Salah satu bahan obrolan sewaktu meet up dengan teman-temannya Abang di Jakarta beberapa waktu lalu adalah tentang teman kuliah mereka yang mendapatkan beasiswa dari LPDP Kemenkeu untuk mengambil Program FIFA Master-International Master in Management, Law, and Humanities of Sports. Namanya Ratu Tisha Destria. Saya gak terlalu kenal dengan dia, hanya kenal selewat aja. Soalnya dulu saya sesekali nemenin Abang futsal sama teman-teman kampusnya, dan Tisha ini manager klub futsal himpunan jurusan mereka.
Tadi malam, saya dan Abang kembali membahas tentang Tisha yang mendapat beasiswa tersebut setelah Abang membaca salah satu artikel dari goal.com ini. Kata Abang, Tisha ini ingin jadi ketua PSSI. Di artikel tersebut juga disebutkan bahwa ia bercita-cita ingin mengintegrasikan pembinaan sepakbola di tiap-tiap daerah secara berjenjang, serta diperkuat dengan data-data yang menggunakan sport science (sumber : goal.com). Dari cerita-cerita Abang tentang Tisha, memang sepertinya dia sangat menggilai dunia olahraga terutama sepak bola. Saat ini ia bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang oil and gas. Tapi dibalik kesibukannya itu, ia tetap fokus dengan hobinya di dunia olahraga. Ia aktif dalam berbagai event olahraga dan bersama teman-temannya ia mendirikan sebuah proyek riset statistik tentang pertandingan-pertandingan sepakbola yang bernama labbola.
Sampai sini, saya cuma bisa melongo dibuatnya. Super wow banget.
Lalu isenglah saya tadi malam googling namanya dan menemukan banyak artikel terutama yang terkait dengan beasiswa ini. Dan dari artikel-artikel tersebut saya jadi banyak tau kalo ternyata Tisha ini udah sering dapat kesempatan emas ke luar negeri salah satunya karena kecintaannya terhadap dunia sepak bola ini. Ke luar negeri karena prestasi yang didapat dari hobi.
Super wow. Super keren.
Yang saya dan Abang soroti dari obrolan kami tadi malam tentang sosok Tisha ini adalah betapa ia sangat konsisten melakukan apa yang ia cintai. Tekun, tidak pantang menyerah dan punya semangat juang 45 dalam mencapai cita-citanya. Tetap konsisten walau di kanan kiri banyak challenges yang datang menghampiri.
Okelah mungkin saya bicaranya terlalu jauh ya. Karena toh saya tidak terlalu mengenal dia secara personal. Hanya dari cerita Abang dan teman-teman Abang yang lain. Hanya dari tulisan di artikel-artikel bola tersebut. Tapi semua itu udah bisa bikin saya terkesima dan salut banget sama usahanya dia untuk bisa mewujudkan apa yang ia cita-citakan. Dan, kayanya agak jarang ya ada orang yang punya mimpi ingin membenahi dunia persepakbolaan di Indonesia. š
Di luar sana, saya yakin ada banyak orang yang berkali-kali lipat lebih banyak prestasinya daripada Tisha, teman Abang ini. Tapi, karena dia teman Abang itulah, secara tidak langsung dia jadi sangat menginspirasi Abang. Dan juga saya. Tentang bagaimana ia menjalani hidupnya dengan tetap fokus sama apa yang ia cintai. Tentang bagaimana usahanya sampai mendapat beasiswa seperti sekarang ini. Tentang bagaimana kesempatan itu datang. Tentang bagaimana keluarga dan lingkungan sekitar memberikan dukungan dan doanya.
Saya yakin, semua orang punya potensi yang sama untuk bisa maju dan berkembang. Dalam hal apapun. Tapi menurut saya, yang membedakan antara satu dan yang lainnya adalah effort dari masing-masing orang tersebut untuk mau maju. Untuk mau menjadi yang terdepan. Untuk mau jadi ‘berbeda’ dari yang lain, dalam hal yang positif tentunya. Untuk mau membenahi kondisi lingkungan sekitar yang sudah semrawut layaknya benang kusut. Untuk mau memberikan yang terbaik bagi dirinya dan lingkungannya. Dan yang pasti untuk mau tetap konsisten dalam mewujudkan mimpinya.
Well, congratulation, Tisha! š
Keren!
Bener ya, segala sesuatu yg kita kerjakan mustinya diikuti sama passion. Jadi enjoy ngejalaninnya, nggak ada beban, dan lihatlah hasilnya. Di luar ekspektasi! š
LikeLike
Iya mbak, betul sekali. Reminder buatku karena kadang gak konsisten sama mimpiku sendiri, begitu keluar jalur eh langsung merasa terbebani. š Sesuatu yang dijalani dengan hati biasanya hasilnya memang akan di luar ekspektasi š
LikeLike
Hebat! Cewek intelek suka bola dan membuat hobinya menjadi langkah kemajuannya yang luar biasa… Inspired š
LikeLike
Yes, hebat banget menurutku.. š
LikeLike
iiiih hayoooo Lia ngomongin oraaang ….
Tapi aku salut deh ama Tisha ini ya, kereeen ….
LikeLike
mba faschaaaaaa.. kemana ajah? lama gak ngeblog, hehehe.
kan ngomongin kebaikannya mbak *ngeles*
iyaaa aku juga, saking salutnya sampe aku bikin postingan gini nih, keren yaaa.. š
LikeLike
Hihihi, sebentar lagi postingannya membabi buta š ditunggu aja š
iya sih … kalo ngomongin orang pinter harapannya itu kan bisa ketularan pinter yah š dan ikut bangga
LikeLike
hihihi betul sekali mbak. pengennya nular gitu kepinterannya hehehe š
asiikkk, ditunggu cerita-cerita mudiknya ya mbak faschaaaa š
LikeLike
Komentarku sama, wow!
Keren banget…. dia fokus dan tahu apa yg menjadi passionnya.
Dan lebih wow lagi dia itu perempuan, jarang kan… biasanya kan all about fashion & mode, cooking & cullinary, deesbe. Lah ini SEPAKBOLA. Luar biasa….
LikeLike
iya mbak tituk, makanya aku cuma bisa ber-wow-wow ria aja pas baca-baca artikelnya. kereeennnn..
LikeLike
Very inspiring. =)
I love football myself and Tisha is so lucky to have reached his dream and live her life everyday with the thing she’s most passionate about. =)
LikeLike
Yes! She’s really a lucky girl! š
LikeLike
Mmm…dulu aku tipikal yang heboh banget berusaha semaksimal mungkin untuk mempunyai karir sesuai passion. Tapi kalau dipikir sampai kadang berakhir dengan kenyinyiran…kita akan selalu dihadapkan kepada 2 pilihan. Kejar passion dengan uang yang tidak banyak atau punya karir dengan uang yang gede. Which one you choose Li? š
LikeLike
Kalo aku sendiri selalu beranggapan passion itu tidak harus selalu jadi karir mbak. Maksudku, kalo karir yang bisa memberi kita uang tapi ga banyak itu berbeda jauh dari passion kita, paling tidak kita bisa nyambi mengerjakan passion kita itu. Makanya gak semua orang bisa beruntung karena mendapatkan karir yang bisa menghasilkan uang gede dan sesuai passionnya kaan hehehe..
Jadi ya kalo disuruh milih, ga munafik deh aku pasti milih yang kedua, punya karir dengan uang yang gede, tapiii aku pengennya tetap bisa mengejar passionku dalam hal yang lain. Sekarang sedang di tahap itu sih, susah tapi kalo liat-liat orang lain yang sukses menjalankan karirnya dan passionnya di bidang lain, kok ya bisa. Harusnya aku juga bisa dong hehehehe š
LikeLike
Woow keren! Perempuan pula.. Kalau konsisten, emang nggak sia-sia ya š
LikeLike
iya bener, kalo konsisten, segala sesuatu ngga akan terasa sia2 yah.. š
LikeLike
Cerita-cerita kayak gini yang sering bikin gw jiper sekaligus nggak mau nyerah dengan hobi iseng yang sering gw lakuin, yang mungkin suatu hari nanti bisa membawa gw mewujudkan mimpi-mimpi yang kelihatannya mustahil hehehe š
LikeLike
Betuuuulll sekali.. Gue juga tiap dengar cerita kayak gini suka jiper trus serasa ‘ditampar bolak balik’ dan diingetin sama cita2 yang pengen dicapai. Jangan nyerah ya, itu kuncinya. š
LikeLike
Perempuan yang keren sekali! Semoga dimudahkan jalannya menuju tampuk kepemimpinan di PSSI. Aamiin.
LikeLike
Amiiiinnn.. š
LikeLike