karena jadi tontonan turis-turis yang datang. Kita juga kalo beribadah (sesuai agama masing-masing) pasti pengennya khusyuk dan tenang kan. Nah bayangin aja warga Bali yang tiap kali beribadah pasti tempat ibadahnya rame banget dipenuhi turis, pasti jadi gak khusyuk ibadahnya. 😦

DSC02295 DSC02296Well, yang jadi daya tarik di Pura Ulun Danu Beratan ini adalah puranya yang terletak di pinggir Danau Beratan. Walau pada saat itu panas matahari lagi terik-teriknya, tapi anginnya tetap saja sejuk, karena lokasinya yang dikelilingi oleh pegunungan. Ngelihat air danau sebenarnya saya ada hasrat ingin nyebur, tapi ditahan-tahan lah sampai nanti ketemu pantai. 😀

Oh ya, kalo yang saya perhatikan, upacara di Pura Ulun Danu Beratan ini memang ramai sekali didatangi oleh masyarakat dari desa-desa di sekitar pura. Masing-masing desa membawa sesajen yang diletakkan di atas meja dan pemuda yang jadi perwakilan masing-masing desa standby menjaga sesajen masing-masing selama prosesi berlangsung. Katanya nih, usai prosesi upacara peribadatan, akan ada prosesi menghanyutkan (kalo gak salah) sesajen ke danau. Kita sempat nungguin sampai prosesi ini berlangsung, tapi karena hari makin panas dan masih banyak yang mau dituju, akhirnya kita skip aja deh.

DSC02303 DSC02313 DSC02316Pura Ulun Danu Beratan

Desa Candi Kuning, Kab. Tabanan, Bali – Indonesia

Pura Tanah Lot

Tempat wisata yang satu ini udah gak asing lagi dong yah sama teman-teman semua? Salah satu icon pariwisata di Pulau Dewata. Dan sepertinya menjadi salah satu tempat paling mainstream yang harus dikunjungi di Bali hehe. Terbukti waktu saya datang kemarin, gileee rame banget hahaha. Untuk masuk ke Tanah Lot kita bayar biaya retribusi aja, saya lupa berapa, kalo gak salah sih 10rb juga yah per orangnya.

Yang terkenal dari Tanah Lot ini selain deburan ombak di batu karang yang besar-besar itu juga pura yang terletak di bagian atas batu. Ada beberapa pura yang saya lihat kemarin, tapi untuk naik ke pura, kita harus ‘disucikan’ terlebih dahulu oleh pendetanya. Trus dikasih nasi di bagian kening, seperti yang biasa kita lihat di masyarakat Hindu. Selain pura, kemarin saya sempat lihat ada Holy Snake (Ular Suci) juga yang ramai dikunjungi wisatawan. Letaknya agak ke dalam gua gitu. Saya sih gak lihat langsung yah, takut hehehehe.

DSC02397 DSC02419Waktu kami datang airnya agak surut, tapi ombaknya tetap dahsyat.

Kemarin karena di Tanah Lot rame banget, dan agak pusing ya bok ya kalo rame kayak pasar gitu, kami pun memutuskan untuk udahan aja di Tanah Lotnya, dan melanjutkan perjalanan kami. Niat awalnya sih ingin mengejar sunset dan kecak di Uluwatu. Tapi langit yang mendung dan jalanan yang rada padat membuat kami batal ke Uluwatu. Mudah-mudahan next time ada kesempatan untuk bisa berkunjung ke Uluwatu yah. 🙂

Pura Tanah Lot

Denpasar, Bali – Indonesia

***

Well, itulah beberapa pura yang kami kunjungi selama liburan kemarin (cek juga Tour de Pura #1). Kalo ada yang punya referensi pura lain selain yang saya share di dua postingan Tour de Pura ini, share di kolom comment yah, kali aja bisa jadi referensi buat yang lain kalo ada yang mau ke Bali. Atau saya yang ke Bali lagi? Who knows kan? Hehehe. 😉

Enihooo.. setelah puas Tour de Pura, kami pun mengisi agenda liburan kami dengan bermain di pantai! Tak lupa watersport juga dong di Tanjung Benoa. Dan menghabiskan senja di the famous Garuda Wisnu Kencana (GWK) sambil menonton kecak serta pesta seafood di Jimbaran.

Seperti apa ceritanya? Di next postingan yah! 😀

Ciao!

24 thoughts on “Tour de Pura #2

  1. Pingback: Tour de Pura #1 | My Life, My Story

  2. riana

    mbak Lia, aihh fotonya.. menggugah selera banget mbak.. bikin mupeng.. semoga kesampean bawa anak-anak liburan ke Bali..
    btw mbak, pertanyaan gak nyambung sama postnya, ini pake lensa apa ya mbak? 🙂

    Like

    Reply
    1. liamarta Post author

      Hihi makasih mbak Riana.. 🙂 iya, semoga kesampaian bawa anak-anak liburan ke sana yaa hehehe.. lensanya pake lensa 18-55 mm bawaannya sony alpha nex f3d mba 🙂

      Like

      Reply
    1. liamarta Post author

      Hahahaha sulit gan suliiiit. Lagian ini ditulis di blog biar gampang dikenang heeeyyy..

      Btw, wondering si penulis komen ini? Seseorang yang cover lagunya Geisha – Lumpuhkan Ingatanku kah? 😆

      Like

      Reply
      1. eL

        Yayaya.. Sekalian aja dibuat novel/cerita pendek dimedia masa. Biar maksimal dan dak cuma di blog. Hoho

        Emang sangat berkesan banget yah ceng liburan sama saya?? sampe2 susah move on. Haha 😛

        Like

        Reply
        1. liamarta Post author

          Hahahahaha kamu mau sponsorin gak biar aku bisa nerbitin novel kisah liburan kita? Judulnya “Kisah Liburan 9 Sekawan” 😆

          Ah, yang di Jakarta tuh yang susah move on.. 😆

          Like

          Reply
  3. Nadya

    Aduh serunya liburanmu.. Terakhir gw ke Bali, gw juga ikutan tour; Tour de Monkey Places — karena selama 4 hari berturut-turut di Bali, jalan-jalannya ke tempat yang ada monyetnya semua hahaha.. Mana usil-usil pula 😆

    Ditunggu cerita selanjutnya 😆

    Like

    Reply
    1. liamarta Post author

      Iya monyet-monyet di Bali pada jail bin usil yaa.. Di liburan kemarin gue gak ke monkey forest, gak ke uluwatu juga, jadi gagal ketemu monyet-monyet lucu nan jail itu hehehe..

      Like

      Reply
  4. Pingback: Menikmati Sore di Garuda Wisnu Kencana | My Life, My Story

  5. Pingback: #BersamaGaruda Saya (Ingin) Melihat Dunia | My Life, My Story

  6. Anis Hidayah

    Gimana sieh rasanya berkunjung ke Tanah Lot?,,,, sayang waktu itu ke Bali nggak ke Tanah Lot, maklum liburan keluarga sekolah dan ini gak masuk destinasi utama,,,, hehehe,,,, salam kenal kak

    Like

    Reply

Share your thoughts!